Jumat, 26 November 2010

Awal Perjalanan Cinta Abu vulkanik (Merapi, Cinta dan Senyuman-3)

6 comments

03 November 2010
Sore itu saya mendapat beberapa sms yang menanyakan keadaan Jogja. Saya yang sedang melakukan perjalanan balik dari Bandung ke Jogja tentu saja bingun menjawabnya. Dan hati mulai resah ketika saya mendapat sms dari sahabat saya “Astagfrllah, awan pns dg kec tgg&trbsr yg mgarah ke posko, mhn doany brkali2, sy ign smua pgungsi slmt, km lg kjr2n mghndri awn pns..Allahu akbar!”

Dan saya hanya bisa diam, dan berdoa…

Sampai di Jogja saya langsung disambut oleh kabar buruk, “Jogja meletus 3 kali lebih BESAR dari sebelum kamu berangkat” kata bang Arul yang dini hari itu menjemput saya.

Saya masih ingat betul sebelum berangkat ke Bandung, saya masih mempunyai beberapa agenda besar yang ingin dilakukan. Rencana kerjasama CSR dengan mitra tinggal selangkah lagi, begitu pula komunikasi positif dengan perusahaan mapan di Yogya membawa angin segar. Apalagi ditambah kepercayaan sebuah media di Jogja untuk mengisi progam regular mereka. Rencana eksekusi progam baru juga sudah dicanangkan, tergambar jelas beberapa mimpi yang akan segera tercapai. Namun, semua itu seakan-akan hanya dalam tidur saja. Semua bayangan indah tampak kabur oleh abu vulkanik. Bagaikan langit yang tertutup mendung, saya hanya bisa diam dan bersabar akan KehendakNya.

Seharian (04112010) itu saya benar-benar bingung dan kosong. Bagaikan orang planet lain yang tidak tahu bahasa, budaya ataupun apapun yang ada di kota ini. Saya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya hanya bisa berdoa bahwa Merapi tidak semakin parah, dan saya kembali agak tenang ketika malam harinya (sekitar 20.00-21.00), chatz dengan Mbak Yuli, pengasuh PA Nurul Yasmin (yang terletak di Jakal Km 14), bahwa keadaan disana baik-baik saja. Dan rencananya besok saya ingin k PA.

05 November 2010
“Aslm. Halo.. mas Arif dimana?”
“Di rumah, Nitikan, piye?” jawabku
“oh, ya saya tak kesana pengen ngobrol sekalian curhat…”

Awalnya saya mengira obrolan akan berlangsung biasa saja, namun saya benar-benar kaget ketika saya mendapat kabar ternyata Merapi kembali meletus dan lebih parah. Radius aman diperluas 20KM. seketika juga saya langsung sms ke semua teman yang tinggal di Jalan Kaliurang dan sekitar. Banyak balasan sms yang membuat saya miris. Hampir semua teman sudah mengungsi. Dan saya lebih terkejut ketika saya mendapat sms dari mbak Yuli “kita masih bertahan di Panti. Tidak ada transportasi mas”

Tentu saja tanpa pikir panjang saya langsung mencoba semua kontak bisa membantu untuk evakuasi. Dan bergegas untuk segera keatas melakukan apa yang bisa dilakukan. Walau Belum mendapat kepastian mau dievakuasi dengan apa dan kemana saya tetap saja berangkat keatas. Sempat mendapatkan “penolakan” dari beberapa teman karena tidak bisa membantu, akhirnya jawaban itu ada. Seorang sahabat yang awalnya mengaku tidak bisa membantu, entah kenapa berubah pikiran. Waktu itu saya yang sedang dalam perjalanan pun sedikit lega. Kabut vulkanik yang menghadang seakan-akan sudah tidak berati, ada suatu yang lebih besar menanti. Transportasi pun didapat walau agak telat.

“di saat krisis, yang diperlukan adalah sebuah tindakan CEPAT, TEPAT dan DAPAT”
Sampai di Panti, proses evakuasi ternyata tidak berjalan mulus. Suasana panik dan mencekam masih terasa. Banyak anak-anak yang minta dijemput keluarganya. Hal ini memberikan tekanan sendiri bagi mereka. Namun Alhamdulliah semua bisa terkendali, anak-anak sudah bisa “ngungsi” dengan tenang.

Dan cerita ini menjadi awal sebuah perjalanan INDAH yang penuh dengan KETIDAKPASTIAN. Sebuah langkah kecil yang memberikan perubahan BESAR. Yah, selamat datang di sebuah periode baru bersama Senyum Merapi. Apa itu? Nantikan yah dalam cerita selanjutnya ^^


Nb : special thax buat dua Srikandi yang berani menembus abu vulkanik untuk mengevakuasi anak NY dan gamaw disebutin n dicritain :D. tulisan lain ini bisa dibaca juga di http://www.senyumkita.com/kabar-senyum/senyum-community-evakuasi-anak-panti-nurul-yasmin/

Selasa, 16 November 2010

Merapi, Cinta dan Senyuman (2)

2 comments
Apakah kita akan membiarkan mereka…
Duduk terdiam



Bermain pasir


Atau
Hanya bergelantungan dip agar pintu?



Kami Berkumpul dan bergandengan tangan


Bermain


Belajar

Dan berbagi

Semua untuk satu tujuan
Mengembalikan senyum Tawa



Dan keceriaan mereka

Mari “Berbagi Senyum dengan Mainan” bersama, masih banyak anak-anak yang butuh perhatian kita. Bagi berbagi dengan kami, info lengkap bisa kamu baca disini

Nb 1 : bila kamu ingin melihat apa yg telah kami lakukan silahkan klik disini

Nb2 : maaf jika saya belum bisa menuliskan kisah tentang dua srikandi yang menembus kabut vulkanik guna mengevakuasi anak-anak Panti. Nanti bila waktu nya tepat y^^

Kamis, 11 November 2010

Merapi, Cinta dan Senyuman (1)

2 comments
(mav seri rahasia mencari Passion kamu terkahir dipending dulu, diganti ini dulu ya :D)

Dibalik bencana Merapi ada beberapa kisah penuh makna, cinta dan Senyuman. Bencana memunculkan kembali sifat manusia yang humanis. Ada banyak hikmah tersirat. Banyak cerita yang menggungah. Sebelum saya memulai cerita tentang “indahnya” Abu vulkanik, ijinkan saya melukiskan beberapa gambar di bawah ini


Walau bermasker tetap Senyum :)



Pejuang Sembako


sahabat lansia


pahlawan lantas


inspirasi pembersih jalanan


Berikutnya akan ada sebuah kisah tentang dua srikandi yang menembus kabut vulkanik guna mengevakuasi anak-anak Panti. Bagaimana itu? Tunggu yah ^^

Nb: tulisan ini saya mulai dengan keprihatinan saya terhadapa apa yang terjadi di jogja ini. Biarlah menjadi media katarsis sekaligus pencerahan bagi saya sendiri. Banyak hal positif yang bisa kita lihat, banyak hikmah yang bisa kita petik. Stay Positif ^^ (jika anda belum mendengar kata merapi silahkan baca disini : http://legendanona.blogspot.com/2010/11/kata-merapi.html)

bagi yang ingin barbagi Senyum dengan kami silahkan klik disini