Minggu, 26 Desember 2010

Berbeda tapi tidak harus dibedakan?

3 comments


“mas, saya ga bisa mbedain mana yang yang (teman2) senyum ma anak panti” komentar seorang sahabat saat mengikuti salah satu kegiatan Senyum Community.

Salah satu pendekatan progam adalah Kami percaya bahwa mereka (anak Panti) juga sama dengan anak-anak lain (bukan tinggal di Panti). Mereka punya kelebihan dan kelebihan. Dan kami sangat percaya bahwa mereka juga potensi yang tidak kalah hebat dengan yang lain. mereka memang “berbeda”, sebagian dari mereka sudah tidak memiliki ayah atau ibu. Keluarga mereka memang tidak mampu membiayai hidup mereka. Namun bukan berati mereka harus diperlakukan secara khususkan?

Saya bisa memahami sebagian orang yang menganggap mereka patut dikasihani dan perlu dibantu. Tapi bukan berati kita harus selalu menganggp mereka sebagai kelompok tangan dibawahkan?

Kami percaya mereka bahwa mereka juga manusia yang mempunyai aspirasi dan hasrat ingin berkembang. Kami selalu menggap mereka bukanlah objek, tapi subjek. Mereka adalah bagian dari progam perubahan ini. Dan ini sudah kami buktikan dalam setiap progam kita. Kita selalu melibatkan mereka dalam setiap progam yang akan dilakukan.

Salah satu yang LUAR BIASA adalah Progam Pendampingan Survivol Merapi di Mangunsuko, Dukun, Magelang (17 Desember 2010). Progam yang didukung oleh Humanitarian Day ini mengajak anak Panti secara aktif sebagai Fasilitator progam kita. Awalnya memang saya tidak terlalu berharap banyak dengan progam ini. Sempat gagal karena ancaman lahar dingin, membuat saya berpikir “bisa mengajak anak panti “jalan-jalan” ke magelang saja sudah pencapaian yang HEBAT”

Namun dalam pelaksanaanya ternyata melebihi ekspetasi yang ada. Anak panti yang mendapat tugas menjadi fasilitator pada hari-H, awalnya memang ada sebagian yang ragu (dengan kemampuan mereka). Namun ketika kita yakinkan bahwa mereka juga BISA.

Akhirnya mereka juga mau menerima tantangan ini.
Dan hasilnya ternyata memang sangat memuaskan. Anak-anak Panti mampu menjadi fasiltitator yang baik. Mereka mampu membuat anak-anak MI di Mangusuko menjadi lebih bersemangat lagi. Hal ini terlihat dari tawa dan antusias anak-anak disana. Menakjubkan.

Ini juga membuktikan bahwa apa yang kami lakukan selama ini berada pada jalur benar. Berbagi memang tidak mudah, memberi memang seharusnya membuat mereka semakin berdaya dan mampu mengubah dunia ini menjadi lebih baik


Nb: tulisan ini saya dedikasikan kepada semua orang-pihak yang telah mendukung kegiatan Senyum Community. Kami percaya apa yang telah kami lakukan ini tidak mungkin sampai sejauh ini tanpa dukungan dari kalian semua. Banyak hal yang harus kita lakukan, namun sedikit waktu yang telah kita sediakan untuk mereka telah memberikan makna dalam kehidupan ini. Terima kasih telah berbagi dengan kami. ^^
Info kegiatan progam baca disini

Rabu, 15 Desember 2010

Menemukan (kembali) Cinta Sejati (Merapi, Cinta dan Senyuman-5)

7 comments
8 November 2010
Siang itu kita kembali ingin melakukan pendampingan. Hari itu kita mendapat rekomendasi untuk segera pergi ke Posko SMK N1 Seyegan. Cuaca jogja saat itu kurang bersahabat, mendung. Namun hal ini tidak mengurangi Semangat kita. Walaupun saat itu kita hanya berempat, kita tetap nekad untuk beraksi.

“waduh adiku tiba-tiba minta dianter je” mendadak seorang sahabat harus batal berangkat. Hal sempat mengendorkan kita,
“nanti gimana?”
“ yawda yang penting mengalir aja, kayak kemarin” ungkap, sedikit memberik semangat.

Dan berangkatlah kami hanya bertiga saja. Ternyata yang keberangkatan juga diiringi hujan deras, bahkan sangat deras menurut saya. bahkan seorang sahabat yang sedia pengen nyusul ke TKP mengurungkan niatnya karenanya. Sampai tujuan suasana ternyata diluar dugaan. Suram dan penuh ketidakpastian. Berbeda dengan hari sebelumnya. Para pengungsi disini belum “terurus”. Bantuan masih minim dan sangat memprihatinkan. Bantuan logistik belum masuk, mereka belum siap untuk diajak bermain. Perut mereka masih kosong.

Hari tersebut menjadi salah satu hari terberat. Basah kuyub dan tidak tahu harus ngapain. Melihat saudara kita yang cukup memprihatinkan membuat hati saya miris. Hal ini ditambah dengan kondisi pribadi saya secara keseluruhan. Saya masih shock dengan segala rencana yang gagal. Apa lagi beberapa hari terakhir saya benar-benar mengeluarkan banyak sumber daya;uang, tenaga dan pikiran. Capek.

Seoalah seperti suratan takdir, bukan malah berhenti. Hari-hari berikutnya menjadi sebuah ritual harian. Berangkat, berkumpul, dan BERGERAK (bermain dan bernyanyi). Sempat terselip beberapa pertanyaan. Sebenarnya saya melakukan semua untuk apa? Untuk siapa? Mengapa? Yang ada pikiran saya saat itu hanyalah just do it.

Dan ternyata semua ternyata ada jawabanya.
“CINTAILAH masalah, mari membangun monumen perdamaian dari batu-batu kebencian yg dilemparkan ke arah kita” (arief budiman)

Bayangkan, hampir sebulan penuh saya hanya mengurusi korban merapi sebenarnya buat apa? Pengeluarkan saya bertambah untuk telekomunikasi dan transportasi, padahal pemasukan nihil, sebenarnya buat siapa?

Dan disinilah saya menemukan kembali kekuatan Cinta sejati. Sesuatu yang membuat saya bertahan dan lebih kuat. Ada kekuatan BESAR yang membuat saya tidak pernah merasa lelah dan kehabisan makna. Sebuah anugerah luhur dari Sang Maha Cinta. Tuhan telah menunjukan Kuasa dan KebesaranNya. Hal ini dibuktikan dengan hal kecil seperti…

Pulsa
Nasib menjadi koordinator adalah harus bisa menghubungi banyak orang. Tentu saja hal ini menguras pulsa saya selama. Saya sempat kaget ketika saya harus mengeluarkan pulsa lebih banyak. Saya harus beli pulsa hampir setiap hari. Dan anehnya pada hari itu (saya lupa kapanya) ada keinginan untuk membeli pulsa, namun kog sepanjang perjalanan (dari rumah ke posko) masih pada tutup. Hingga saya memutuskan untuk menunda beli pulsa. Namun sesampai diposko saya coba cek pulsa. Rp 53***. Saya coba menghitung kembali jumlah nominal dan digit. Kog tambahnya ya? Siapa yang ngisiin ya? Padahal tidak ada sms notifikasi pengisian pulsa? Darimana ini?

Nasi bungkus
Waktu pendampingan yang mengharuskan briefing sebelum zuhur dan berangkat setelahnya terkadang membuat saya terlupa pada satu hal. Makan. Terutama pada awal-awal perjalanan kita. Namun berbeda tanggal 10 November 2010, untuk pertama kalinya kita para fasilitator pendampingan mendapatkan fasilitas makan. Walau sederhana. Namun bukan itu yang menarik, tapi tentang nasi bungkus yang “diberikan saya”. pertama, di kursi saya. saat melakukan pendampingan kita menitipkan tas dan perlengkapan lain. dan saya meletakan disebuah kursi. Berbeda dengan kursi-kursi lain yang dititip tas teman-teman saya. dikursi itu ada sebuah nasi bungkus. Awalnya saya tidak memperdulikannya.Namun hal ini menjadi pertanya kembali setelah saya menemukan nasi bungkus di motor saya. bukan di motor teman-teman yang lain. apakah ini kebetulan? Untuk apa kedua nasi bungkus itu “diletakan” di tempat tersebut? Oleh siapa? Wallahu ‘alam

“Cinta dariNya menjawab semua masalahmu. Dia mendengar, Melihat dan selalu Berfirman : perangi neraka didalam hatimu. Damaikan jiwamu dengan Cinta Dia.
Memberi yang ikhlas kepada yang butuh. Bersyukurlah terus tanpa kenal waktu
Serahkan, ikhlaskan dan pasrakan hanya kepadaNya. Cintanya adalah jawaban, karena Tuhanlah maha Cinta”
(Nidji)

Rabu, 08 Desember 2010

Diantara Pilihan (Merapi, Cinta dan Senyuman-4)

3 comments
6 November 2010
Jogja pagi hari masih tidak menentu. Isu adanya letusan yang lebih besar lagi masih menghiasai “obrolan” hari itu. Gelombang eksodus semakin terasa, banyak rekan yang meninggalkan jogja demi memenuhi panggilan jiwanya. Namun entah kenapa hari itu tetap saja saya memutuskan untuk bertahan dan memulai perjalan baru.
Para pejuang Senyum yang terpecah belah dan tidak bisa terkordinir membuat saya berkeinginan untuk berkordinasi dengan posko lain. hal ini dimulai dengan kunjungan saya ke Kampus setelah sekian lama. Awalnya ada sedikit titik cerah ketika saya berjumpa rekan lama. Namun setelah ngobrol agak lama saya belum bisa memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan, ketidakpuasan inila yang mengantarkan saya untuk kembali jalan-jalan ke Posko pengungsian lain. (UGM, UNY dan Maguwo)

Saatnya Beraksi
7 November 2010
“pie kabare? Pie ki apa yang dilakukan Senyum untuk meringankan korban merapi?” sms dari seorang Pejuang Senyum.
Langusng saja saya balas :”ya, ntar datang ke Nitikan jam 10, kita mau koordinasi dan BERGERAK”
Walaupun gelombang eksodus masih besar, namun hari itu saya masih merasa masih banyak “sahabat” yang untuk bisa melakukan bersama. Satu demi satu para sahabat mulai berdatangan. Pembicarakan tentang apa dan bagaimana yang harus kita lakukan mulai hangat dibicarakan. Akhirnya, tanpa konsep yang jelas kita pun BERGERAK. Mengalir. Itulah tema hari ini. Denga persiapan seadanya kita pun memutuskan untuk pendampingan kepada anak-anak pengungsi korban merapi

Inside

Salah satu prinsip perubahan positif Senyum kembali teruji “Lihatlah dari yang paling mungkin, mulailah dari yang paling mudah dan lakukanlah SEKARANG!”
Pada saat kita ingin memutuskan melakukan pendampingan ke anak-anak. Kita sempat terombang-ambing oleh kondisi saat itu. Kebutuhan logistik yang masih tinggi dan belum merata sempat “menggoda kita”. Namun kenyataan sumber daya yang minim dan bercermin dari kekuatan yang ada mengarahkan kita. Apa sih yang paling mungkin kita lakukan? “Logistik tidak banyak, yawda “main” ma anak saja gimana?”
Kebingunan menentukan target posko mana yang ingin dampingin sempat mengiasi. Apa sih yang paling mudah kita lakukan? “ke posko dekat Pejuang Senyum aja gimana?” dan ketika semua itu semakin jelas, kita tidak bisa menunggu, Lakukan SEKARANG juga
And….
Pergerakan pun semakin lengkap ketika saya diajak gabung berama dengan Senior saya. Dengan dasar kepercayaan serta tanpa kepentingan apapun akhirnya kita BERGERAK bersama. Gabungan kekuatan ini telah menambah sumber daya yang ada. Dan Alhamdulilla pergerakan kita bisa bertahan lebih lama dan menjangkau lebih banyak lagi. Hal yang tek pernah saya bayangkan sebelumnya (apa yang telah kami lakukan bisa Anda baca di sini)

Dan ketika saya menikmati perjalanan itu, saya mulai menemukan kembali CInta itu, CInta yang membuat saya Tersenyum dan bisa hidup tenang dan damai. Siapa itu? Tunggu yah ^^
.