Saat mengikuti pelatihan di MUHI Yogyakarta beberapa minggu lalu, ada satu hal yang paling melekat di benak saya. Yaitu tentang Rumah Michael Jackson. Ada apa dengan rumah Jacko tersebut? Salah satu sesi dalam pelatihan adalah sesi kontraktor kota, peserta diminta untuk membuat miniatur sebuah kota dari mainan lilin. Setelah selesai peserta diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Dan yang menarik adalah ketika perwakilan dari kelompok 2, yang bernama Farma, mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya. Kurang lebih dia membuka presentasi dengan kata sebagai berikut:
"ya.. inilah miniatur Rumah Michael Jackson.."
langsung disambut gelak tawa seluruh kelas. unpredictable!. miniatur yang dibilang paling sederhana, dan tak jelas membuat bangunan atau bentuk apa, ternyata secara tak terduga adalah rumah Jacko. Dan setiap kali ada teman yang bertanya "apa ini?" (karena bentuknya yang aneh), dengan tenang Farma menjawab: "Ya, dirumah Jacko ada yang seperti ini.."
Jujur (walaupun saya adalah fasilitator kelompok teresbut), secara objektif, hasil yang dibuat kelompok 2 tersebut dibandingkan yang lain paling simple dan tidak menarik. Namun ternyata dengan presentasi yang mengejutkan tersebut, bisa menarik perhatian teman sekelasnya dan yang lebih mengejutkan lagi kelompok tersebut berhasil menduduki peringkat 3 dari 5 kelompok (yang dinilai oleh anak-anak sekelas).
Presentasi yang dilakukan Farma merupakan contoh nyata bagaiman membuat pesan yang melekat. Kuncinya adalah Pecahkan pola yang ada dengan fakta-fakta yang tak terduga. Fokuskan pada dua pertanyaan utama: Bagaimana saya mendapat perhatian orang? Bagaimana saya mempertahankanya?. Jadi kita tidak hanya mendapatkan perhatian pembaca tapi juga harus dapat mempertahankan perhatiannya sehingga pesan yang kita sampaikan melekat. Dan hasilnya tidak hanya membuat pesan menjadi menarik tapi juga mengubah persepsi audiens. Suatu yang tidak menarik bisa menjadi suatu hal yang luar biasa. Salut untuk calon politikus tersebutJ