Rabu, 08 Desember 2010

Diantara Pilihan (Merapi, Cinta dan Senyuman-4)

6 November 2010
Jogja pagi hari masih tidak menentu. Isu adanya letusan yang lebih besar lagi masih menghiasai “obrolan” hari itu. Gelombang eksodus semakin terasa, banyak rekan yang meninggalkan jogja demi memenuhi panggilan jiwanya. Namun entah kenapa hari itu tetap saja saya memutuskan untuk bertahan dan memulai perjalan baru.
Para pejuang Senyum yang terpecah belah dan tidak bisa terkordinir membuat saya berkeinginan untuk berkordinasi dengan posko lain. hal ini dimulai dengan kunjungan saya ke Kampus setelah sekian lama. Awalnya ada sedikit titik cerah ketika saya berjumpa rekan lama. Namun setelah ngobrol agak lama saya belum bisa memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan, ketidakpuasan inila yang mengantarkan saya untuk kembali jalan-jalan ke Posko pengungsian lain. (UGM, UNY dan Maguwo)

Saatnya Beraksi
7 November 2010
“pie kabare? Pie ki apa yang dilakukan Senyum untuk meringankan korban merapi?” sms dari seorang Pejuang Senyum.
Langusng saja saya balas :”ya, ntar datang ke Nitikan jam 10, kita mau koordinasi dan BERGERAK”
Walaupun gelombang eksodus masih besar, namun hari itu saya masih merasa masih banyak “sahabat” yang untuk bisa melakukan bersama. Satu demi satu para sahabat mulai berdatangan. Pembicarakan tentang apa dan bagaimana yang harus kita lakukan mulai hangat dibicarakan. Akhirnya, tanpa konsep yang jelas kita pun BERGERAK. Mengalir. Itulah tema hari ini. Denga persiapan seadanya kita pun memutuskan untuk pendampingan kepada anak-anak pengungsi korban merapi

Inside

Salah satu prinsip perubahan positif Senyum kembali teruji “Lihatlah dari yang paling mungkin, mulailah dari yang paling mudah dan lakukanlah SEKARANG!”
Pada saat kita ingin memutuskan melakukan pendampingan ke anak-anak. Kita sempat terombang-ambing oleh kondisi saat itu. Kebutuhan logistik yang masih tinggi dan belum merata sempat “menggoda kita”. Namun kenyataan sumber daya yang minim dan bercermin dari kekuatan yang ada mengarahkan kita. Apa sih yang paling mungkin kita lakukan? “Logistik tidak banyak, yawda “main” ma anak saja gimana?”
Kebingunan menentukan target posko mana yang ingin dampingin sempat mengiasi. Apa sih yang paling mudah kita lakukan? “ke posko dekat Pejuang Senyum aja gimana?” dan ketika semua itu semakin jelas, kita tidak bisa menunggu, Lakukan SEKARANG juga
And….
Pergerakan pun semakin lengkap ketika saya diajak gabung berama dengan Senior saya. Dengan dasar kepercayaan serta tanpa kepentingan apapun akhirnya kita BERGERAK bersama. Gabungan kekuatan ini telah menambah sumber daya yang ada. Dan Alhamdulilla pergerakan kita bisa bertahan lebih lama dan menjangkau lebih banyak lagi. Hal yang tek pernah saya bayangkan sebelumnya (apa yang telah kami lakukan bisa Anda baca di sini)

Dan ketika saya menikmati perjalanan itu, saya mulai menemukan kembali CInta itu, CInta yang membuat saya Tersenyum dan bisa hidup tenang dan damai. Siapa itu? Tunggu yah ^^
.

3 comments:

Clara Canceriana mengatakan...

sepertinya perjalanannya penuh makna sekali

Elsa mengatakan...

ok ok
akan kutunggu

CINTA nya itu

hehhee

gaelby mengatakan...

Pejuang Senyum Relawan Kemanusian. Kontribusi yg sgt positif dan luar biasa. Semoga ttap diberi keihlasan, kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT ntuk menolong sesama, amiin...