Senin, 12 Januari 2009

kata sebuah kata

apa sih hebatnya sebuah kata? secara tidak sadar kita sering memilih kata-kata untuk mempresentasikan pengalaman, persepsi dan perasaan kita. ketika lima orang menghadapi situasi sama, maka setiap orang akan mengeluarkan kata-kata yang berbeda sesuai dengan "diri" mereka masing-masing, kata ini merupakan penerjemahan dari apa yang mereka alami. namun kata-kata yang diucapkan oleh seseorang akan menjadi kebiasan (mengucapkan kata-kata tsb), hal ini akan mempengaruhi bagaimana mereka berkomunikasi dengan diri sendiri dan mengaruhi kondisi orang tersebut.
info atau data kondisi psikologis
kata-kata yang diucapkan merupakan gambaran kondisi orang tersbut, setiap kata mempunyai makna dan setiap kata yang tidak diucapkan juga merupakan info tersendiri. dengan memahami kata-kata orang lain kita akan bisa memahami kondisi orang tersebut. namun kita tidak hanya mencermati "isi" dari kata tersebut, kita juga harus peka terhadap "konteks" kata termasuk nada, volume maupun reaksi lain yang menyertai pengucapan kata tersebut seperti body languange. karena terkadang orang mengucapakan sesuatu padahal sebenranya orang tersebut tidak mengalaminya atau malah kebalikanya (bahasa gaulnya reaksi formasi). biasa orang yang mengucapakan "tidak mau" yang tidak biasa atau dengan nada atau volume yang berbeda dengan biasa atau normalya dilakukan, maka hal ini patut kita "curigai" benar g dengan benar-benar "tidak mau" atau sebenarnya dia mau tapi malu-malu kucing. hal ini tentunya perlu pemahaman dan "latihan" emncermati kebiasan orang dalam memilih dan mengucapkan kata-kata, karena dari situ kita bisa melihat konsistensi dan ketika kita melihat "inkosistensi", maka kita perlu mengklarifikasi (check), bisa langsung dengan orang yang bersangkutan ataupun dengan orang lain benar-benar mengetahui orang tersebut ("significant person")
mengubah diri sendiri atau orang lain
dari beberapa kali ku ketemu beberapa klien, ada yang khas dari beberapa klien tsb, seorang yang mengluh lemot, sering mengucapkan "maaf ya mas, saya emang lemot..", ataupun seorang yang depresi sering mengucapkan "aku ini depresi" sampai berulang-ulang kali. hal ini tentunya mempengaruhi kondisi orang-orang tersebut, mereka akan selalu "terjebak" dalam kondisi tersebut. perlu kita sadari pilihan kata-kata yang kita ucap akan membentuk keyakinan-keyakinan kita dan mempengaruhi tindakan-tindakan kita.
dengan mengubah pilihan kata-kata ini pulalah kita bisa mengubah diri kita ataupun orang lain. cobalah mulai mengidentifikasi kata-kata yang sering kita ucapkan, dan ubahlah dengan kata-kata sesuai dengan perubahan yang kita inginkan. ubah kata "gagal" dengan "belum berhasil", "sedang belajar", atau "perlu lebih keras lagi". jika sedang chat atau ada yang menanyakan kabar kita ubah kata "baik" dengan "luar biasa", "special" ataupun "super" (kayak mario teguh..ho9). serta jika sedang kurang atau tidak termotivasi melakukan sesuatu ubah kata "harus" dengan "butuh", seperti ketika "aku harus kuliah" ubah dengan kata "aku butuh kuliah". cukup simpel namun tetap saja membutuhkan konsistensi dah tentunya dengan sikap positif kita bahwa kita yakin kita bisa:)

2 comments:

Mira Maulia mengatakan...

interesting post..
inspires me lots :)

dwi wahyu arif nugroho mengatakan...

:)