Senin, 11 Oktober 2010

Rahasia menemukan Passion kamu (4)

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya (baca : http://dw-arif-n.blogspot.com/2010/10/rahasia-menemukan-passion-kamu-3.html), saya sudah mulai menemukan apa yang saya cari selama ini. Namun waktu saya masih belum bisa memahami apa yang saya lakukan, dan proses itu memakan waktu sehari. Pemahaman saya membutuhkan waktu beberapa bulan bahkan tahun. Gempa bumi 27 mei 2006 merupakan turning point kehidupan saya. pembelajaran terus terjadi, dan bukti-bukti keajaiban yang terjadi memberikan saya keyakinan lebih.

“selalu ada keajaiban di hati yang IKhlas dan menyerahkan semua kepadaNya”


Yah, setelah saya mulai mengikuti kata hati saya menciptakan banyak keajaiaban.
Memang saat itu saya belum begitu tentang makna keajaiban ini. Saya juga baru benar-benar yakin saat menciptakan keajaiaban bersama Senyum Community (SC) (baca : http://dw-arif-n.blogspot.com/search/label/keajaiban%20senyum%20ramadhan).

Waktu itu saya belajar dari seorang kawan yang mengaku mampu mewujudkan semua keinginan. Dia hanya mengatakan “dengarkan saja suara hati kecilmu”. Saya mengenalnya lewat FS (waktu itu lagi boomingna). Uniknya saya mendapatkan nomernya, karena miskom entah kenapa dia memberikan nomer HP. Waktu itu saya masih mengganggap dunia maya sesuatu yang diluar kita. Dunia imajinasi. Dan keajaiban terjadi, saya benar-benar bisa bertemu dengan dia, karena dia melanjutkan studi di jogja.(seblumnya tinggal di Kalimantan). Memang saya tidak bisa mengenal terlalu jauh, dia hanya tinggal sebentar di Jogja, dan harus menggapai mimpinya untuk menjadi Pramugari di penerbangan internasional. Yah, dia benar-benar mewujudkan impiannya.

Sahabat saya itu menginspirasi saya untuk melakukan keajaiban juga. Mewujudkan mimpi saya terkadang orang bilang “tak mungkin”. Apa sajakah itu? Beberapa keajaiban yang saya ciptakan saat

Tahun keempat kuliah (tahun terakhir kuliah)

a. Jalan-jalan GRATIS ke Jakarta





Sebelumnya saya minta kamu tidak tertawa. Emang kenapa? Inilah untuk pertamakalinya saya ke Jakarta. Bagi orang mempunyai banyak saudara ataupun kemapuan ekonomi menengah keatas tentu hal yang biasa bisa kapan saja kemana saja. Berbeda dengan saya, seluruh keluarga saya berasal dan tinggal di Magelang (terjauh di Batang). Kesempatan untuk keluar kota hanyalah saat wisata sekolah. Keluarga saya memang bukanlah orang kaya yang mempunyai budget untuk pergi wisata bersama. Bahkan sebelum kuliah, perjalanan ke Yogyakarta adalah perjalanan eksotis yang patut diceritakan oleh siapa saja.

Jadi tidak heran ketika saya akan pergi ke Jakarta, hal ini menjadi pemberitaan besar di kampung sana. Apalagi saya mendapatkanya dengan GRATIS tanpa minta sangu ke orang tua. Kog bisa? Cerita ini berawal ketika ada progam dari fakultas untuk melakukan Roadshow ke Jakarta. GRATIS. Tentu saja banyak yang tertarik. Namun ada syaratnya : seleksi melalui menulis papper.

Jujur waktu itu saya termasuk orang belum begitu suka menulis (dibanding sekarang). Menulis tugas lebih banyak copy pasteor ATM saja daripada berpikir dan menuangkan ide baru. Blog FS waktu itu hanya berisi sampah dan curcol saja, bagaimana bisa menulis tulisan ilmiah. Bahkan kalau jujur waktu itu juga saya tidak begitu berharap bisa lolos seleksi, yang saya lakukan saat itu hanyalah, mengikuti kata hati, menulis, dan menyerakah semua kepadaNya.

Dan Alhamdulillah saya lolos, seleksi dan berangkat ke Jakarta. Sebuah keajaiban yang indah ^^


b.Tentang Sina and Friends
Sina? Siapakah itu? Dia adalah mahasiswa dampingan saya yang berasal dari Jerman. Jerman? Emang bisa bahasa Jerman? Enggak, English? Little-little. Kog bisa? Yah, saya hanya mengikuti kata hati mendaftar sebagai tutor INCULS, lolos seleksi dan Alhamdulillah ketrima.


Apakah itu semua kebetulan? Tentu tidak, sejak dulu saya mengimpikan untuk mempunyai seorang kawan bule. Namun saya tidak tahu harus bagaimana sampai saya menemukan rahasia itu ( baca : http://www.senyumkita.com/senyum-inspirasi/rahasia-mewudkan-impian-anda/).

Saya masih ingat betul, ketika awal kuliah sebenarnya saya sudah satu kos dengan orang dari Jerman dan beberapa bahkan dari Australia. Sudah beberapa hampir 5-6 orang yang bergantian tinggal satu kos. Namun tidak satupun saya mengenal dengan baik. Saya masih takut. Saya bingun gimana caranya agar bisa kenal dengan mereka.

Namun semua itu berubah, ketika saya menemukan “kunci” tersebut. Saya telah berhasil menjadi sahabat orang bule. Saya tidak hanya belajar bahasa (tugas saya sebenarnya sebagai tutor). Tapi juga melakukan kegiatan lain, seperti jalan-jalan atau sekedar kumpul dan nongkrong bareng. Jadi tidak heran jika jam tutoring saya paling banyak dibandingkan tutor lain(bahkan melebihi waktu yang ditentukan).

Dan yang menarik saya bersahabt dengan beberapa kawannya yang tidak hanya berasal dari Jerman tapi Negara lainnya. Sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan ^^

c. Tentang skripsi dan lulus tepat waktu
Di tahun ini saya masih disibukan dengan kegiatan penanggaulan bencana Gempa dikampus. Hal ini jugalah yang membuat saya semakin dekat dengan dunia kampus dan psikologi. Salah satu kenyataan yang saya hadapi saat itu adalah saya harus menyusun skripsi.

Sejak awal kuliah, saya lebih tertarik dengan bidang psikologi sosial ataupun PIO (salah satu calon skripsi saya adalah paper yang mengantarkan saya ke Jakarta). Namun kejadian Gempa 2006 mengubah segalanya. Dengan tanpa ragu saya banting stir dan memilih Psikologi klinis. Memang pada awalnya sempat bingun juga, namun saya hanya mengikuti kata hati dan siap menjawab tantangan ini. Saya tahu konsekuensinya, saya harus belajar mulai dari awal lagi. Saya masih ingat, saya harus kembali Handbook Psikologi klinis dan beberapa buku Handbook tebal lainnya. Yang jelas-jelas belum pernah saya baca, bahkan membayangkannya.

Hal yang menarik lainnya adalah saat saya harus memilih Dosen Pembimbing Skripsi (DPS). Saya harus menghadapi keputusan sulit, ketika saya harus memilih Dosen yang sangat memperhatikan penampilan. Tahu sendiri, saya adalah orang tidak terlalu memperhatikan tata cara berpakaian yang baik yang benar. Bahkan hingga saat ini. Sehingga tidak jarang orang-orang terdekat saya begitu heran mengapa saya mau menjadi mahasiswa bimbingannya. Yah, sekali lagi, saya hanya mengikuti apa Tuhan arahkan, pasti ada jalan cerah disana.

Dan ternyata pilihan saya tidak salah. Saya termasuk mengerjakan skrispsi dengan lancar. Saya sangat beruntung mempunyai banyak sahabat yang membantu saya. dan kejaaiaban terjadi saat saya benar-benar bisa menyelesaikan seusai keinginan saya. Tahun keempat sudah lulus. Memang masih banyak orang yang lebih hebat dari saya, namun saya tidak ingin membandingkan dengan orang lain.

kenyataan saya kuliah dengan IPK pertama 2,47, tapi mampu bangkit dan mencapai 3,27 adalah suatu yang saya banggakan. Ditambah saya menyelesaikan skripsi yang bukan bidang dan minat saya. hal itu merupakan hal yang ajaib bagi saya. saya hanya mengerjakan skripsi hanya satu semester saja. Hal ini mengingat banyak teman saya lulus lebih lama dari saya, padahal telah memulainya lebih dahulu.

Dan setelah lulus, inilah ujian sebenarnya passion saya. saya percaya bahwa setiap panggilan jiwa ini perlu diuji, hingga kita benar-benar yakin akan apa pilihan kita. Sebuah perjalanan panjang yang melelahkan dan menguras energy, namun saat kita sudah menemukan lentera hati ini. Semua terlihat sangat cerah dan indah. Kita akan melihat bayangan yang tidak pernah orang lain bayangkan, apa itu? Bagaimanakah ujian itu? Kita nantikan dalam kisah selanjutnya ^^

(bersambung)

2 comments:

Clara Canceriana mengatakan...

saya rasa itu semua km peroleh juga karena kamu tekun dan mau berusaha ^^
sukses selalu ya

Irma Senja mengatakan...

“selalu ada keajaiban di hati yang IKhlas dan menyerahkan semua kepadaNya”

suka banget kalimat ini....:)