Salah satu alasan dulu saya tertarik belajar psikologi adalah karena saya ingin belajar sesuatu yang minimal berguna untuk diri sendiri. Jadi saya tidak termasuk kurang sreg ketika ada istilah “psikologi untuk Anda”, psikologi dipelajari untuk orang lain bukan untuk empu yg belajar tersebut. Saya sadar semakin dalam belajar, ternyata saya menemukan semakin banyak “penyakit” dalam diri ini dan bisa dibilang saya termasuk rawat jalan ketika kuliah (dan mungkin sekarang msh tahap “penyembuhkan” diri). Mungkin banyak yang bilang (terutama diluar psikologi) bilang orang psikologi “aneh-aneh” (yah, karena lagi pada “berobat” semua :D).
Namun bukan saja “keanehan” tapi saya juga melihat “hikmah” disana. Beberapa hari ini saya sadar ternyata begitu banyak masalah yang menimpa orang disekitar saya. Namun seberapa “gila” mereka, mereka masih mempunyai kekuatan positif. Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan orang sedang mengalami masalah, dari ekonomi hingga urusan kuliah, namun dia tetap mau berusaha membantu saya. Walau pada awalnya saya agak ragu dengan dia karena CARAnya yang mungkin belum tepat. Namun ternyata setiap orang mempunyai cara sendiri untuk berbuat baik.
Hal ini coba saya refleksikan dengan keadaan saya. Ternyata saya juga sama saja. Saya terkadang sering kali melakukan hal-hal atau cara-cara yang mungkin “aneh” bagi sebagian orang. Saya sering kali asal ngomong/coment/chatz. Terkadang “kepolosan”an tidak bisa diterima sebagian orang. Saya mungkin kurang memahami konteks maupun terlalu beranggap semua pasti tidak apa-apa. Atau bahkan beranggpan pasti dia sepaham, sepakat dan setuju denganku.
Itulah mengapa masih ada orang yang tidak membalas sms saya (mengapa saya harus membalas sms? baca : ). Mengapa orang lain berlaku kurang menyenagkan kepada saya. Yah, mereka hanya memelakukan “cara” mereka. Saya masih percaya setiap orang adalah pada dasarnya baik dan ingin selalu lebih baik. Dan saat kita belajar memahami, setiap orang ingin berbuat kebaikan dengan cara mereka sendiri.
“apapun yang mereka katakan dan lakukan kepadamu, terimalah dan ikhlaskan semua. Karena Allah lebih mengetahui apa yang dihatimu”
Nb: maaf untuk setiap caraku yang belum bisa dipahami +)
9 comments:
setuju mas, coba pinjemin uciL buku psikolog dong :)
stuju jg....
ttp jd diri sndiri mas...
hehe..saya juga..
sama gag ma guilty plesure..?
terkadang setiap cara yg dimaksud tidak bisa ditrima ya maz :)
setuju mas, org berbuat baik dengan cara mereka sendiri,
^.^
memang susah memahami apa yang dipikirkan oleh orang lain, karena cara mereka bersikap beda"
tapi mungkin itulah menjadi sebuah seni, yaitu seni memahami orang lain
ALLAH emang maha mengetahui hati yah mas :)
setiap orang unik..
paragraf terakhir setuju
mari belajar ikhlas..walau susah
ajari aku dooonk psikologinya
Posting Komentar