Rabu, 29 Februari 2012

Sang Penggoda Hati


 “Apapun yang terjadi Anda pada esok hari, karena apa yang Anda lakukan hari ini” Anonim
Siang kemarin (29/2/12) menjadi hari penuh semangat, karena saya sedang bersiap-siap untuk Rabu Seru, belajar bersama di Panti Asuhan. Segala pekerjaan pagi dah selesai siap-siap meluncur ke Rumah Senyum. Tapi Semuanya menjadiberbalik 180 derajat ketika siap berangkat, dompet dicari tidak ada. Seluruh kamar sudah diobrak-abrik, pencarian di segala penjuru sudut rumah sudah dilakukan. Hingga pada kesimpulan hilang (jatuh) atau ketinggalan.

Pikiran kembali melayang, tadi malam terakhir saya mengeluarkan dompet adalah ketika membeli lauk di sebuah angkringan, dan ketika gerimis plus pikiran lagi tersibukan oleh beberapa sms yang belum terbalaskan sejak siang harinya. Mungkinkah ketinggalan, kalau ketinggalan adakah yang berbaik hati “menyimpannya”.  Jika, iya kenapa tidak menghubungi saya padahal ada kartu nama beserta nomer hp? Atau dompet itu terjatuh di jalan seperti nasib dompet dan HP-hPku  sebelumnya?

Tiba-tiba badan terasa lemas. Suara Hujan seolah menjadi backsound dramatis siang itu. Merebahkan badan pun jadi pilihan sambil menenangkan hati. Namun sudah terbayang  kembali harus mengurus surat-surat (SIM, STNK, KTP) ataupun ATM. Ingatanku kembali ketika harus ketemu calo di kepolisian, birokrasi di pemerintahan. Huft, Sungguh pengalaman yang menguras energi, waktu dan uang tentunya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya (QS 33:33)
Memori kemudian meloncat pada bulan november-desember 2011. Suatu periode dimana dalam kurang dari sebulan saya kehilangan 3 HP. Dan salah satunya HP Baru yang baru saya beli. Kenapa saya mengalami ujian lagi? Kenapa kesialan kembali terjadi?

Salah satu pelajaran kejadian “Hitam” tersebut adalah kejadian negatif yang menimpa kita terjadi akibat perilaku negatif kita. Energi negatif yang kita lakukukan akan kembali kepada kita. Ujian yang diberikannya merupakan pencairan energi negatif yang sudah kita “tabung”. Seperti halnya energi positif,  hukum kekekalan energi juga berlaku disini. Saya sadar bahwa masih banyak dosa dan keburukan yang sering saya lakukan. Dan Allah sedang memperingatkan saya untuk intropeksi dan kembali kepadaNya.
“Dibalik ujianNya pasti akan ada kejutan yang telah disiapkan olehNya”
Saya kembali teringat bahwa beberapa hari lalu saya mengulang kembali dosa yang telah saya lakukan. Saat saya melakukannya, hati berbisik “ah, nakal dikit gapa deh, cuman hiburan bentar XD”. Dan ternyata Tuhan memang Maha Bijaksana, ketika hambaNya melenceng sedikit saja maka diingatkanlah dia.

Terasa diri ini mengecil dihadapanNya. Saya khilaf dan segera bibir beristighfar kepadaNya. Hati mengakui salah dan mencoba untuk tidak mengulanginya lagi. Dan diri kembali mengumpulkan energi untuk melangkah ke depan. Hati mencoba mengikhlas semua, ikhlas..ikhlas..ikhlas...pikiran positif coba saya “minum” : “Ya Allah, kejutan apalagi yg akan Kau berikan kepadaku

Sore sudah datang, hujan sudah reda dan hatipun mulai tenang. Niat untuk tetap berdiam diri sudah pupus, saya harus tetap bergerak dan melanjutkan hari ini.  Dan saya sudah memulai rencana-rencana alternatif jika benar-benar hilang. Tapi langkah awal adalah kembali mencari kembali ke Angkringan. Saya datang saat yang tepat ketika pengampu baru mulai menggelar dagangan. Dan ternyata benar, kejutan itu ada. Allah masih menitipkan dompet seisinya kepada pejual angkringan tersebut. Alhamdulillah. Ternyata Allah sedang menggoda hatiku J

5 comments:

Meutia Halida Khairani mengatakan...

duh alhamdulillah bgt dompetnya ngga jadi hlang :)

Dwi Wahyu Arif N mengatakan...

Alhamdulillah yah :D

Izzati Khoirina mengatakan...

alhamdulillah ya diperhatikan baik-baik oleh Allah. ketika hal negatif kecil dilakukan, langsung diingatkan oleh Sang Pengingat..

Unknown mengatakan...

Barangkali Allah sedang menegur kita mas, yang suka lalai dan kurang bersyukur hehe *pengalaman STNK Ilang, Alhamdulillah ketemu ditukang sayur*

Siska Astari Dewi mengatakan...

Pernah ngalamin ini juga mas, ngitung duit orang, banyak banget tomboknya, emangnya habis belanja apa ? hi hi ternyata mas, Allah lagi ngumpetin salah satu kwitansi, cuma disuruh sabar, habis santai ngikhlasin itu duitku, tereeeeng kwitansi depan mata, gak jadi tombok deh mas :D Allah itu memang suka menggoda ya mas ..