Minggu, 23 Desember 2012

Branding ala @tdajogja


mau tahu tentang branding? ni simak diskusi lagi teman2 TDA Jogja di Group FB

Apa sih Branding itu? Kenapa perusahaan butuh branding? Bagaimana cara membuat branding? Apa keuntungan dari branding? ini pertanyaan-pertanyaan fundamental yang muncul di benak saya akhir-akhir ini.

Kesimpulan yang saya dapat bahwa branding itu lekat dengan merek usaha kita, yang lalu 'melimpir' ke positioning produk/ jasa kita di masyarakat. Kekuatan branding bukan sekedar muncul dari grafik / warna yang ada di logo atau pernak pernik perusahaan, tapi juga terbentuk dari persistensi yang kita lakukan selama kita menjalankan perusahaan kita.

Persistensi apa? persistensi dalam kualitas produk, persistensi dalam pemasaran, persistensi dalam service, persistensi dalam mengkomunikasikan produk kita, persistensi dalam inovasi, dsb. Intinya persistensi yang kita lakukan dalam usaha kita itulah yang membentuk branding perusahaan kita.

Jadi branding ga bisa dibangun dalam semalam, branding hanya bisa dibangun secara bertahap. Setelah satu konsumen merasakan produk kita, lalu konsumen berikutnya juga merasakan, lalu konsumen yang lainnya lagi juga merasakan produk kita, maka para konsumen itu akan mempunyai suatu persepsi "Oh jadi perusahaan ini tu jualannya yang kaya gini ini to". Ketika persepsi yang dirasakan konsumen itu SECARA SAMA dirasakan kembali di waktu berikutnya konsumen merasakan produk kita, lalu SECARA SAMA dirasakan berulang-ulang kembali, maka terjadilah penguatan branding.

Branding yang semakin kuat, berarti menjadikan perusahaan menjadi semakin terpercaya. Terjadilah viral marketing, pasar semakin terbentuk, semakin banyak juga yang ingin ikut-ikutan, semakin terasa urgent pula bahwa brand harus dipatenkan.

Yang saya rasa, konsep dasar membangun brand adalah sejalan dengan konsep dasar membangun bisnis, yaitu persistensi (istiqomah gak menyerah)

Ini yang saya rasakan (rasakan, karena saya sebenernya ga tau ilmunya) tentang branding. Apa yang kau rasakan? Mungkin ada yang bisa ikutan sharing-sharing, karena saya juga masih mencari-cari jawaban yang paling tepat.

@mastiyok
Top of Form
Hasnil Afrizal Muttaqien "Style Produk/ bisnis yang persisten dan istiqomah, barulah melahirkan branding di benak masyarakat. Kemudian dengan branding itulah segmen masyarakat tertentu yang akan membeli produk atau tertarik dengan bisnis kita. Kalau ingin mulai branding seperti apa, mulailah dari minimal 1 hal kelebihan kita dan kita memang ahli di kelebihan itu."

Hasnil Afrizal Muttaqien : "ok mas, tidak apa apa. berarti branding itu bisa jadi efek bonus dari persistensi kita ya?"
Hasnil Afrizal Muttaqien "ya. Dulu di RSH, kami belum mampu beli seragam dan fasilitas cukup minim, hanya menggunakan apa yang ada saja. Tetapi kami punya 2 hal, yaitu keramahan seperti teman dan ilmu. Jadi keramahan seperti teman dan ilmu itu yang jadi keunggulan. Tinggal digali saja. Sekarang ada yang nyeletuk gini dari salah satu pasien "Saya betah di RSH, karena orang2nya tidak serius banget. Serasa di rumah." dan untuk ilmu, kami malah bagi2kan dan edukasi kan ke masyarakat.  Hasilnya mereka lebih terdidik dan secara sadar memilih RSH mas.Dalam dunia terapi psikologis yang saya geluti dulu, kesadaran adalah puncak tertinggi dari psikis manusia. Mereka memilih bukan karena dipengaruhi oleh harga dan sekedar emosi sesaat. Karena harapannya mereka juga getuk tular ke yang lain. ya kan? Menyenangkan kan."

Danto Adityo "Mantaapp maass.. mari mbrandiiing...salah satunya adalah dgn menulis tulisan ini . Danto colorful"
Iffah M Dewi "omong2 ttg "presistensi" jadi geli dhewe   cc:Cahyadi Joko Sukmono"
Satriyo Yok Hasnil Afrizal Muttaqien mnurut saya memang keramahan dan ngilmu itu yang jadi brandingnya RSH mas. Cahyadi Joko Sukmono itu makanan apa e pak? Danto Adityo sempet dulu ada bahasan, mbranding dengan nama pribadi disanding dengan nama usaha tdk baik bos. bener ga ya? alasannya akan susah melepas image pribadi kita dari image perusahaan. Iffah M Dewi njenengan itu contoh persistensi yang luar biasa mbak 
Bong Rizqi “mas Tiyok, kalo mbranding nama seperti contohnya :Bong Chandra, gimana tuh? 
Cahyadi Joko Sukmono “Selain presistensi, branding itu butuh kejujuran (integritas) dan peta jalan ...
Satriyo Yok Bong Rizqi saya kira mirip sama branding band atau artis. orang-orang itulah produknya sehingga harus dibrand.
Dian Isnawati “Dalam membranding, haruskah kita jadi kecap nomer satu?
Satriyo Yok Dian Isnawati hehe.. pertanyaan menarik.. nyatanya memang banyak yang ngaku kecapnya nomor satu
Danang Prihastomo “Nderek cuap2 ngih...hehee....dalam Branding, kita jual merk bukan sekedar produk... Ketika branding kita berhasil added value merk kita itu yang tak teritung harganya...makanya knp jual beli brand itu mahal minta ampun (sampoerna, dibeli philips moris)
Ga selamanya kan kita nyaman produk kita selalu dinilai dengan harga produksinya, dibandingi harga sama kompetitor... Hanya Dengan membangun brand (branding) inilah kita bisa menghargai produk kita jauh dr harga produksi. Tahapan dalam membangun sebuah brand Segmenting » Targeting » Positioning , ketika kita tau segmen kita, sasarannya, kemudian kita memposisikan brand kita d benak konsumen. Positioning biasanya melekat lama dlm brand dan tersirat... Misal Honda » terkenal irit, itu positioning yang melekat pd konsumennya (tp positioning hrs tetap relevan, jujur). Dapat juga untuk menggiring ke positioning kita menggunakan tagline. Heheee monggo lanjutkan diskusinya...
Hasnil Afrizal Muttaqien Ya. Mas Satriyo Yok. Tidak boleh membranding diri dengan usahanya. Ketika sudah ada di usaha, maka meleburlah jadi satu dengan perusahaan. Ketika kita "mati" maka perusahaan tetap "hidup." Salah satu yang kami ajarkan ke temen2 adalah "DIRI ANDA BUKANLAH PERUSAHAAN ANDA." Agar juga tidak terjadi putus asa ketika perusahaannya bangkrut. Yang bangkrut itu perusahaannya, bukan ownernya. Agar Life Must Go On. Ya kan? Oleh karena itu menurut saya pribadi, owner perusahaan yang sukses beneran, biasanya foundernya bukan orang yang suka tampil di mana2. Karena kalau suka dan sering tampil di mana2 (ngisi seminar dll), jika perusahaannya belum siap, jadinya amburadul.
Hasnil Afrizal Muttaqien Mas Fébrì Süksès Mùlìä. Ya mas, itu adalah salah satu cara branding RSH, karen dengan itu menjadi media mengedukasi masyarakat agar tidak sekedar ngikut dengan banyaknya hoax yang dilempar ke masyarakat terkait kesehatan. Sehingga masyarakat mulai sadar untuk memilih sarana kesehatan seperti apa. Kalau ingin dapat inspirasi, salah satu situs yang menurut saya baik adalah http://www.ted.com/. Agar bisnisnya tidak hanya sekedar bikin uang, tetapi solusi bagi masyarakat.
Satriyo Yok “Hasnil Afrizal Muttaqien : mantab mas, prinsip bisnis memang hanya kendaraan untuk sampai di tujuan. Kalo kendaraannya rusak ya dibenerin. Kalo kendaraannya mogok, gak bisa dibenerin, ya kendaraannya ditinggal aja lalu cari kendaraan lain yang lebih baik,, biar bisa sampai tujuan dengan cepat, selamat, dan sehat wal'afiat. kopas dari kata-kata pak Cahyadi Joko Sukmono, ijin kopas ya pak 
Hasnil Afrizal Muttaqien “Oya mas. Ada satu lagi cara branding unik yang saya lihat di iklan tv. Yaitu caranya dengan berkisah. Kisah tentang bagaimana proses produksi produk kita. Katanya Ferrari dan harley davidson menggunakan cara itu. Kenapa? Karena setiap orang suka dengan kisah. Baik tua maupun muda
Satriyo Yok “iya mas. saya kira itu juga benar. Pak Roni Yuzirman founder TDA pun juga mengalami brand story yang luar biasa. pak Roni pernah cerita kalo ada orang yg kenal pak Roni sebagai pengusaha yang out dr tanah abang dan sukses dengan mannet nya, kisah yang saya rasa hampir semua orang TDA tahu. dan sampai kapanpun saya kira pak Roni akan lekat sengan cerita itu. ngomongin brand story senggol mas Dwisuko Adinugroho ah 
Hasnil Afrizal Muttaqien “Oya, salah satu kunci branding menurut saya adalah JUJUR. Baik jujur sesuai makna asli. Maupun Jujur sesuai kenyataan yang ada pada kita. Branding yang berlebihan (kurang jujur) bisa mengakibatkan kekecewaan. Bagaimana rasanya jika temen2 dibohongi?
Guk Seta “Asem tenan...brandku 'anti motivator'
Arqom Maksalmina “wah mas Guk Seta.. hehee.. sesekali motivator d butuhkn jg lho untuk aktifitas internal branding.. bantu komunikasikn value perusahaan k karyawan misalny.. sebelum keluar..brand essence harus d pahami n terwujud dlu di internal..
Guk Seta Arqom Maksalmina: 'Anti motivator' ku bukan dalam arti anti yg bener2 anti 
Novita Katarina “Branding itu perlu, untuk menegaskan pasar yang dituju. Misalnya, niat awal membidik pendengar seusia Ashanty, maka disiapkan komponen pendukungnya. Jangan salah poles, ntar malah jadinya Ayu Ting-ting. *smile
Cahyadi Joko Sukmono “branding itu integritas
Fuad Dibekali Lempuk “ikut berbagi.. brand terbentuk dari kepercayaan, sekali melanggar kepercayaan maka tamatlah brand. Branding merupakan usaha mengenalkan dan membesarkan brand, brand itu "hidup" karena itu dia juga butuh perhatian, pendampingan dan pengawasan.
Satriyo Yok “positioning, integritas, dab kepercayaan ya.. sip sip.. jadi makin jelas terlihat apa itu makna branding
Dwisuko Adinugroho “Haha, mas Satriyo Yok bisa aja.. Dahsyat sekali tulisannya. Everybody love a story, that`s why building our brand is very important. Ikut menyimak Bottom of Form

0 comments: