Rabu, 12 Desember 2012

Cara Mudah Menebar Rahmat ala @tdajogja


Bisnis tidak selamanya untuk mencari laba semata, tapi bagaimana itu bisa mensejahterakan masyarakat. itulah prinsip yang ingin dikembangakan teman-teman komunitas Tangan Di Atas (TDA). Berbisnis, Berbagi dan menebar Rahmat,

salah satu yang orang terdekat yang seharusnya menikmati keuntungan dari bisnis tersebut adalah karyawan kita. bisnis profit miliaran tapi sama aja kalau karyawan masih miskinkan? nah bagaimana para tim kita tersebut bisa ikut menikmati kegemilangan bisnis kita?

yuk ini salah diskusi menarik lagi di Grup TDA jogja

Saya sedang mencoba untuk membagi beberpa persen keuntungan dengan para karyawan,,berapapun omset yg didapat,,,adakah temen2 yg sudah atau sedang menerapkan hal ini?apa ada kenaikan omset setlah kebijakan tersebut dilaksanakan?nuwun,,,,
Mochammad Syamsuri Full “Lgsung ptong sedekah saja, lebih bnyak lbh bgus...Insya Allah omzet bkal naik, sy mengalaminya,,”
Yoga Pinojaket “pino menerapkan ini, 10% keuntungan pribadi dibagikan untuk karyawan alhamdulillah tembus omset 200jt lebih tiap bulan”
Fikri Alie “Mochammad Syamsuri Full : insyaAllah klo itu sudah rutin mas...hehehehe,,,ini biar karyawan jadi ngerasa memiliki aja”
Yoga Pinojaket “mari berproses terus, dunia usaha jadikan sarana makin dekat dengan Allah=)..semangat semuanya..”
Danto Adityo “Wah mantaabb... klo aku presentasenya tdk fix, tp harus ada tu.. biar sense of belonging mrk meningkat shg bekerja jg lbh sepenuh hati “
Nugroho Pratomo “saya juga ga fix mas bro, liat kinerjanya dulu..sm bs tembus target engga”
Muhammad Hardhantyo Puspowardoyo “jangan lupa kalau bagi hasil dengan karyawan dihitung juga ongkos depresiasi alat... biasanya bagi hasil tanpa hitung depresiasi akhirnya jebluk ga ada dana waktu butuh barang “
Danang PrihastomoNderek urun ngoceh...hehee Mas fikri yang super, ini memang metode baru yang tujuannya slain karyawan loyal » menekan turn over, juga bisa menaikan produktifitas mereka, karena mereka puny harapan lebih jika usaha bosnya juga lebih.... Sanse of belonging kata pak danto, tp saya lebih setuju sense of ownership... Itu juga yang diterapkan di RM padang, nilai insentif masing2 beda berdasar jobnya, biasanya marketing tertinggi. Tp semua harus terukur dalam memutuskan kebijakan itu, misalnya dengan target penjualan min brp gt.. Salam sukses...(Wes koyo motivator durung ya :D)
Susilo Joko Pramono “banyak cara untuk berbagi, kami dari AADS bikin CSR, AADS blood corner posko informasi donor darah jika ada temen yang butuh donor kami berusaha menemukan antara yang butuh dengan yang bersedia donor. jika temen2 bersedia untuk donor kami akan mencatat, nama, gol darah, no telpon, alamat.”
Fikri Alie “Muhammad Hardhantyo Puspowardoyo : insyaAllah klo yang satu itu udah dari dulu mas..hehehehe”
Fikri Alie “Susilo Joko Pramono : sebenernya bukan tentang CSR mas,,tapi lebih ke meningkatkan produktivitas karyawan dengan cara membuat mereka memiliki sense of belonging terhadap bisnis kita...”
Fikri Alie “oia mas Yoga Pinojaket , klo di Pino itu bagian 10% yang didapet karyawan itu klo karyawan memenuhi target laba atau berpapun laba yang didapat mereka dapet 10% mas?”
Yoga Pinojaket “Fikri Alie: orientasinya sudah berbeda dengan beberapa komen2 diatas yang ditujukan untuk peningkatan kinerja, saya pribadi memulai program ini dengan maksud bersedekah dg kerabat , kalo keyakinannya sudah bulet tak perlu risau dg target laba, detailnya seperti ini:
jumlah karyawan inti ada 25 orang,
setiap karyawan saya sedekahin minimal 200rb/bulan diluar gaji
jadi total 5juta itu berarti 10% dari 50jt, jika laba bersih misal dibawah 50jt masing2 karyawan tetap dapat segitu
jika laba lebih dari 50jt mereka tambah lagi,,Alhamdulillah bulan ini bisa 250rb/karyawan...biarlah Allah yang mencukupkan
Yoga Pinojaket “penetapan minimal 200ribu per karyawan itu sebuah taget yang kita mohonkan hanya kepada Allah supaya minimal pendapatan kita bisa 50jt/bulan...semoga bisa diterima sebagai ilmu ya,semoga Allah mengampuni jika ada riya dalam hati”
Dwi Wahyu Arif N *menyimak* cukup menarik kalo dari mas Yoga Pinojaket ini menerapkan spiritual compny (syariah),, nek kata pak dwi condro "Asas Bisnis" nya or NiatNya utk ibadah (sedekah dlm hal ini), atau nek basane YM "Allah dulu, Allah lagi, Allah terus", atau bahasa umumnya pake "Otak Kanan", jk Asas berbeda, maka nanti orientasinya akan berbeda dan hasil & ukuranyanya jg akan berbeda | kalo yg ini tergantung tingkat kyakinana dan kekerenan orang2, bisa berbeda2 tiap orang

Yumono Labdo “ide teman2 bagus sekali itu, krn berujung pd AMAL (kesejahteraan karyawan). Monggo langsung di praktekan saja (diAMALkan), masalah hasil nanti OMZET jd meledak atau BANGKRUT sdh ada yang ngurus...hehehe. Fase tersulit adalah Konsistensinya...menurut saya lho...salam”

Fikri Alie “Yoga Pinojaket: wah,mindset saya dari awal untuk meningkatkan produktivitas,,meskipun pada awalnya sy menerapkan ini memang karena ingin bagi2 aja mas ma karyawan...bagus tu mas konsepnya...brarti mindsetnya adalah sedekah ke karyawan ya mas?biar Allah yang mencukupkan..hebat mas...”
Susilo Joko Pramono “ooh ya maaf salah kamar aku mas Fikri Alie, kaloo untuk itu aku mencoba kasih hadiah (aku niatke sedekah) berupa hewan kurban untuk temen2 team AADS secara bergiliran setiap tahun gantian yang dapat, alhamdulillah kita bisa sedekah mereka juga bisa berkurban di daerah asal masing-masing, masyrakat sekitar mereka bisa ikut merasakan...”
Fikri Alie “Yumono Labdo : iya pak, bener itu,,masalah itu biar Allah yang ngurus...smoga bisa berubah mindsetnya pak, “
Fikri Alie "Yoga Pinojaket : berarti karyawan dapet gaji + komisi + 10% dari labanya mas yoga gitu?”
Yoga Pinojaket “@mas danang: aku sendiri yo nggumun kok mas, dengan cara memperbaiki yang wajib dan melaksanakan yang sunnah serta mengajak karyawan ikut serta”
Fikri Alie: “ya betul seperti itu..tapi komisinya dalam bentuk tambah ongkos, karena penjahit sistem borongan..kalo ada desain yg agak ribet ditambah ongkos jahitnya”
Satriyo Yok yuk belajar untuk bagi-bagi net profit perusahaan buat para karyawan. Saya pernah lihat di majalah SWA nya mas Guk Setaada perusahaan di Inggris yang membagikan 100% (yap, seratus persen) net profitnya untuk para karyawan. Alhasil ketika masa resesi perusahaan ini bukannya kolaps, tapi malah berkembang terus. Sampai-sampai pemerintah Inggris, setelah melihat keberhasilan perusahaan ini, menetapkan suatu peraturan negara yang menetapkan 10% dari net profit perusahaan harus diberi ke karyawan. dahsyat.
Hendi Prasetya “sistemnya kyk koperasi ya mas Satriyo Yok semua mnjadi pemilik perusahaan“
Satriyo Yok “mungkin ya hen, koperasi kalo dipikir-pikir kan asal katanya cooperation, jadi mungkin di sana nama badan hukumnya jadi berbeda“
Novita Katarina “Kalo koperasi, (istilah kasarnya) semua karyawan adalah pemilik, jadi rasa memilikinya juga lebih besar. Pendapatan tergantung hasil kerja bersama. Eh iya, kalo mau start usaha, baiknya punya mentor yang berhasil di bisnis tersebut. “
Denny Kurniawan “Sudah sih..biasanya 20% tp itu karena aku males ngitung gaji “
Satriyo Yok “ Denny Kurniawan : simple banget bro, brarti ga ada itung2an gaji pokok ya? langsung kasih komisi berdasar omzet? atau karena bisnis njenengan sistemnya borongan? “
Denny Kurniawan “Yup omset...borongan kie kepiye “
Satriyo Yok “borongan ki gajian nek ono proyekan wae“
Denny Kurniawan “Yup..trus nanti kita cuman mikir gmn caranya dapet proyek “


diskusi lengkap bisa dibaca disini

4 comments:

yoga mengatakan...

wah menarik sekalii

Suciati Cristina mengatakan...

wah mau mas >.< bisnis apa yah...
pengen banget @_@

Unknown mengatakan...

sedekah mengayakan ya

Dwi Wahyu Arif N mengatakan...

@yoga : keep sharing mas :)
@ucil : bisnis jodoh cil? :D
@roel : yuk sedekah :)