Senin, 21 Desember 2009

Menerima apa adanya



Minggu kemarin menjadi salah satu hari yang paling membahagiakan bagiku. Saya bersama teman-teman di Senyum Community mengajak teman-teman Panti Asuhan Nurul Yasmin untuk jalan-jalan. Jalan-jalan tersebut menuju dua museum disekitar Jogja, yaitu Museum Merapi dan Museum Dirgantara. Memang kegiatan ini selain bertujuan untuk edukasi anak-anak panti juga untuk memberikan kesegaran baru setelah mereka menghadapi ujian semester.

Hal menarik terjadi ketika sebelum pemberangkatan. Waktu itu saya tiba pukul 08.11. namun ketika tiba disana saya langsung diprotes anak-anak Panti.
“gimana to mas, katanya jam setengah 8?”
“setengah 8? Loh kemarin saya bilang ke ibu jam 08.30 loh”
Ternyata anak-anak sudah siap sejak jam 07.30. dan ketika bus datang jam 8 kurang mereka langsung pada naik. (Wah mereka sudah Semangat banget tuh). Tentu saja waktu saja tidak enak pada anak-anak Panti yang sudah nunggu lama. Seperti hal yang benar-benar sudah lama dinantikan oleh mereka. Lebih-lebih teman-teman dari Senyum Community juga belum pada datang.

Dan setelah menunggu beberapa menit, jam sudah menunjukan pukul 08.30. teman-teman dari senyum Community sudah datang beberapa orang. Namun ada juga yang belum datang. Demi kepentingan anak-anak Panti pun saya memutuskan untuk berangkat dulu tanpa harus menunggu teman-teman yang lain.

Dan ketika mulai berangkat aura kebahagiaan tidak bisa tutupi. Saya benar-benar melihat binar-binar kebahagiaan yang menerangi anak-anak tersebut. Mungkin bagi kita perjalanan ke Museum tersebut hal yang biasa. Namun tentunya bagi mereka hal yang luar biasa. Sangat jarang mereka punya kesempatan seperti ini. Apa lagi ketika saya mendengar komenter mereka sepanjang perjalanan. Banyak hal sederhana namun bermakna bagi mereka.

Memang banyak hal sederhana yang membuat hidup ini lebih indah. Banyak hal kecil yang membuat hidup ini lebih bermakna. Kebahagiaan tidak terletak pada banyaknya uang yang kita dapatkan, bukan pada tingginya kedudukan yang kita miliki dan bukan pada seberapa besar kekuasaan yang kita punyai. Namun terletak dimana kita bisa ikhlas dan bersyukur terhadap semua yang ada.

Hal ini diperkuat ketika saya bertemu dengan seorang sobat baru. Mas Khuluq namanya. Dia baru saja menikah sekitar 3 bulan. Padahal dia masih mahasiswa dan belum mempunyai pendapatan yang tetap. Terus apa hebatnya? Keberaniannya? Mungkin berani salah satunya, namun ketika dia bercerita ternyata dengan segala keterbatasanya, dia mampu melakukan semua lebih dari yang ia bayangkan. Dia mendapatkan beasiswa (yang digunakan untuk biaya nikah), padahal dia tidak mendaftar. Dan banyak mendapat berbagai macam kemudahan ketika dia YAKIN bahwa ada sesuatu yang lebih BESAR dari semua yang ada.

Dan pernyataan terakhir yang patut kita renungi adalah : “ saya dulu juga mengira kebahgiaan itu terletak pada harta yang banyak, namun sekarang berubah. Yaitu ketika kita bisa menerima apa adanya. Bayangkan mas, di rumah saya itu tidak ada pisau. Dan ketika saya melihat istri saya memotong Lombok pakai sendok. Saya tiba-tiba menangis bahagia. Betapa istri saya bisa menerima saya apa adanya.”

Nb: pengen lihat dokumentasi kegiatan kami? klik

9 comments:

Clara Canceriana mengatakan...

tapi menerima apa adanya juga susah,,,butuh keiklasan
salut mas sama acara mengajak anak panti jalan

SeNjA mengatakan...

bila kita tulus mencintai,pasti kita akan menerima dengan apa adanya...salut mengajak jalan2 adik2 kita di panti.

Dees mengatakan...

assalamualaikum,,,saya mampir

pada dasarnya semua hal yang ada didalam hidup kita akan jadi bermakna dan istimewa ketika kita panda memaknainya. setuju dengan mbk senja. ketika kita mencintai seseorang dengan tulus dan tanpa syarat kita bisa menerima semua hal yang terpaket pada dirinya.

Anonim mengatakan...

kunjungan perdana
salam hangat selalu


mantab

Ninda Rahadi mengatakan...

iya mas... yang paling penting adalah rasa syukur.. semuanya ngga akan selesai kalau melongok ke atas terus..

dengan ngelihat ke bawah, kita bisa tau kalo kita ngga semenderita itu kok..

Ocky Fajzar mengatakan...

salut sama ade pantinya hehe nice post btw :D salam kenal!!

Unknown mengatakan...

duu..asiknya bisa ngajak2 anak panti become so happy..aku jadi pingin..

aku di ajak dun mas kalo ada acra kaya2 gitu..

btw, kalo panti yg deket2 jogja sini..khusus panti anak yang yatim-piatu/cacat itu dimana ya mas??

kasih kabar ya ke shout mix juga gpp..

makasi sebelumnya^_^abblized

dwi wahyu arif nugroho mengatakan...

@clara, senja & dees: siip, ikhlas dan ketulusan emg kuncinya^^
@blue&ocky : salam kenal juga^^
@anindya : iya, kl melongok terus bisa pegel..he9
@nana : ntar yah q kbrin dah di shoutmix tu^^

Elsa mengatakan...

Senyum Comunity... kegiatannya biki senyum ya.. hebat sekali. salut salut!!!

salut pula sama Sang Istri yang bisa menerima segala kondisi dengan penuh rasa syukur...