Sangat menarik membahas tentang asertifitas ini. Setelah posting lalu banyak yang Tanya tentang hal tersebut, maka saya coba “menceritakan” lebih jau tentang asertifitas ini.
Pertama tentang pemahaman tentang asertifitas itu sendiri. Udah paham belum?? Cek lagi di
posting seblumnya :D
Lalu bagaimana jika kamu takut menyinggung perasaan orang lain? Nah inilah bedanya asertif dengan agresif dan pasif. Asertif merupakan titik tengah kedua hal tersebut. Perilaku agresif cenderung untuk tidak melihat atau tidak menghargai kepentingan orang lain. Perilaku agresif ini cenderung “menyerang” orang lain serta menyalahkan orang lain tanpa dilandasi alasan yang kuat. Sedangkan perilaku pasif cenderungan menerima dan bahkan menyerah pada semua hal yang terjadi, sekalipun hal tersebut tidak sesuai dengan dirinya. Perilaku ini cenderung memendam emosi serta menghindari pengungkapan pendapat
Lalu gimana caranya agar asertif dan tidak agresif?Selain memakai pernyataan aku yang telah dijelaskan sebelumnya. Kamu juga bisa menggunakan rumus ini : empati-situasi-permintaa/pernyataan. Contohnya :empati: “aku tahu kamu sudah berusaha untuk menepati janji…”, pernyataan terhadap suatu masalah atau situasi: “namun saat kamu sudah melanggar dua janji yang telah kita sepakati, aku merasa kecewa..”, permintaan/pernyataan “sekarang, dapatkah kita membuat kesepatakan agar kamu bisa menepati janji lagi?”
Selain itu ada jurus lain yaitu dengan beberapa langkah sebagai berikut :
1.Pernyataan penguatanGunakan kata “YA” sebagai bentuk pemahaman kamu terhadap permasalahan yang ada. jika kamu langsung mengatakan “TIDAK”, orang lain akan merasa berseberangan dan akan kurang menyukai pendapat kamu.
2.Pernyataan PemahamanGunakan pernyataan yang menunjukan kepedulian kamu dengan orang lain tersebut. Tunjukan bahwa kamu benar-benar memahami permasalahan yang ada. contohnya : “Sebagai seorang yang aktif dalam organisasi, saya bisa memahami tanggung jawab posisi kamu” atau “sebagai teman, saya bisa memahami kesulitan yang kamu hadapi”
3.Memperlihatkan posisiHal ini digunakan untuk menjelaskan kepada orang lain proses atau posisi kamu. Misalnya :
“tapi aku ingin mengatakan kepada kamu tentang pendapatku” atau “namun kalau boleh saya berpendapat..”
4.Pernyataan alasanBerikan alasan tentang pandangan kamu. Hal ini akan memberikan pemahaman terhadap orang lain terhadap posisi kamu.
5.Tidak setujuHindari kata “maaf”. Gunakan bahasa yang tegas dan perkuat dengan bahasa tubuh kamu. Misalnya “jadi, aku tidak setuju dengan kamu” atau “jadi, aku pikir pendapat kamu salah”. Penggunakan kata “JADI” ini sangat penting karena akan membuat kesimpulan kamu menjadi logis dan alami
Dan jika perlu, kamu bisa menambahkan ke tahap berikutnya, yaitu
6.BerkompromiPernyataan ini merupakan pilihan yang bisa digunakan. Hal ini bisa membantu untuk memperoleh apa yang kamu inginkan
Contohnya :Posisi : kamu diminta untuk tinggal sampai larut malam
1.Penguatan : “Ya, aku tahu”
2.Pemahaman :”sebagai teman kita harus sering menghabiskan waktu bersama”
3.Memperilhatkan posisi : “tapi aku ingin mengatakan kepadamu”
4.Alasan : “aku harus pulang karena ibuku sedang dirumah sendirian. Aku harus menemaninya malam ini”
5.Tidak setuju: “jadi, saya tidak bisa untuk tinggal disini sampai larut malam”
6.Kompromi : “bolehkan aku kesini lagi besok?
Silahkan untuk asertif )