Senin, 22 Maret 2010

Agar Asertif, bukan agresif



Sangat menarik membahas tentang asertifitas ini. Setelah posting lalu banyak yang Tanya tentang hal tersebut, maka saya coba “menceritakan” lebih jau tentang asertifitas ini.
Pertama tentang pemahaman tentang asertifitas itu sendiri. Udah paham belum?? Cek lagi di posting seblumnya :D
Lalu bagaimana jika kamu takut menyinggung perasaan orang lain?
Nah inilah bedanya asertif dengan agresif dan pasif. Asertif merupakan titik tengah kedua hal tersebut. Perilaku agresif cenderung untuk tidak melihat atau tidak menghargai kepentingan orang lain. Perilaku agresif ini cenderung “menyerang” orang lain serta menyalahkan orang lain tanpa dilandasi alasan yang kuat. Sedangkan perilaku pasif cenderungan menerima dan bahkan menyerah pada semua hal yang terjadi, sekalipun hal tersebut tidak sesuai dengan dirinya. Perilaku ini cenderung memendam emosi serta menghindari pengungkapan pendapat

Lalu gimana caranya agar asertif dan tidak agresif?
Selain memakai pernyataan aku yang telah dijelaskan sebelumnya. Kamu juga bisa menggunakan rumus ini : empati-situasi-permintaa/pernyataan. Contohnya :empati: “aku tahu kamu sudah berusaha untuk menepati janji…”, pernyataan terhadap suatu masalah atau situasi: “namun saat kamu sudah melanggar dua janji yang telah kita sepakati, aku merasa kecewa..”, permintaan/pernyataan “sekarang, dapatkah kita membuat kesepatakan agar kamu bisa menepati janji lagi?”
Selain itu ada jurus lain yaitu dengan beberapa langkah sebagai berikut :
1.Pernyataan penguatan
Gunakan kata “YA” sebagai bentuk pemahaman kamu terhadap permasalahan yang ada. jika kamu langsung mengatakan “TIDAK”, orang lain akan merasa berseberangan dan akan kurang menyukai pendapat kamu.
2.Pernyataan Pemahaman
Gunakan pernyataan yang menunjukan kepedulian kamu dengan orang lain tersebut. Tunjukan bahwa kamu benar-benar memahami permasalahan yang ada. contohnya : “Sebagai seorang yang aktif dalam organisasi, saya bisa memahami tanggung jawab posisi kamu” atau “sebagai teman, saya bisa memahami kesulitan yang kamu hadapi”
3.Memperlihatkan posisi
Hal ini digunakan untuk menjelaskan kepada orang lain proses atau posisi kamu. Misalnya :
“tapi aku ingin mengatakan kepada kamu tentang pendapatku” atau “namun kalau boleh saya berpendapat..”
4.Pernyataan alasan
Berikan alasan tentang pandangan kamu. Hal ini akan memberikan pemahaman terhadap orang lain terhadap posisi kamu.
5.Tidak setuju
Hindari kata “maaf”. Gunakan bahasa yang tegas dan perkuat dengan bahasa tubuh kamu. Misalnya “jadi, aku tidak setuju dengan kamu” atau “jadi, aku pikir pendapat kamu salah”. Penggunakan kata “JADI” ini sangat penting karena akan membuat kesimpulan kamu menjadi logis dan alami

Dan jika perlu, kamu bisa menambahkan ke tahap berikutnya, yaitu
6.Berkompromi
Pernyataan ini merupakan pilihan yang bisa digunakan. Hal ini bisa membantu untuk memperoleh apa yang kamu inginkan

Contohnya :
Posisi : kamu diminta untuk tinggal sampai larut malam
1.Penguatan : “Ya, aku tahu”
2.Pemahaman :”sebagai teman kita harus sering menghabiskan waktu bersama”
3.Memperilhatkan posisi : “tapi aku ingin mengatakan kepadamu”
4.Alasan : “aku harus pulang karena ibuku sedang dirumah sendirian. Aku harus menemaninya malam ini”
5.Tidak setuju: “jadi, saya tidak bisa untuk tinggal disini sampai larut malam”
6.Kompromi : “bolehkan aku kesini lagi besok?

Silahkan untuk asertif )

11 comments:

Clara Canceriana mengatakan...

tips yang menarik
baru tau soal asertif yang seperti itu

Irma Senja mengatakan...

menarik banget,aku jadi belajar nih....makasih ya dan selamat pagi sobat ^^

Arum Suryaningtyas mengatakan...

pelajaran yang bermanfaat bengt ney..

puagiii mas dwi.. :D

Elsa mengatakan...

serasa dapet kuliah psikologi nih
heehehhee....

terima kasih ya
aku jadi banyak tau

Irma Senja mengatakan...

morning...blm ada yg baru ya ??

Anonim mengatakan...

wahh
ketinggalan posting yg sebelumnya =.=
gue baca dulu dehh :D

Unknown mengatakan...

tipsnya bagus nih, maklum saya pasif *hallah*

Ninneta - MissPlum mengatakan...

Guys,

Support The Earth Hour, by turning off all the electricity for an hour on Saturday, March 27'th 2010, 8.30 pm.

Dukung The Earth Hour, dengan mematikan semua lampu dan listrik selama 1 jam, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010 mulai dari jam 20.30 malam.

This is the least we can do....


Love the Earth...

Ninneta

Ninda Rahadi mengatakan...

saya pengin selalau jadi asertif deh

Adik Filosa mengatakan...

Saya tahu ka "Asertif" dari salah seorang calon sarjana psikolog. dia menjelaskan sedikit tentang satu kata ini. jujur, saya tidak paham. tapi berkat tulisan ini, saya menjadi lebih paham..


terimakasih... :)

Dimaz Julio mengatakan...

berikut referensi tentang berperilaku asertif :
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1240/1/10507299.pdf