Senin, 19 April 2010

The Power Empathy 2



Setelah kemarin membahas mengenai tentana apa itu empati. Namun sebelum kita belajar lebih dalam lagi tentang kemampuan ini, mungkin ada beberapa hal yang perlu saya tekanankan lagi. Pertama tentang kemampuan emapti ini. Maksudnya? KEMAMPUAN atau ketrampilan empati, kenapa saya sebut KEMAMPUAN, karena empati adalah suatu hal bisa dipelajari dan ditingkatkan. Seperti kemampuan bahasa atau bersepeda, semakin kita asah maka semakin HEBAT kemampuan kita.

Jika kemarin masih bingung apakah empati itu baik atau buruk, sekali lagi empati bukanlah norma atau hal yang berkaitan baik atau buruk. Jika ada yang berduka maka bukan “sebaiknya” berempati, namun empati menjadi suatu alat (baca: kemampuan) untuk memahami perilaku, perasaan atau kondisi orang lain.

Lalu pertanyaan selanjutnya, Apa sih hebatnya kemampuan ini? Kemampuan ini dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan kedalaman hubungan kita dengan orang lain (connecting with). Hal ini bisa kita lihat saat kita sedang mengalami masalah maka kita akan lebih dekat dan percaya kepada orang-orang memahami apa yang kita rasakan atau pikirkan. Kita akan lebih merasa nyaman bila ada orang bisa berempati dengan kita

Kemudian gimana caranya agar kita berempati? Salah satu syarat untuk mengembangkan kemampuan ini adalah kesadaran diri. Anda harus mampu mengenali diri sendiri sebelum memahami orang lain. Dengan mengenali diri sendiri kita akan lebih mudah untuk menempatkan diri pada perspektif atau kondisi orang lain tanpa kehilangan objektifitas.

Selain kesadaran diri, kemampuan empati ini juga mempunyai beberapa aspek dasar seperti: 1) Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain (understanding others), 2. Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain. Memberi bukan mengambil (Service Orientation), apalagi memanipulasi, 3. Merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan masukan-masukan positif (developing others)(baca : ), 4. Mengambil hikmah atau pelajaran dari keragaman. Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan (leveraging diversity).

Berikutnya kita akan belajar tentnag bagaimana mengembangkan empati dan beberapa hal yang bisa mengasah The Power of Empathy. Sabar yah:)

(bersambung lagi :D)

12 comments:

Irma Senja mengatakan...

luar biasa,..mksh untuk sharingnya dwi ^_^

OK banget...

Irma Senja mengatakan...

pertamaxx jg nih.... ^_*

Unknown mengatakan...

menyimak mas..
selalu dpt info menarik dr sini :)

Anonim mengatakan...

Nice post, bagus mas..

Clara Canceriana mengatakan...

saya dapat ilmu lagi ^^

Arum Suryaningtyas mengatakan...

jadi harus memahami diri sendiri dulu ya..?? justru itu tuh yang kadang susah....

maksih ilmunya maz..

Aryunani mengatakan...

Mas.. kemarin aku mau nge-post comment gak bisa-bisa malah keluar RSS-nya...

readhermind-dy mengatakan...

empati.. butuh banget..

Osi mengatakan...

Lapor Dwi...ku orangnya penuh empati lho......narsis.com
xixixixixixi.... :D

Ninda Rahadi mengatakan...

empatiiii!!.. tereduksilah cuekk

Rahad Adjars mengatakan...

trims atas sharingnya sob....

emang empati dibutuhin banget deh...

Elsa mengatakan...

wah
aku jatuh cinta sama gambarya
dua gadis kecil yang sangat cantik