Jumat, 17 Februari 2012

Inspirasi dari Eduhostel

Kemarin jumat (18/2/12) saya mengikuti e-talk, sebuah sharing entrepreneurship dari para pengusaha TDA Jogja.  Banyak inspirasi disana, tapi yang membuat paling berkesan bukan tentang materi yang disampaikan tapi malah tempat dimana acara dilaksankan.

Emang dimana? Eduhostel.

Apa yang menarik disana? Pertama tentang konsep Hostel. Ternyata ini konsep yang hotel yang segmennya untuk para backpacker. Di Eropa sudahlah hal biasa, namun mungkin hal baru di Indonesia.

Emang apa bedanya? Mereka lebih cenderung menjual per bed/kasur bukan kamar. Jadi setiap orang kena charge per kasur yang kita sewa. Jadi ini sangat cocok kalau pengen nyewa satu kamar tapi bisa bareng-bareng

Selain konsep ini, yang menarik adalah pembagian kamarnya. Untuk lantai pertama digunakan untuk lobi, ruang pertemuan, ruang sosial (ruang santai ada TV, gitar dll), internet. Lantai 2 khusus untuk kamar cewek, jadi semua yang di lantai ini adalah para kaum hawa. Lantai 3 baru lantai khusus cowok.  Lantai 2 & 3 tiap kamar terdiri dari 6 bed. sedangkan lantai 4 merupakan terdiri 4 bed dan biasa khusus keluarga, walau bukan keluarga juga bisa menyewa.

Yang menariknya lagi adalah  selain warna khas yang berbeda tiap lantai juga penggunaan nama kamar yang unik. Untuk lantai 2 (cewek) menggunakan nama-nama wanita khas jawa seperti Lastri, Rahayu dll, begitu pula dengan lantai 3 (cowok) nama laki-laki seperti Asmuni. Untuk lantai 4 yang dipakai adalah nama-nama daerah jogja, seperti Bantul, Sleman, Ngampilan dll. “bangunan ini modern, tapi kita pengen memberikan kesan lokal. Selain itu nama ini juga membuat orang supaya tidak salah lantai” ungkap mas Andre, salah satu pemilik Eduhostel.

Apakah hanya 4 lantai? Tidak, ternyata masih ada lantai 5 yang cukup menarik bagi saya. Mengapa? Sebagai tempat makan, lantai ini di disain unik. Selain interior kita juga bisa melihat pemandangan indahnya jogja dari sini. Bahkan ada sedikit bocoran dari mas Andre akan segera mendarat pesawat Boeing disini, ohya? Tunggu aja yaa :D

Salah satu pelajaran menarik lainnya adalah konsep itu terbentuk bukan asal membuat, konsep kreatif tersebut dibuat berdasarkan riset yang cukup matang menurutku. Setiap kali dia menjelaskan mengapa begini, mengapa begitu. Dia selalu menjelaskan alasan yang logis berdasarkan riset yang dilakukanya. Seperti mengapa mengapa dipisah antara WC dan kamar mandi (walau di satu kamar), karena bila satu kamar digunakan banyak orang,  bisa ngantri berapa lama jika kedua tempat itu dijadikan satu. :D

Bahkan dia mengakui, dia membuat konsep ini sampai 2-3 tahun. Memang belum sepenuhnya sempurna, seperti tidak kata petunjuk untuk tempat parkir. Jadi ga heran jika orang yang belum pernah masuk, selalu kecele mencari tempat parkirnya :D
Oya, ada konsep menarik juga. Poster diatas itu. Hal ini selain membuat memotivasi orang untuk sehat, hal ini juga membuat hostel irit listrik lift. Dan ini cukup efektif terbukti pak @ekoshape (rombongan saya waktu itu) langsung turun pake tangga :D

kalau ada yang mau nyewa kesana kabar-kabar aja yah via @dwarifn :D

4 comments:

Elsa mengatakan...

hostel kalo di luar negri kan bebas banget tuh..satu kamar bisa diisi banyak orang, laki dan perempuan.

bagus deh kalo hostel yang ini disesuaikan dengan kondisi Indonesia yaa... laki dan perempuannya dipisah

Suciati Cristina mengatakan...

wah aku pengen ikutan TDA mas, tapi tapi tapi :D

narastriutami mengatakan...

iya mas, konsep eduhostel nya bagus.. yg aku agak sedikit "gatel" tuh ttg lukisan tugu dan parangtritis nya.. seandainya lebih natural, pasti bagus banget :D

dwi wahyu arif nugroho mengatakan...

@elsa : iy, mbak
@uci : yawda ikut aj
@astri : km g ikut poto2 sih :P