Minggu, 26 Desember 2010
Berbeda tapi tidak harus dibedakan?
“mas, saya ga bisa mbedain mana yang yang (teman2) senyum ma anak panti” komentar seorang sahabat saat mengikuti salah satu kegiatan Senyum Community.
Salah satu pendekatan progam adalah Kami percaya bahwa mereka (anak Panti) juga sama dengan anak-anak lain (bukan tinggal di Panti). Mereka punya kelebihan dan kelebihan. Dan kami sangat percaya bahwa mereka juga potensi yang tidak kalah hebat dengan yang lain. mereka memang “berbeda”, sebagian dari mereka sudah tidak memiliki ayah atau ibu. Keluarga mereka memang tidak mampu membiayai hidup mereka. Namun bukan berati mereka harus diperlakukan secara khususkan?
Saya bisa memahami sebagian orang yang menganggap mereka patut dikasihani dan perlu dibantu. Tapi bukan berati kita harus selalu menganggp mereka sebagai kelompok tangan dibawahkan?
Kami percaya mereka bahwa mereka juga manusia yang mempunyai aspirasi dan hasrat ingin berkembang. Kami selalu menggap mereka bukanlah objek, tapi subjek. Mereka adalah bagian dari progam perubahan ini. Dan ini sudah kami buktikan dalam setiap progam kita. Kita selalu melibatkan mereka dalam setiap progam yang akan dilakukan.
Salah satu yang LUAR BIASA adalah Progam Pendampingan Survivol Merapi di Mangunsuko, Dukun, Magelang (17 Desember 2010). Progam yang didukung oleh Humanitarian Day ini mengajak anak Panti secara aktif sebagai Fasilitator progam kita. Awalnya memang saya tidak terlalu berharap banyak dengan progam ini. Sempat gagal karena ancaman lahar dingin, membuat saya berpikir “bisa mengajak anak panti “jalan-jalan” ke magelang saja sudah pencapaian yang HEBAT”
Namun dalam pelaksanaanya ternyata melebihi ekspetasi yang ada. Anak panti yang mendapat tugas menjadi fasilitator pada hari-H, awalnya memang ada sebagian yang ragu (dengan kemampuan mereka). Namun ketika kita yakinkan bahwa mereka juga BISA.
Akhirnya mereka juga mau menerima tantangan ini.
Dan hasilnya ternyata memang sangat memuaskan. Anak-anak Panti mampu menjadi fasiltitator yang baik. Mereka mampu membuat anak-anak MI di Mangusuko menjadi lebih bersemangat lagi. Hal ini terlihat dari tawa dan antusias anak-anak disana. Menakjubkan.
Ini juga membuktikan bahwa apa yang kami lakukan selama ini berada pada jalur benar. Berbagi memang tidak mudah, memberi memang seharusnya membuat mereka semakin berdaya dan mampu mengubah dunia ini menjadi lebih baik
Nb: tulisan ini saya dedikasikan kepada semua orang-pihak yang telah mendukung kegiatan Senyum Community. Kami percaya apa yang telah kami lakukan ini tidak mungkin sampai sejauh ini tanpa dukungan dari kalian semua. Banyak hal yang harus kita lakukan, namun sedikit waktu yang telah kita sediakan untuk mereka telah memberikan makna dalam kehidupan ini. Terima kasih telah berbagi dengan kami. ^^
Info kegiatan progam baca disini
Rabu, 15 Desember 2010
Menemukan (kembali) Cinta Sejati (Merapi, Cinta dan Senyuman-5)
Siang itu kita kembali ingin melakukan pendampingan. Hari itu kita mendapat rekomendasi untuk segera pergi ke Posko SMK N1 Seyegan. Cuaca jogja saat itu kurang bersahabat, mendung. Namun hal ini tidak mengurangi Semangat kita. Walaupun saat itu kita hanya berempat, kita tetap nekad untuk beraksi.
“waduh adiku tiba-tiba minta dianter je” mendadak seorang sahabat harus batal berangkat. Hal sempat mengendorkan kita,
“nanti gimana?”
“ yawda yang penting mengalir aja, kayak kemarin” ungkap, sedikit memberik semangat.
Dan berangkatlah kami hanya bertiga saja. Ternyata yang keberangkatan juga diiringi hujan deras, bahkan sangat deras menurut saya. bahkan seorang sahabat yang sedia pengen nyusul ke TKP mengurungkan niatnya karenanya. Sampai tujuan suasana ternyata diluar dugaan. Suram dan penuh ketidakpastian. Berbeda dengan hari sebelumnya. Para pengungsi disini belum “terurus”. Bantuan masih minim dan sangat memprihatinkan. Bantuan logistik belum masuk, mereka belum siap untuk diajak bermain. Perut mereka masih kosong.
Hari tersebut menjadi salah satu hari terberat. Basah kuyub dan tidak tahu harus ngapain. Melihat saudara kita yang cukup memprihatinkan membuat hati saya miris. Hal ini ditambah dengan kondisi pribadi saya secara keseluruhan. Saya masih shock dengan segala rencana yang gagal. Apa lagi beberapa hari terakhir saya benar-benar mengeluarkan banyak sumber daya;uang, tenaga dan pikiran. Capek.
Seoalah seperti suratan takdir, bukan malah berhenti. Hari-hari berikutnya menjadi sebuah ritual harian. Berangkat, berkumpul, dan BERGERAK (bermain dan bernyanyi). Sempat terselip beberapa pertanyaan. Sebenarnya saya melakukan semua untuk apa? Untuk siapa? Mengapa? Yang ada pikiran saya saat itu hanyalah just do it.
Dan ternyata semua ternyata ada jawabanya.
“CINTAILAH masalah, mari membangun monumen perdamaian dari batu-batu kebencian yg dilemparkan ke arah kita” (arief budiman)
Bayangkan, hampir sebulan penuh saya hanya mengurusi korban merapi sebenarnya buat apa? Pengeluarkan saya bertambah untuk telekomunikasi dan transportasi, padahal pemasukan nihil, sebenarnya buat siapa?
Dan disinilah saya menemukan kembali kekuatan Cinta sejati. Sesuatu yang membuat saya bertahan dan lebih kuat. Ada kekuatan BESAR yang membuat saya tidak pernah merasa lelah dan kehabisan makna. Sebuah anugerah luhur dari Sang Maha Cinta. Tuhan telah menunjukan Kuasa dan KebesaranNya. Hal ini dibuktikan dengan hal kecil seperti…
Pulsa
Nasib menjadi koordinator adalah harus bisa menghubungi banyak orang. Tentu saja hal ini menguras pulsa saya selama. Saya sempat kaget ketika saya harus mengeluarkan pulsa lebih banyak. Saya harus beli pulsa hampir setiap hari. Dan anehnya pada hari itu (saya lupa kapanya) ada keinginan untuk membeli pulsa, namun kog sepanjang perjalanan (dari rumah ke posko) masih pada tutup. Hingga saya memutuskan untuk menunda beli pulsa. Namun sesampai diposko saya coba cek pulsa. Rp 53***. Saya coba menghitung kembali jumlah nominal dan digit. Kog tambahnya ya? Siapa yang ngisiin ya? Padahal tidak ada sms notifikasi pengisian pulsa? Darimana ini?
Nasi bungkus
Waktu pendampingan yang mengharuskan briefing sebelum zuhur dan berangkat setelahnya terkadang membuat saya terlupa pada satu hal. Makan. Terutama pada awal-awal perjalanan kita. Namun berbeda tanggal 10 November 2010, untuk pertama kalinya kita para fasilitator pendampingan mendapatkan fasilitas makan. Walau sederhana. Namun bukan itu yang menarik, tapi tentang nasi bungkus yang “diberikan saya”. pertama, di kursi saya. saat melakukan pendampingan kita menitipkan tas dan perlengkapan lain. dan saya meletakan disebuah kursi. Berbeda dengan kursi-kursi lain yang dititip tas teman-teman saya. dikursi itu ada sebuah nasi bungkus. Awalnya saya tidak memperdulikannya.Namun hal ini menjadi pertanya kembali setelah saya menemukan nasi bungkus di motor saya. bukan di motor teman-teman yang lain. apakah ini kebetulan? Untuk apa kedua nasi bungkus itu “diletakan” di tempat tersebut? Oleh siapa? Wallahu ‘alam
“Cinta dariNya menjawab semua masalahmu. Dia mendengar, Melihat dan selalu Berfirman : perangi neraka didalam hatimu. Damaikan jiwamu dengan Cinta Dia.
Memberi yang ikhlas kepada yang butuh. Bersyukurlah terus tanpa kenal waktu
Serahkan, ikhlaskan dan pasrakan hanya kepadaNya. Cintanya adalah jawaban, karena Tuhanlah maha Cinta”
(Nidji)
Rabu, 08 Desember 2010
Diantara Pilihan (Merapi, Cinta dan Senyuman-4)
Jogja pagi hari masih tidak menentu. Isu adanya letusan yang lebih besar lagi masih menghiasai “obrolan” hari itu. Gelombang eksodus semakin terasa, banyak rekan yang meninggalkan jogja demi memenuhi panggilan jiwanya. Namun entah kenapa hari itu tetap saja saya memutuskan untuk bertahan dan memulai perjalan baru.
Para pejuang Senyum yang terpecah belah dan tidak bisa terkordinir membuat saya berkeinginan untuk berkordinasi dengan posko lain. hal ini dimulai dengan kunjungan saya ke Kampus setelah sekian lama. Awalnya ada sedikit titik cerah ketika saya berjumpa rekan lama. Namun setelah ngobrol agak lama saya belum bisa memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan, ketidakpuasan inila yang mengantarkan saya untuk kembali jalan-jalan ke Posko pengungsian lain. (UGM, UNY dan Maguwo)
Saatnya Beraksi
7 November 2010
“pie kabare? Pie ki apa yang dilakukan Senyum untuk meringankan korban merapi?” sms dari seorang Pejuang Senyum.
Langusng saja saya balas :”ya, ntar datang ke Nitikan jam 10, kita mau koordinasi dan BERGERAK”
Walaupun gelombang eksodus masih besar, namun hari itu saya masih merasa masih banyak “sahabat” yang untuk bisa melakukan bersama. Satu demi satu para sahabat mulai berdatangan. Pembicarakan tentang apa dan bagaimana yang harus kita lakukan mulai hangat dibicarakan. Akhirnya, tanpa konsep yang jelas kita pun BERGERAK. Mengalir. Itulah tema hari ini. Denga persiapan seadanya kita pun memutuskan untuk pendampingan kepada anak-anak pengungsi korban merapi
Inside
Salah satu prinsip perubahan positif Senyum kembali teruji “Lihatlah dari yang paling mungkin, mulailah dari yang paling mudah dan lakukanlah SEKARANG!”
Pada saat kita ingin memutuskan melakukan pendampingan ke anak-anak. Kita sempat terombang-ambing oleh kondisi saat itu. Kebutuhan logistik yang masih tinggi dan belum merata sempat “menggoda kita”. Namun kenyataan sumber daya yang minim dan bercermin dari kekuatan yang ada mengarahkan kita. Apa sih yang paling mungkin kita lakukan? “Logistik tidak banyak, yawda “main” ma anak saja gimana?”
Kebingunan menentukan target posko mana yang ingin dampingin sempat mengiasi. Apa sih yang paling mudah kita lakukan? “ke posko dekat Pejuang Senyum aja gimana?” dan ketika semua itu semakin jelas, kita tidak bisa menunggu, Lakukan SEKARANG juga
And….
Pergerakan pun semakin lengkap ketika saya diajak gabung berama dengan Senior saya. Dengan dasar kepercayaan serta tanpa kepentingan apapun akhirnya kita BERGERAK bersama. Gabungan kekuatan ini telah menambah sumber daya yang ada. Dan Alhamdulilla pergerakan kita bisa bertahan lebih lama dan menjangkau lebih banyak lagi. Hal yang tek pernah saya bayangkan sebelumnya (apa yang telah kami lakukan bisa Anda baca di sini)
Dan ketika saya menikmati perjalanan itu, saya mulai menemukan kembali CInta itu, CInta yang membuat saya Tersenyum dan bisa hidup tenang dan damai. Siapa itu? Tunggu yah ^^
.
Jumat, 26 November 2010
Awal Perjalanan Cinta Abu vulkanik (Merapi, Cinta dan Senyuman-3)
03 November 2010
Sore itu saya mendapat beberapa sms yang menanyakan keadaan Jogja. Saya yang sedang melakukan perjalanan balik dari Bandung ke Jogja tentu saja bingun menjawabnya. Dan hati mulai resah ketika saya mendapat sms dari sahabat saya “Astagfrllah, awan pns dg kec tgg&trbsr yg mgarah ke posko, mhn doany brkali2, sy ign smua pgungsi slmt, km lg kjr2n mghndri awn pns..Allahu akbar!”
Dan saya hanya bisa diam, dan berdoa…
Sampai di Jogja saya langsung disambut oleh kabar buruk, “Jogja meletus 3 kali lebih BESAR dari sebelum kamu berangkat” kata bang Arul yang dini hari itu menjemput saya.
Saya masih ingat betul sebelum berangkat ke Bandung, saya masih mempunyai beberapa agenda besar yang ingin dilakukan. Rencana kerjasama CSR dengan mitra tinggal selangkah lagi, begitu pula komunikasi positif dengan perusahaan mapan di Yogya membawa angin segar. Apalagi ditambah kepercayaan sebuah media di Jogja untuk mengisi progam regular mereka. Rencana eksekusi progam baru juga sudah dicanangkan, tergambar jelas beberapa mimpi yang akan segera tercapai. Namun, semua itu seakan-akan hanya dalam tidur saja. Semua bayangan indah tampak kabur oleh abu vulkanik. Bagaikan langit yang tertutup mendung, saya hanya bisa diam dan bersabar akan KehendakNya.
Seharian (04112010) itu saya benar-benar bingung dan kosong. Bagaikan orang planet lain yang tidak tahu bahasa, budaya ataupun apapun yang ada di kota ini. Saya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya hanya bisa berdoa bahwa Merapi tidak semakin parah, dan saya kembali agak tenang ketika malam harinya (sekitar 20.00-21.00), chatz dengan Mbak Yuli, pengasuh PA Nurul Yasmin (yang terletak di Jakal Km 14), bahwa keadaan disana baik-baik saja. Dan rencananya besok saya ingin k PA.
05 November 2010
“Aslm. Halo.. mas Arif dimana?”
“Di rumah, Nitikan, piye?” jawabku
“oh, ya saya tak kesana pengen ngobrol sekalian curhat…”
Awalnya saya mengira obrolan akan berlangsung biasa saja, namun saya benar-benar kaget ketika saya mendapat kabar ternyata Merapi kembali meletus dan lebih parah. Radius aman diperluas 20KM. seketika juga saya langsung sms ke semua teman yang tinggal di Jalan Kaliurang dan sekitar. Banyak balasan sms yang membuat saya miris. Hampir semua teman sudah mengungsi. Dan saya lebih terkejut ketika saya mendapat sms dari mbak Yuli “kita masih bertahan di Panti. Tidak ada transportasi mas”
Tentu saja tanpa pikir panjang saya langsung mencoba semua kontak bisa membantu untuk evakuasi. Dan bergegas untuk segera keatas melakukan apa yang bisa dilakukan. Walau Belum mendapat kepastian mau dievakuasi dengan apa dan kemana saya tetap saja berangkat keatas. Sempat mendapatkan “penolakan” dari beberapa teman karena tidak bisa membantu, akhirnya jawaban itu ada. Seorang sahabat yang awalnya mengaku tidak bisa membantu, entah kenapa berubah pikiran. Waktu itu saya yang sedang dalam perjalanan pun sedikit lega. Kabut vulkanik yang menghadang seakan-akan sudah tidak berati, ada suatu yang lebih besar menanti. Transportasi pun didapat walau agak telat.
“di saat krisis, yang diperlukan adalah sebuah tindakan CEPAT, TEPAT dan DAPAT”
Sampai di Panti, proses evakuasi ternyata tidak berjalan mulus. Suasana panik dan mencekam masih terasa. Banyak anak-anak yang minta dijemput keluarganya. Hal ini memberikan tekanan sendiri bagi mereka. Namun Alhamdulliah semua bisa terkendali, anak-anak sudah bisa “ngungsi” dengan tenang.
Dan cerita ini menjadi awal sebuah perjalanan INDAH yang penuh dengan KETIDAKPASTIAN. Sebuah langkah kecil yang memberikan perubahan BESAR. Yah, selamat datang di sebuah periode baru bersama Senyum Merapi. Apa itu? Nantikan yah dalam cerita selanjutnya ^^
Nb : special thax buat dua Srikandi yang berani menembus abu vulkanik untuk mengevakuasi anak NY dan gamaw disebutin n dicritain :D. tulisan lain ini bisa dibaca juga di http://www.senyumkita.com/kabar-senyum/senyum-community-evakuasi-anak-panti-nurul-yasmin/
Selasa, 16 November 2010
Merapi, Cinta dan Senyuman (2)
Duduk terdiam
Bermain pasir
Atau
Hanya bergelantungan dip agar pintu?
Kami Berkumpul dan bergandengan tangan
Bermain
Belajar
Dan berbagi
Semua untuk satu tujuan
Mengembalikan senyum Tawa
Dan keceriaan mereka
Mari “Berbagi Senyum dengan Mainan” bersama, masih banyak anak-anak yang butuh perhatian kita. Bagi berbagi dengan kami, info lengkap bisa kamu baca disini
Nb 1 : bila kamu ingin melihat apa yg telah kami lakukan silahkan klik disini
Nb2 : maaf jika saya belum bisa menuliskan kisah tentang dua srikandi yang menembus kabut vulkanik guna mengevakuasi anak-anak Panti. Nanti bila waktu nya tepat y^^
Kamis, 11 November 2010
Merapi, Cinta dan Senyuman (1)
Dibalik bencana Merapi ada beberapa kisah penuh makna, cinta dan Senyuman. Bencana memunculkan kembali sifat manusia yang humanis. Ada banyak hikmah tersirat. Banyak cerita yang menggungah. Sebelum saya memulai cerita tentang “indahnya” Abu vulkanik, ijinkan saya melukiskan beberapa gambar di bawah ini
Walau bermasker tetap Senyum :)
Pejuang Sembako
sahabat lansia
pahlawan lantas
inspirasi pembersih jalanan
Berikutnya akan ada sebuah kisah tentang dua srikandi yang menembus kabut vulkanik guna mengevakuasi anak-anak Panti. Bagaimana itu? Tunggu yah ^^
Nb: tulisan ini saya mulai dengan keprihatinan saya terhadapa apa yang terjadi di jogja ini. Biarlah menjadi media katarsis sekaligus pencerahan bagi saya sendiri. Banyak hal positif yang bisa kita lihat, banyak hikmah yang bisa kita petik. Stay Positif ^^ (jika anda belum mendengar kata merapi silahkan baca disini : http://legendanona.blogspot.com/2010/11/kata-merapi.html)
bagi yang ingin barbagi Senyum dengan kami silahkan klik disini
Kamis, 28 Oktober 2010
Rahasia menemukan Passion kamu (6,5)
Namun ketika semangat-semangatnya menjadi pengusaha, Tuhan kembali mengingatkan saya. saya yang waktu benar-benar getol untuk membangun bisnis, telah melupakan banyak hal yang bagi saya. saya terlalu sibuk dengan mimpi-mimpi saya, sehingga lupa apa yang terjadi di sekitar saya. saya benar-benar sadar ketika…
Kepergian Doni
“Hidup itu singkat sobat, manfaatkan waktu sebaiknya”
Saya kembali mengalmi sebuah pengalaman yang sangat berharga. Saya telah ditinggala salah satu sahabat terbaik saya, Doni. Saya masih ingat, kami mempunyai mimpi bersama untuk nonton bareng sendratari Ramayana, dan masih banyak hal yang kita ingin lakukan bersama. Namun semua itu hanya mimpi.
Ketika saya mendapat kabar kepergiannya, saya sedang asyik-asyiknya membuat bisnis plan. Saya sedang merajut mimpi saya. tentu saja seketika mendapat sms, saya langsung bergegas. Ada yang jauh lebih penting dari bisnis saya waktu itu.
Kejadian ini mengingatkan saya pada Gempa Bumi 2007 . Tuhan kembali mengingatkan apa saja yang paling penting dalam hidup ini.
”Tiap detik pasti berarti, tiap kesempatan sangatlah berharga. Manfaatkan sebaik mungkin, jangan pernah menunda bila memang bisa dilakukan sekarang”
Saya kembali dipenuhi beberapa pertanyaan. Apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup ini? Untuk apa sebenarnya kamu hidup ini? Apa yang membedakan dunia ini dengan keberadaan kamu atau tanpa kamu? Apa yang ingin kamu lakukan bila hari ini adalah hari terakhirmu?
Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut saya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Saya kembali mengurusi rencana bisnis saya. Hingga ada suatu kejadian yang kembali memberikan saya pelajaran hidup, yaitu saat saya mengalami...
”bad week”
Beberapa saat sebelum saya mengakhiri pelatihan CEP, saya mendapat tawaran untuk bermitra membangun bisnis EO. Sungguh sangat kebetulan, saat saya ingin melangkah membangun kerjaaan bisnis, ada yang yang menawarkan menjadi mitra. Hal ini cukup unik, karena saya bergabung dengan beberapa orang yang baru kenal.
Memang pada awalnya tidak ada masalah. Kita langsung mendapat amanah untuk membuat event dari klien sebuah perusahaan telekomunikasi Nasional. Sebuah kesempataan langka. Kita langsung membuat event dengan skala besar. Semangat untuk mewujudkan mimpi bersama semakin terasa.
Namun ternyata tidak seindah yang dibayangakan. Masalah pribadi dalam tim telah mengubah segalanya. Kepercayaan yang dibangun telah runtuh oleh perilaku yang tidak semestinya. Saya sendiri sangat sulit memahami, mengapa orang yang selama ini kita percayai ternyata bisa menyimpan segala tipu muslihat. Bayangan membuat event besar dengan dampak besar tinggal mimpi. Saya kembali menelan pil pahit atas mimpi yang kita bangun.
”Visi yang besar harus dimulai dari yang langkah-langkah kecil dahulu dan ketika kita sudah komitmen akan banyak rintangan yang menghadang”
Saya sadar sebagai EO baru, menangani klien yang cukup besar membutuhkan tantangan yang besar. Kami semua mempunyai mimpi besar terhadap apa yang ingin kita lakukan. Namun kita belum mempunyai dasar yang kuat untuk menompang badai yang bisa datang kapan saja. Saya berusaha bangkit saat itu dengan mereformasi EO, namun semua belum berhasil
Saya sendiri kembali bertemu pertanyaan-pertanyaan diatas. Hingga pada akhirnya saya sadar hikmah atas kejadian itu. Akhirnya saya teringat mimpi Besar saya : Reefoundation. Kenapa saya tidak memulainya sekarang? Saya memenuhi panggilan jiwa saya untuk mewujudkannya. Saya juga mulai keluar dari EGO saya. Saya tidak hanya menginginkan mewujudkan mimpi saya, tapi bagaimana apa yang saya lakukan ini bisa mewujudkan mimpi orang lain. Dan akhirnya apa yang saya lakukan membuahkan hasil Reefoundation bertransformasi menjadi Senyum Community. Sebuah awal dari perjuangan mewujudkan mimpi saya.
Dan akhirnya Rahasia menemukan Passion Kamu yang sebenarnya, Rahasia yang seharusnya Anda tahu sejak Anda lahir, tunggu yah kelanjutanya ^^
Minggu, 24 Oktober 2010
Rahasia menemukan Passion kamu (6)
Salah satu alasan mengapa saya mengungkapkan cerita saya adalah karena untuk bisa menemukan passion kamu butuh proses yang berbeda-beda setiap orang. Ada yang mampu melewati dengan cepat tapi juga penuh liku. Seperti dalam tulisan saya sebelumnya, pasti ada suatu ujian untuk mewujudkan mimpi, dan saya kembali melanjutakan “ujian” itu saat..
Be Entrepreneur
Saat saya mulai mantap menjadi entrepreneur, saya kembali menemui sebuah hutan belantara. Tidak tahu jalan mana yang harus saya tempuh. Yang ada saat itu hanyalah “pokoke aku dadi Bos ae, ga cocok dadi pegawai”. Kata “pokoke” sendiri merupakan tanda kebesaran ego saya waktu itu. Suatu hal yang mungkin belum saya sadari saat itu. Saya tidak tahu harus memulai darimana, kebingunan kembali menyeruak. Namun keinginan saya seolah terjawab ketika ada tawaran CEP.
CEP? Apa itu? Campus Entrepreneurship Progam, yaitu sebuah progam pendidikan untuk menjadi Pengusaha. Progam yang diadakan Pasca UGM kerjasama dengan Ciputra Foundation. Tentu saja kesempatan ini tidak saya lewatkan. Sebuah jalan yang akan membawa saya ke kehidupan baru.
Dan benar ternyata, hampir semua pertanyaan saya tentang “be entrepreneur” terjawab. Progam yang berlangsung selama 2 bulan ini telah melatih saya banyak hal, beberapa pelajaran yang saya dapatkan adalah
1.Mind set
Esensi dari Entrepreneur adalah tentang mindset kita, sebuah paradigm. Jika kamu masih menganggap entrepreneur/kewirausahaan adalah sama dengan pengusaha/wiraswasta itu belum tepat. Itulah mengapa banyak orang terjun ke bisnis tapi mindsetnya masih belum beruabah sehingga usahanya hanya segitu-gitu aja.
Saya sering mencontohkan, pernah saya bertemu dengan pengusaha pecel lele yang mempunyai rumah bernilai ratusan juta rupiah, namun masih berjualan di jalanan dan rawan gusur. Tidak salah dengan berjualan di pinggir jalan, namun saya yakin jika pengusaha ini mempunyai mindset yang tepat, pasti sudah mempunyai rumah yang bernilai miliaran dan usaha skala resto.
Dalam pelatihan ini jugalah saya juga mulai mengenal Entreprenur yang dipraktekan disegala bidang. Yah, entrepreneur tidak hanya belaku didunia bisnis saja. Pak Ci (Ciputra) engajarkan sendiri bahwa Entrepreneur juga bisa dipraktekan di dunia Akademis (Academic Entrepreneur), Pemerintah (Governance Entrepreneur) dan Sosial (Social Entrepreneur). Disinilah mata saya mulai terbuka terhadap apa yang sebeneranya saya inginkan: Social Entrepreneur
2.Pentingnya koneksi/Jaringan
Dalam pelatihan ini saya benar-benar merasakan pentingnya jaringan. Saya yang selama ini cukup membatasi jaringan saya, dan ketika saya mendapat beberapa tugas (dalam pelatihan) saya agak kesulitan untuk memanfaatkan jaringan yang saya miliki. Untuk itulah mulai saat itu saya benar-benar tertarik untuk mengikuti berbagai event dari komunitas manapun, dan bila cocok saya akan terlibat didalamnya
3.Perencanaan dan detail
Selama ini saya hanya yang penting jalan saja. Saya masih ingat ketika saya bisnis donat (baca ini) tidak ada perencanaan sama sekali. Sehingga tidak heran bila saya gagal. Begitu pula saat kita mengembangkan Mamboe Psing (baca disini) tidak jelas mau kemana kita.
So, buatlah perencanaan apapun itu. Semakin detil semakin bagus. Jujur saya sebelumnya menganggap saya adalah orang yang holistic, bukan menyukai hal yang detil. Namun saya mengubah mindset saya, saya harus bisa merencanakan secara lebih mendetil. Emang butuh usaha keras dari saya untuk mengubahnya. Dan ternyata bisa.
4.Keberanian mencoba dan spirit
Berani menjadi factor yang penting kamu pengen terjun di dunia Entreprenur. Saya masih ingat, dalam pelatihan ini saya benar-benar membuang rasa malu saya. saya mencoba melawan diri sendiri. Saya memberanikan diri untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya tabu bagi saya. salah satunya adalah berjualan di Sunday Morning UGM. Saya menjadi pedagang keliling didaerah UGM tersebut.
Memang awalnya ada ketakutan. Bagaimana kalau ketemu orang yang kita kenal? Bagaimana kalau orang itu yang kita taksir? Atau mungkin saudara kita? Tetangga kita? Apa kata dunia, Sarjana Ngasong? Tentu saja hal ini membutuhkan spirit yang cukup besar. Saya sadar waktu itu adalah kesempatan saya untuk keluar dari zona nyaman. Saatnya untuk BERANI mencoba hal yang diluar jangkauan kita.
Memang jualan saya saat itu tidak laku bahkan merugi. Saya berhasil mengatasi ketakutan-ketakutan saya. saya berhasil menawarkan apa yang saya miliki. Dan saya mendapat pelajaran yang berharga : keberanian mencoba dan spirit
5.melawan keterbatasan dan Action
setiap orang punya keterbatasan. Saya telah bertemu banyak mentor yang berhasil melawan keterbatasan dan mewujudkan mimpinya. Ternyata saya kita tahu keterbatasan yang kita miliki bukanlah untuk membatasi kita berkembang, namun untuk membuat kita fokus terhadap potensi yang ada. Contohnya, ketika Pak Ci membangun Ancol, dia mempunyai keterbatasan dana. Untuk itulah dia mengembangkan potensi yang dimilikinya (ide) dan menjualnya ke pemda DKI. Walhasil dia membangun Ancol tanpa modal dari dia.
Salah satu faktor penting untuk melawan keterbatasan adalah AKSI kita. Kita terkadan tahu apa yang seharusnya kita lakukan, namun terkadan kita tidak mau melakukannya. Kita harus melaksanakan apa yang kita rencanakan. Lakukan saja apa yang kamu lakukan, jika kamu masih bingun juga, mulai dengan...
6.starts small, big vision
”lihatlah dari yang paling mungkin, mulailah dari yang paling mudah dan lakukanlah SEKARANG” (Prinsip dasar SC dalam melakukan perubahan Positif)
Lakukanlah apa yang bisa kamu lakukan dahulu, jika kamu hanya bisa membayangkan. Bayangkanlah. Setelah itu tuliskanlah, rencanakanlah. Semakin cepat, semakin bagus, jangan takut salah atau gagal. Terus mencoba dan just do it.
Namun ketika semangat-semangatnya menjadi pengusaha, Tuhan kembali mengingatkan saya. saya yang waktu benar-benar getol untuk membangun bisnis, telah melupakan banyak hal yang bagi saya. saya terlalu sibuk dengan mimpi-mimpi saya, sehingga lupa apa yang terjadi di sekitar saya.
Apa itu? Sabar yah, tunggu kelanjutanya ^^
Senin, 18 Oktober 2010
Rahasia menemukan Passion kamu (5)
“sabar bukanlah sifat, tapi suatu sikap yang harus selalu diusahakan”
(Khotib kutbah Jumat di Maskam UGM,8 oktober 2010)
Duduklah, biarkan diri anda relaks dan nyaman, dan izinkan saya menceritakan satu atau dua kisah kepada Kamu. Cerita ini akan mengantarkan kamu menemukan passion kamu. Bagi sebagian orang mungkin akan mengganggu kemapanan mereka namun hal ini akan membuat kamu yakin bahwa segala hal yang terjadi pada diri kamu akan mengarahkan kamu pada keadaan yang luar biasa, diluar bayangan sebelumnya.
Pada tulisan sebelumnya. (http://dw-arif-n.blogspot.com/2010/10/rahasia-menemukan-passion-kamu-4.html) Saya mengatakan passion harus diuji, lalu bagaimana mengujinya?
Pada waktu usia SD saya sangat ingin sekali menjadi pemain sepakbola. Saya sangat terinspirasi dengan Kurniawan DY. Dia merupakan kebanggaan orang Magelang, sudah sewajarnya jika banyak yang mengidolakanya. Bahkan saking ngebetnya, saya juga mendaftar di SSB dimana dulu Kurniawan belajar. Namun kenyataan berkata lain. saat di SSB itu saya merasa “kalah” dibandingkan dengan yang lain. banyak orang yang lebih berbakat, di kampung memang saya termasuk unggulan, namun di SSB ini beda. Saya sulit beradaptasi dengan lingkungan baru ini.
Tapi saya tidak menyerah, saya berlatih bersama SSB lain yang juga dilatih mantan pemain Timnas juga. Kenyataan kembali memberi jawabannya. Saya gagal masuk tim utama. Hal ini sempat membuat saya berpikir mungkin ini memang bukan dunia saya.
Di akhir studi saya masih menikmati kehidupan saya dikampus. Beruntung saya menjadi salah satu asisten dalam progam kampus. Hal ini memberikan pengalaman kerja sendiri. Namun selepas wisuda saya benar-benar mengalami pencarian yang sesungguhnya. Hal ini dimulai ketika kartu ATM saya ketelan mesin ATM. Dan yang menarik adalah ketika saya mencoba mengambil di customer service, ternyata tidak bisa karena memakai nama orang lain (ibu saya). waktu itu saya berpikiran, mungkin ini saatnya saya benar-benar mandiri. Tidak tergantung lagi pada orang tua. Apalagi waktu itu saya juga mulai berpikiran untuk “keluar” dari kampus, saatnya berpetualang ^^.
Tidak ada yang lebih menyenangkan ketika kembali melakukan hal yang baru. Bayangan waktu kuliah dulu adalah rencananya : Kuliah – Kerja – usaha/bisnis – Badan Amal/sosial. Ya, waktu itu saya sangat ingin bekerja di luar Jawa. Bahkan kalau bisa yang memungkinkan saya berpindah-pindah kota. Setelah karir mapan saya ingin usaha sendiri. Setelah usaha sukses saya ingin membuat semacam badan amal. Sungguh perjalanan yang sangat meyenangkan pikirku waktu itu.
Saya melamar berbagai macam pekerjaan dan perusahaan. Saya sangat bersemangat jika menawarkan penemapatan di seluruh Indonesia. Namun perjalanan ini juga memberikan saya banyak pelajaran. Salah satunya adalah ketika saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Saya merasa tidak cocok hidup dikota ini. Semua orang terlihat berjalan sangat cepat, tidak bisa menikmati setiap langkahnya. Awalnya saya berpikiran ini mungkin hanya karena saya belum biasa saja.
Hingga saya untuk kedua kali pergi ke Jakarta. Saya sempat mencoba bertahan beberapa hari disini. Tapi saya tidak menemukan apa yang saya cari. Mungkin bisa saja saya mendapatkan pekerjaan dan gaji yang saya inginkan, tapi saya merasa bahwa saya belum tentu mendapatkan kehidupan yang saya inginkan.
Sekembali dari Jakarta, saya seakan-akan mendapatkan jawabannya. Ada kesempatan bekerja diluar Jawa. Namun ada sesuatu yang mengganjal, terutama pesan orang tua ketika saya kembali dari Jakarta, yang intinya adalah “Kalau bisa cari pekerjaan di Jogja aja, deket ma keluarga dan nanti bisa S2 juga kan?”. Suatu hal yang cukup membingungkan saya waktu itu.
Saya mencoba kembali mencari apa sih yang sebenarnya saya inginkan? Pertanyaan it uterus menguasai saya. sebenarnya buat apa saya bekerja? Buat apa saya harus pergi ke luar jawa? Saya coba merefleksikan kalau saya bekerja nanti gimana ya? Kalau bekerja sebagai HRD cocok gak ya? Kalau bekerja sebagai itu pas gak ya?
Dalam self-talk tersebut saya sempat pernah mendapat jawaban, “kalau kerja kantoran seperti saat di kampus, siap ga kamu? Kamu kan orangnya sulit diatur, pengena melakukan sesuatu sesuai inisiatif sendiri.”
Saya kembali bertanya, buat apa sih saya harus ke luar jawa? Senang-senang? Saya kembali merefleksikan pengalaman saat kuliah, saya sudah sangat menikamati masa foya-foya saat itu. Adakah sesuatu hal lain yang lebih MENYENANGKAN yang bisa saya lakukan?
Saya juga mencoba menggali lagi, dan ketika saya mengurutkan kembali apa yang saya inginkan : Kuliah – Kerja – usaha/bisnis – Badan Amal/sosial. Kuliah sudah, sekarang kerja. Kerja? Kenapa harus kerja dulu? Mengapa saya tidak memulai untuk bisnis atau membuat badan amal/sosial. Waktu itu saya belajar bagaiamana kalau kita mulai dengan tujuan akhir saja?
Ok, setelah saya menemukan hasrat waktu dikuliah (http://dw-arif-n.blogspot.com/2010/10/rahasia-menemukan-passion-kamu-3.html
), salah satu HASRAT TERBESAR saya adalah membuat semacam badan amal/sosial. Saya pun sudah menemukan namanya : REEFOUNDATION. Kerenkan? :D. dan saya pun mulai merancang untuk membangunnya mulai saat itu, saya mentargetkan 5 tahun lagi REEFOUNDATION akan ada.
Dan untuk memulainya saya memantapkan diri untuk menjadi Entrepreneur. Mengapa? Setelah saya pelajari lagi, dari berbagai proses seleksi, wawancara saya tidak menemukan posisi yang benar-benar saya inginkan. Bahkan pernah pada suatu wawancara, saya ditawari suatu pekerjaan yang menurut HRD sangat cocok bagi saya. tapi saya berpikiran, itukan menurut Anda, menurut saya kog nggak ya? :D. hal ini diperkuat ketika saya merefleksikan saat terbaik bekerja dikampus, yaitu tidak ada sama sekali. Saya “ngantor” dari pagi hingga sore bahkan terkadang sampai malam. Saya lebih menikmati bekerja sebagai tutor atau pedagang donat (baca : http://dw-arif-n.blogspot.com/2010/10/rahasia-menemukan-passion-kamu-1.html) yang waktunya fleksibel dan tidak perlu pakai baju rapi, sepatu plus berangkat pagi :D
saya memang sempat menjadi “bintang” saat SMP-SMA tapi hal tersebut tidak membuat saya berkeinginan lagi menjadi pemain bola. Waktu itu saya berkeyakinan, pasti ada sesuatu yang lebih AGUNG dari “sekedar” menjadi pemain bola.
Saya merasakan sendiri begitu nikmatnya ketika mau mengikuti kata hati. Saat itu saya mulai melupakan menjadi pegawai kantoran, sudah cukup menjadi jobseeker hanya dua bulan saja. saatnya hidup berdasarkan passion saya. saya mencoba membangunkan potensi yang terbesar dalam diri saya. saya masih ingat, ketika saya mulai memantapkan diri menjadi Entrepreneur, saya kembali digoda, saya mendapat panggilan bekerja di Sumatera, suatu yang saya idamkan. Namun hati saya sudah mantap. Saya tetap di Jogja dan mewujudkan mimpi saya.
Namun, ujian kembali ada, bagaiamana memulainya usaha saya? Kenapa saya tidak memulai REEFOUNDATIONnya saja? Hingga sebuah pengalaman yang lebih mengguncangkan saya daripada Gempa Bumi 2006, sebuah pengalaman yang lebih mendekatkan saya kepada mimpi saya. apa itu? Tunggu kelanjutanya yah.. ^^
(bersambung)
Senin, 11 Oktober 2010
Rahasia menemukan Passion kamu (4)
“selalu ada keajaiban di hati yang IKhlas dan menyerahkan semua kepadaNya”
Yah, setelah saya mulai mengikuti kata hati saya menciptakan banyak keajaiaban.
Memang saat itu saya belum begitu tentang makna keajaiban ini. Saya juga baru benar-benar yakin saat menciptakan keajaiaban bersama Senyum Community (SC) (baca : http://dw-arif-n.blogspot.com/search/label/keajaiban%20senyum%20ramadhan).
Waktu itu saya belajar dari seorang kawan yang mengaku mampu mewujudkan semua keinginan. Dia hanya mengatakan “dengarkan saja suara hati kecilmu”. Saya mengenalnya lewat FS (waktu itu lagi boomingna). Uniknya saya mendapatkan nomernya, karena miskom entah kenapa dia memberikan nomer HP. Waktu itu saya masih mengganggap dunia maya sesuatu yang diluar kita. Dunia imajinasi. Dan keajaiban terjadi, saya benar-benar bisa bertemu dengan dia, karena dia melanjutkan studi di jogja.(seblumnya tinggal di Kalimantan). Memang saya tidak bisa mengenal terlalu jauh, dia hanya tinggal sebentar di Jogja, dan harus menggapai mimpinya untuk menjadi Pramugari di penerbangan internasional. Yah, dia benar-benar mewujudkan impiannya.
Sahabat saya itu menginspirasi saya untuk melakukan keajaiban juga. Mewujudkan mimpi saya terkadang orang bilang “tak mungkin”. Apa sajakah itu? Beberapa keajaiban yang saya ciptakan saat
Tahun keempat kuliah (tahun terakhir kuliah)
a. Jalan-jalan GRATIS ke Jakarta
Sebelumnya saya minta kamu tidak tertawa. Emang kenapa? Inilah untuk pertamakalinya saya ke Jakarta. Bagi orang mempunyai banyak saudara ataupun kemapuan ekonomi menengah keatas tentu hal yang biasa bisa kapan saja kemana saja. Berbeda dengan saya, seluruh keluarga saya berasal dan tinggal di Magelang (terjauh di Batang). Kesempatan untuk keluar kota hanyalah saat wisata sekolah. Keluarga saya memang bukanlah orang kaya yang mempunyai budget untuk pergi wisata bersama. Bahkan sebelum kuliah, perjalanan ke Yogyakarta adalah perjalanan eksotis yang patut diceritakan oleh siapa saja.
Jadi tidak heran ketika saya akan pergi ke Jakarta, hal ini menjadi pemberitaan besar di kampung sana. Apalagi saya mendapatkanya dengan GRATIS tanpa minta sangu ke orang tua. Kog bisa? Cerita ini berawal ketika ada progam dari fakultas untuk melakukan Roadshow ke Jakarta. GRATIS. Tentu saja banyak yang tertarik. Namun ada syaratnya : seleksi melalui menulis papper.
Jujur waktu itu saya termasuk orang belum begitu suka menulis (dibanding sekarang). Menulis tugas lebih banyak copy pasteor ATM saja daripada berpikir dan menuangkan ide baru. Blog FS waktu itu hanya berisi sampah dan curcol saja, bagaimana bisa menulis tulisan ilmiah. Bahkan kalau jujur waktu itu juga saya tidak begitu berharap bisa lolos seleksi, yang saya lakukan saat itu hanyalah, mengikuti kata hati, menulis, dan menyerakah semua kepadaNya.
Dan Alhamdulillah saya lolos, seleksi dan berangkat ke Jakarta. Sebuah keajaiban yang indah ^^
b.Tentang Sina and Friends
Sina? Siapakah itu? Dia adalah mahasiswa dampingan saya yang berasal dari Jerman. Jerman? Emang bisa bahasa Jerman? Enggak, English? Little-little. Kog bisa? Yah, saya hanya mengikuti kata hati mendaftar sebagai tutor INCULS, lolos seleksi dan Alhamdulillah ketrima.
Apakah itu semua kebetulan? Tentu tidak, sejak dulu saya mengimpikan untuk mempunyai seorang kawan bule. Namun saya tidak tahu harus bagaimana sampai saya menemukan rahasia itu ( baca : http://www.senyumkita.com/senyum-inspirasi/rahasia-mewudkan-impian-anda/).
Saya masih ingat betul, ketika awal kuliah sebenarnya saya sudah satu kos dengan orang dari Jerman dan beberapa bahkan dari Australia. Sudah beberapa hampir 5-6 orang yang bergantian tinggal satu kos. Namun tidak satupun saya mengenal dengan baik. Saya masih takut. Saya bingun gimana caranya agar bisa kenal dengan mereka.
Namun semua itu berubah, ketika saya menemukan “kunci” tersebut. Saya telah berhasil menjadi sahabat orang bule. Saya tidak hanya belajar bahasa (tugas saya sebenarnya sebagai tutor). Tapi juga melakukan kegiatan lain, seperti jalan-jalan atau sekedar kumpul dan nongkrong bareng. Jadi tidak heran jika jam tutoring saya paling banyak dibandingkan tutor lain(bahkan melebihi waktu yang ditentukan).
Dan yang menarik saya bersahabt dengan beberapa kawannya yang tidak hanya berasal dari Jerman tapi Negara lainnya. Sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan ^^
c. Tentang skripsi dan lulus tepat waktu
Di tahun ini saya masih disibukan dengan kegiatan penanggaulan bencana Gempa dikampus. Hal ini jugalah yang membuat saya semakin dekat dengan dunia kampus dan psikologi. Salah satu kenyataan yang saya hadapi saat itu adalah saya harus menyusun skripsi.
Sejak awal kuliah, saya lebih tertarik dengan bidang psikologi sosial ataupun PIO (salah satu calon skripsi saya adalah paper yang mengantarkan saya ke Jakarta). Namun kejadian Gempa 2006 mengubah segalanya. Dengan tanpa ragu saya banting stir dan memilih Psikologi klinis. Memang pada awalnya sempat bingun juga, namun saya hanya mengikuti kata hati dan siap menjawab tantangan ini. Saya tahu konsekuensinya, saya harus belajar mulai dari awal lagi. Saya masih ingat, saya harus kembali Handbook Psikologi klinis dan beberapa buku Handbook tebal lainnya. Yang jelas-jelas belum pernah saya baca, bahkan membayangkannya.
Hal yang menarik lainnya adalah saat saya harus memilih Dosen Pembimbing Skripsi (DPS). Saya harus menghadapi keputusan sulit, ketika saya harus memilih Dosen yang sangat memperhatikan penampilan. Tahu sendiri, saya adalah orang tidak terlalu memperhatikan tata cara berpakaian yang baik yang benar. Bahkan hingga saat ini. Sehingga tidak jarang orang-orang terdekat saya begitu heran mengapa saya mau menjadi mahasiswa bimbingannya. Yah, sekali lagi, saya hanya mengikuti apa Tuhan arahkan, pasti ada jalan cerah disana.
Dan ternyata pilihan saya tidak salah. Saya termasuk mengerjakan skrispsi dengan lancar. Saya sangat beruntung mempunyai banyak sahabat yang membantu saya. dan kejaaiaban terjadi saat saya benar-benar bisa menyelesaikan seusai keinginan saya. Tahun keempat sudah lulus. Memang masih banyak orang yang lebih hebat dari saya, namun saya tidak ingin membandingkan dengan orang lain.
kenyataan saya kuliah dengan IPK pertama 2,47, tapi mampu bangkit dan mencapai 3,27 adalah suatu yang saya banggakan. Ditambah saya menyelesaikan skripsi yang bukan bidang dan minat saya. hal itu merupakan hal yang ajaib bagi saya. saya hanya mengerjakan skripsi hanya satu semester saja. Hal ini mengingat banyak teman saya lulus lebih lama dari saya, padahal telah memulainya lebih dahulu.
Dan setelah lulus, inilah ujian sebenarnya passion saya. saya percaya bahwa setiap panggilan jiwa ini perlu diuji, hingga kita benar-benar yakin akan apa pilihan kita. Sebuah perjalanan panjang yang melelahkan dan menguras energy, namun saat kita sudah menemukan lentera hati ini. Semua terlihat sangat cerah dan indah. Kita akan melihat bayangan yang tidak pernah orang lain bayangkan, apa itu? Bagaimanakah ujian itu? Kita nantikan dalam kisah selanjutnya ^^
(bersambung)
Sabtu, 09 Oktober 2010
Rahasia menemukan Passion kamu (3)
“Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle.” (Steve Jobs)
Apakah kamu merasa bahagia dengan hidupmu? Di tahun kedua kuliah (baca : http://dw-arif-n.blogspot.com/2010/10/rahasia-menemukan-passion-kamu-2.html), saya benar-benar menemukan jalan kebahagian. Saya menikmati setiap apa yang saya lakukan. Namun, ada beberpa pertanyaan yang terlupakan saat itu. Apakah kamu merasa bermakna? Apakah bedanya adanya kamu buat dunia ini, dibanding tidak ada kamu?
Untuk itulah Tuhan mengingatkan saya dengan suatu peristiwa yang sangat mengubah hidup saya. suatu kisah yang terjadi saat..
Tahun ketiga kuliah
Di tahun ini saya merasa benar-benar merasa bersemangat dalam hidup ini. Banyak ide yang ingin saya lakukan. Banyak tantangan yang saya taklukan. Seperti pergi ke Sumatera, terjun dunia entertainment, hingga membuat bisnis baru. Namun pada suatu peristiwa yang tidak pernah dilupakan oleh semua orang Jogja : Gempa Bumi Yogyakarta 2006
Yah, kejadian ini sangat mengubah hidup saya. waktu itu saya benar-beanr merasa bahwa hidup saya tinggal sebentar. Saya sudah merasa dekat dengan sakratul maut. Sebelum Gempa, saya sudah merasa “tidak enak”, saya bangun sekitar pukul 2 pagi, dan tidak bisa tidur lagi. Selepas Subuh saya pergi ke warnet, dan diwarnet inilah saya merasakan gempa. Orang-orang berhamburan, insting pun bergerak menyelaatkan diri tanpa menghiraukan apapun.
Selepas itu pikiran saya dipenuhi beberapa pertanyaan: apa yang terjadi? Mengapa hal itu terjadi? Bagaimana kalau kejadian itu bisa membuat saya meninggalkan dunia ini? Untuk apa hidup ini? Benarkah apa yang saya lakukan ini berjalan kea rah yang benar?
Kembali ke kos, pertanyaan-pertanyaan ini masih mengingang, saya belum bisa menjawab. Saya memilih untuk melakukan hobi saya : tidur (untuk menenangkan diri, dank arena ngantuk juga :D). bahkan ketika isu tsunami merebak, saya termasuk orang yang tenang dan tetap memilih untuk tidur saja. Walaupun saat itu keadaan masih penuh dengan ketidakpastian. Listrik mati, informasi tidak jelas.
Di hari kedua, saya mulai berpikir untuk melakukan sesuatu. Kita tahu bahwa keadaan terparah saat itu ada di Bantul. Saya berinisiatif untuk segera kesana. Saya masih ingat, saat itu saya termasuk tim pertama dari Fakultas Psikologi UGM yang terjun ke lokasi korban Gempa. Saya menyaksikan sendiri, belum meratanya bantuan. Banyak orang masih merasa tidak berdaya.
Setelah itu saya menghabiskan waktu saya untuk menjadi relawan di Kampus. Waktu itu saya belum mengerti kenapa ikut dalam tim Kampus, bukan yang lain (organisasi lain). saya hanya mengikuti kata hati saja. Bahkan ketika ada tawaran untuk terlibat dalam KKN membantu korban bencana saya tetap memilih bergabung dengan tim Psikologi. Saya tidak ingin keinginan saya membantu mereka hanya terbatas karena “tugas KKN” saja.
Dan ternyata pilihan saya sesuai dengan apa yang saya cari selama ini. Yaitu pertanyaan mengapa saya belajar psikologi. Yaitu bagaimana saya bisa bermanfaat bagi orang lain. saya ingat benar, walaupun prestasi akedemik saya naik, namun saya benar-benar tidak paham untuk apa saya belajar semua itu. Dan saya malah lebih banyak belajar diluar psikologi. Namun kejadian gempa tersebut, membuka mata saya, bahwa saya bisa melakukan sesuatu dengan ilmu yang saya pelajari ini.
Namun yang paling mendasar bagi saya adalah bagaimana saya menemukan arah benar. Saya seharusnya tidak hanya memikirkan diri sendiri saja, tapi juga orang lain diluar sana (kelompok/komunitas lain). Nurani menuntun saya untuk melakukan sesuatu yang lebih BESAR dari kepentingan pribadi saja. Salah satu kebahagiaan terbesar yang saya rasakan adalah ketika saya bisa member dan melakukan sesuatu untuk orang lain. saya mulai belajar untuk keluar dari ego, dan menjawab kebutuhan lingkungan.
Perjalanan saya pun semakin menarik, ketika saya mulai mengikuti penggilan jiwa ini, keajaiban-kejaiaban mulai tercipta. Banyak mimpi-mimpi mulai terwujud. Dan yang paling penting saya mulai menikmati semua proses yang ada. Semua itu akan saya jelaskan dalam kisah selanjutnya. Sabar ya ^^
Bersambung…
(bagaimana saya mewujdukan mimpi saya berteman dengan banyak orang bule padahal English saya tidak lancar? Rahasia bagaimana saya menyelesaikan kuliah tepat waktu? Dan menciptakan banyak keajiaban lainya :D)
Kamis, 07 Oktober 2010
Rahasia menemukan Passion kamu (2)
Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, passion/lentera hati erat kaitnya dengan tujuan hidup kamu. Passion bukan sekedar sesuatu hal yang kamu sukai, tapi itu merupakan panggilan jiwa yang bisa membawa kamu tidak hanya bahagia tapi juga bermakna. Suatu hal yang kadang terlupakan banyak orang, mereka terlihat bahagia namun hatinya kosong. Berbeda kalau kita mampu memenuhi panggilan jiwa ini, kita tidak hidup penuh gairah, tapi juga melewati setiap kehidupan dengan penuh makna.
Hal menarik lainnya adalah orang yang hidup dengan passionnya bisa memberikan pencerahan bagi lingkungan sekitarnya. Saya telah bertemu begitu banyak orang yang memenuhi panggilan jiwanya, setiap pesan dan aksinya mempunyai ruh yang mampu menginspirasi banyak orang. Sungguh luar biasa!.
Lalu pertanyaannya adalah bagaimana menemukan passion kamu, bukan sekedar hobi aja? S Covey membagi suara hati ini menjadi beberapa aspek, yaitu Bakat: bakat dan kekeuatan alamiah Anda, Gairah hidup: hal-hal yang membuat Anda bersemangat,memotivasi dan mengilhami Anda, Kebutuhan (need) apa saja yang dibutuhkan oleh orang-orang disekitar Anda sehingga mereka bersedia membayar Anda, Nurani (conscience): suara batin kita, yang menunjukan kepada kita apa yang benar dan mendorong kita untuk bertindak sesuai dengannya.
Saya akan coba membahasnya dengan apa yang saya alami, mengapa? Saya percaya, untuk menemukan panggilan jiwa ini membutuhkan waktu dan proses. Setiap aspek diatas juga perlu diuji dulu. Dan setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda. Saya juga yakin setiap orang mempunyai cara sendiri untuk mendapatkan misi hidupnya sendiri.
Salah satu cara menemukan rahasia hidup ini adalah mencoba memahami apa yang kita alami diwaktu lampau. Seperti yang saya alami saat….
Tahun kedua Kuliah
Setelah saya gagal bisnis donat, saya mencoba aktifitas lain. Saya sempat bersentuhan dengan beberapa MLM tapi itu tidak bertahan lama, karena saya merasa itu bukan “cara” saya. dalam pencarian itu saya malah menemukan sesuatu yang berbeda, yaitu Mamboe Psing.
Mamboe Psing? Apa itu? Kepanjangan adalah Mari Memboeat Psikologi Going-Going. Cukup aneh bukan? Seperti namanya, orang-orangnya pun unik bin ajaib. Mamboe Psing menjadi komunitas sendiri yang mewarnai hidup saya. selain bisa menyalurkan hobi saya jalan-jalan, saya juga menemukan makna baru bagi hobi saya itu : berani mencoba hal yang baru, selalu mencari tantangan baru.
Memang kegiatan Mamboe Psing tidak terarah dan terorganisir dengan baik. Tidak ada visi dan misi, murni komunitas cair yang ingin mengepresikan jati dirinya. Jadi jangan heran jika kegiatan tidak jelas dan sporadis. Dari sekedar kumpul-kumpul, fieldtrip malam hari ke Parang kusumo, Jakal bahkan Sarkem. Dari nongkrong, cari catatan, ngerjain tugas sampai ngupulin tugas ke kos Asisten Pratikum (sengaja pada telat biar bisa pada “ngapel” mbak asisten :D).
Memang saya merasakan sendiri kegiatan saat itu lebih kearah hura-hura, senang dan pelampiasan hasrat sesaat. Namun saya juga belajar untuk berani melakukan sesuatu baru. Banyak hal gila yang kita lakukan bersama, walau terkesan tidak ada gunanya namun saya belajar. Saat kita berani melakukan sesuatu yang “gila”, kita sebenarnya sedang belajar keluar dari zona aman kita. Dan yang terjadi adalah kita mampu melakukan segala sesuatu yang mungkin sebelumnya.
Hal ini terbukti dengan prestasi akedemik yang saya alami. Tidak pernah ada yang menyangka saya bisa mencapai IP 3,8. Kog bisa? Saya sendiri waktu itu kaget, namun itulah kenyataan. Walaupun saya jarang belajar, bahkan terkadang hanya hari H ujian saja, namun saya menikmati prose situ. Saya menemukan Gairah saat kuliah. Saya mencoba menjawab Bakat saya dengan mencari mata kuliah atau dosen yang menarik bagi.
Selain itu saya juga menemukan gairah lain diluar kuliah. Yaitu desain grafis, saya mulai memenuhi kebutuhan lingkungan sekitar saya. banyak teman mempercayakan urusan desain kepada saya. Padahal saya hanya belajar otodidak, namun saya mencoba memenuhi hasrat saya untuk belajar hal baru, mengembang kreatifitas saya, mencoba mewujudkan imajinasi saya.
Namun masa hura-hura itu berubah oleh kejadian yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Sebuah periswa yang menyentuh nurani saya sekaligus menjawab kebutuhan hakiki yang ada didalam diri saya.
Apa itu? Tunggu ditulisan berikutnya ^^
(bersambung..)
Bagaimana kekuatan nurani itu penting untuk mengarahkan passion kita? Bagaimana ternyata banyak hal yang lebih penting sekedar memenuhi ego kita?
Rabu, 06 Oktober 2010
Rahasia menemukan Passion kamu (1)
Sudahkah kamu menemukan passion kamu? Seberapa pentingkah lentera jiwa ini?
Jika kamu sering menonton Kick Andy atau film 3 Idiots ada banyak kisah tentang mengapa passion itu penting. Dan menurut S Covey sendiri suara hati ini sangat penting untuk menjadi pribadi utuh sehingga mencapai keagungan (Greatness). Kalau saya sendiri memahami passion ini merupakan panggilan jiwa sebagai pemimpin di bumi ciptaanNYa. Saya percaya setiap orang mempunya peran dan misi mengapa dia hidup didunia
Lalu untuk apakah kamu hidup ini sebenarnya? Tentunya setiap orang pasti mempunyai jawaban yang berbeda-beda, walau terkadang sebenarnya sama. (Beribadah kepadaNya.). yah, tapi Tuhan cukup adil menciptakan manusia ini dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya. Coba bayangkan jika semua orang ini jadi Kyai, siapa yang jadi santrinya? Jika semua jadi Presiden siapa mau jadi mentrinya?. Setiap orang mempunyai peran misi mengapa dia hidup didunia, bahkan seorang pemulung sampah ataupun teroris.
Lalu pertanyaanya adalah bagaimana menemukan passion itu? Tentu banyak cara atau kisah yang bisa kita praktekan. Namun saya coba menceritakan versi saya, versi Dwi Wahyu Arif N. Sekaligus sebagai jawaban atas kesibukan saya selama ini : SIBUK MENIKMATI HIDUP!! ^^. Selamat menikmati dan menemukan suara hati…
Kisah ini saya mulai saat….
Awal kuliah
Awal kuliah saya mulai dengan suka cita. Saya berhasil mewujudkan impian saya kuliah di UGM (baca: ). Saking menikmati kuliah ini sampai-sampai saya tidak tahu sebenarnya untuk apa kuliah itu :D. Jadi jangan heran semester awal IPK Cuma 2,47. Saya tidak menyesal sama sekali mendapatkan IPK “hanya” segitu, wong tujuan saya kuliah tidak untuk mendapatkan nilai. Yang terpikirkan saya waktu itu hanyalah menikmati apa yang saya lakukan. Alhamdulillah diatas 2, masih ada kog yang dibawah saya. (bahkan beberapa teman saya yang selalu IPK diatas 3 sampai sekarang masih ada yang belum lulus, jadi terlalu dipikrkan deh tentang IPK jika hal itu tidak membuatmu meninggalkan dunia ini :D)
Awal kuliah Saya merupakan mahasiswa kupu-kupu plus (kuliah-pulang- plus jalan-jalan :D). Saya tidak mengikuti berbagai macam kegiatan kampus, karena saya sudah merasa capek ketika SMA dulu terlalu banyak kegiatan. Saya menginginakan tantangan lain.
Akhirnya jawaban mulai ada ketika seorang teman SMA saya menawari untuk bisnis. Dengan senang hati saya pun mengiyakan. Saat itu kita mulai berjualan donat dari kos-ke kos. Salah satu hal yang menarik bagi saya adalah saya bisa main ke kos teman-teman SMA (waktu itu pasarnya baru kos teman SMA-kenalnya baru itu). Saya sangat menikmati ketika bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan teman-teman lama. Jadi selain berjualan donat sekalian sharing bahkan kadang jalan bareng. Bahkan kalau beruntung bisa berkenalan dengan teman baru di kos teman saya.
Namun perjuangan itu tidak bertahan lama. Di tahun kedua kolega bisnis saya harus meninggalkan Jogja untuk pindah studi di Bandung. Saya kehilangan semangat untuk menjalankan lagi. Saya gagal melanjutkan menjadi seorang entrepreneur. Tapi saya menemukan hikmahnya , saya menemukan salah satu hal yang saya sukai : bersilaturahmi, bertemu dengan orang (teman lama/baru) dan berbagi banyak hal. Hal ini lebih memuaskan ketimbang uang yang saya dapatkan.
(bersambung… )
Berikutnya bagaimana saya menghabiskan tahun kedua dengan penuh hura-hura, jalan-jalan dan kesenangan lain dan semua tiba-tiba berubah dengan penuh kedamaian.
Selasa, 28 September 2010
Mahalnya sebuah kepercayaaan
“yang mahal itu bukan uangbarang atauapa yang diberikan, tapi kepercayaannya”
10 tahun lalu merupakan awal sebuah perjalanan saya. Saya mendapat sebuah kepercayaan, menjadi ketua remaja di RT saya. Tentu hal tersebut merupakan kebanggaan, dari sekian remaja yang ada saya terpilih mengalah para senior saya yang saat itu masih lumayan banyak dan pantas. Namun teman-teman saya mengganggap saya pantas memimpin mereka, entah kenapa. Saya sempat menolak karena waktu saya baru saja masuk SMA. Namun para senior tetap mendukung saya, memberikan kepercayaan penuh.
Sudah terbayang ide-ide yang keluar waktu itu, berbagai progam dan kegiatan yang ingin saya lakukan. Namun ternyata kenyataan berkata lain. Saya sama sekali tidak bisa memimpin. Kenyataan saya harus kos saat SMA membuat saya kesulitan untuk meluang waktu bersama organisasi dikampung. Bayangan indah para “pendukung saya” tiba-tiba lenyap. Saya gagal memimpin walau hanya tingkat RT. Dan yang menyedihkan kepercayaan kepada saya benar-benar hilang.
Sebuah pengalaman berharga bagi saya akan “mahalnya sebuah kepercayaan”. Saya sempat trauma menjadi pemimpin saat itu. Saya takut gagal lagi. Saya takut tidak mampu menjaga kepercayaan dari orang lain. Namun saya sadar saat itu saya harus BANGKIT. Dan ketika tawaran menjadi ketua Kelas 2 SMA, saya berkata pada diri sendiri” “saya harus BERANI menerima dan menjaga kepercayaan ini”. Dan Alhamdulillah keberanian ini bisa membalikan kepercayaan diri saya.
Dan sekarang di Senyum Community (SC) ini saya belajar lebih mendalam tentang “mahalnya“ kepercayaan ini. Saya telah begitu banyak bertemu dengan orang yang sangat percaya kepada saya. Begitu banyak orang yang mau membantu saya.
Saya sendiri di SC banyak belajar bagaimana percaya kepada orang lain. Saya telah bekerjasama lebih dari 100 orang, namun hanya sedikit orang yang benar-benar dapat saya percayai. Hanya sebagian yang mau menjaga kepercayaan yang saya berikan. Hal ini juga memberikan pelajaran kembali bagi saya bahwa saya harus mampu menjaga kepercayaan yang diberikan. Suatu hal yang lebih mahal daripada apa yang mereka berikan (uang, barang, tenaga, dll)
Nb: Terima kasih bagi semua orang yang telah percaya kepada saya, mohon bantuan agar saya bisa menjaga kepercayaan ini. Special Thanks bagi para founder SC ( Nafis, Danang, rusdi, alfan, ami, hade, lulu), Pak Agus Heksa, Mbak Sari, Mas Agung N, Pak Eko Eshape, Mas Wawan DS, Sang Indra, Bos Satryo Medogh (+kiki), Ateng, bu Irma, pipit, dian um, neon 04, Mbak Kiki dan Mb Niesya (MQ), Radio Prambors, Radio Triajaya. Dan tentunya BIG Thanks, bagi semua PEJUANG SENYUM dari generasi 1 smp ke 4 ini yang tidak bisa saya sebutkan satu (termasuk para pelangga keepsmile T-shirt)
Jumat, 24 September 2010
Dari Solo ke Jogja, demi sebuah Senyuman
Dengan template baru kenapa malas belum diupdate lagi y?heh
Malas? Memang bukan sepenuhnya karenanya, tepatnya malah saking banyaknya hal yang ingin dilakukan kan
Hmm, (biar eksis) ijinkan kali ini saya menceritakan sebuah cerita yang penuh pelajaran. Dari sebuah kisah saya bersama Senyum Community, apa itu? Inilah dia :
Lulu merupakan salah satu Founder SC. Pada awal berdiri lulu harus rela pergi dari Solo ke Jogja hanya untuk ikut kegiatan SC. Kehadiran lulu menjadi penyemangat bagi para pejuang SC, apalagi kita menghadapi berbagai masalah. "masak kalah ni, aku aja yang dari **** (daerah di jogja) kesini (ke tempat kegiatan SC) aja kadang males je" begitu gumam salah satu pejuang senyum.
"Bagiku Senyum : mengajari banyak hal baru, menumbuhkan semangat, kreatifitas & juga rasa percaya diri, yang tak kalah penting adalah niat tulus senyum dalam menjalankan visi dan misinya.yeyeyeyeye.... Dibalik itu smua, anggota senyum juga memberikan senyuman baru buat aku. :D mrk smua friendly n helpfull....Pengalaman berkesan: kesan pertama begitu menggoda... hehe karna itu pertama kalinya aku jadi trainer. Selanjutnya.....semoga tetap menggoda..." begitulah ungkap Lulu
Beberapa insipirasi yang bisa kita dapatkan dari lulu adalah
(1) mau belajar. Di SC lulu untuk pertama kalinya menjadi trainer. Ia bahkan belum pernah ikut TOT/TFT atau semacamnya. Ia langsung terjun langsung dan menjadi salah Trainer andalan SC.
(2) sikap positif. Lulu selalu hadir dengan hawa positif. Saya masih ingat ketika awal-awal perjuangan, kita belum mempunyai banyak pengalaman, saya sendiri masih awam dunia pelatihan ini, namun lulu menyakinkan kita bahwa kita BISA!
(3) integritas,
tanggung jawab dan komitmen. Walaupun sudah tidak bisa seaktif dulu. Lulu masih merupakan bendahara SC hingga saat ini (karena emang belum diperlukan gantinya ^^). Ya, lulu merupakan sosok yang dapat diandalkan. Saya tidak pernah ragu untuk memberikan "tugas" kepadanya. Dan hasilnya juga juga tidak pernah mengecewakan.
(4) Berani. Lulu merupakan sosok yang berani menerima tantangan. Hal ini sudah terbukti ketika menerima tawaran menjadi trainer SC itu sendiri. Dan terkahir di SRdPA 7 (PA Aisyah), lulu juga mau memberikan games padahal tanpa persiapan, walau sedikit kacau awalnya. Berani gagal, berani BERHASIL tentunya. Dan saya yakin masih banyak al yang bisa kita pelajari dari kisah lulu ini.
Kamis, 16 September 2010
Keajaiban Senyum Ramadhan (4-selesai)
1. Ini baru pertama kali kita mempunyai rangkaian kegiatan yang cukup besar (7 kali). Biasanya dalam satu bulan kita hanya bisa mengadakan 2 kali kegiatan di Panti Asuhan
2. Hal ini juga berkaitan dengan sumber daya yang ada. Rencana keuangan untuk merealisaskan kegiatan tersebut 10 kali lebih besar dibanding kas SC yang ada. Dan ketika akan meluncurkan progam ini, Pejuang Senyum yang siap hanya berjumlah 3 orang.
Namun kenyataannya, dengan segala keterbatasanya kita mampu mewujudkan mimpi kita tersebut. Tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak.
" Awal dari setiap Keajaiban adalah Mimpi " Mas Arief Petak Umpet
Dan yang menarik banyak keajaiban yang terjadi dalam perjalanan mewujudkan mimpi kita. (yang telah and abaca di notes sebelumnya atau bisa dibaca di ). Hal ini memberikan saya keyakinan bagi saya bahwa saat kita berani melakukan hal yang berarti maka akan tidak akan ada yang bsia menghentikan kita, akan banyak hal ajaib yang terjadi dan yang paling penting adalah bagaimana hal tersebut membuat hidup kita ini lebih bermakna.
Akhir kata. Mohon maaf lahir batin. Happy Iedul Fitri. Selamat menikmati hari kemenangan. Semoga kita benar-benar terbebaskan dari Api Neraka. Amiin.
Nb: terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah mensukseskan Senyum Ramadhan 2010. Mas WAWAN (Paur sambal), Pak Ekoshape (mie Sehati), Mbak Sari (Goeboex Coffe), Handri Mandan, Fajar Nugroho, Nurhid (wonder woman kita), C Ayu dan adiknya, Tiwi, Lina, Ratna, Sita, Tri,Gugus, Ardi JSC, Octa (atas Gosipna :D), Dian Um dan mono, Neno’04, Husna dan Ujex, Filo(atas buku ajaibna), Ifa, Mas Aji dan YMCI, Gemah, Putu(pertama kali lihat putu pake slendang :D), Ima S (atas wira-wirinya :D),Bu Irma, Ikrima (atas jus buah, kpn lagi ni?), Radini dan Ainun, Ani, Anggi, Dyah, Aji, Aty (atas kaos hadiahna), Lulu (wis pokoke nek nek ono lulu tambah meriah :D), Hario dan tim Koky Nekadz, Mz Dekha dan Mb Jenar , bu Yanti Maya, Niesya MQ, Mz Rusdi, Nisa, Habibie, ALfan (dan tmnnya kos Habibie lagi-q lupa:p),Danang, Kiki dan Rara, Qchan,Danang, Denny K, Johan (terutama Lagu untuk SCna), lukman dan media partner (Harjo, Eltira, MQ) serta seluruh keluarga besar PA yang kita kunjungi (PA AL islam, PA Nurul Yasmin, PA AL Wahaab dan PA AL Qahaar, PA ibadah BUnda, PA AL Quduus, PAYPI< PAY Aisyah) dan tentu seluruh anggota SC (FB) yang telah mendoakan kesukesana^^. (maaf jk ada yg kelewatan)
Selasa, 07 September 2010
Keajaiban Senyum Ramadhan (3)
Dapatkan Anda melihat keajaiban diri Anda? Ya, jika Anda sadar, ada begitu banyak keajaiban yang Anda miliki. Mulai dari dua bola mata yang indah, hidung nan elok atau bibir yang memukau. Ajaibnya lagi setiap orang didunia ini memiliki bentuk yang berbeda-beda. Itulah keajaiban ciptaan Tuhan, bukti kebesarnya.
Kalau dalam tulisan-tulisan sebelumnya kita lebih membahas tentang bagaimana kejaiban senyum ramadhan itu tercipta, maka dalam tulisan ini kita akan melihat bukti-bukti keajaiban itu :
Senyum Ramadhan di PA Al Quduus
Ini merupakan kesempatan kedua Senyum Community (SC)berbagi di PA ini. Memang ekspektasi mereka cukup tinggi ketika kami datang kembali. Mereka mengharapkan lebih dari yang pertama, hal ini cukup memberikan beban bagi saya. Namun Alhamdulillah banyak hal ajaib terjadi, seperti yang diungkapkan Puput “cerita dikit dari saya, dulu waktu SC pertama kali datang kesini (di AL Quduus ini), saya pernah bertanya tentang bagaimana/apa yang harus kita lakukan terhadap teman yang kesepian. Sebenarnya di Al-Quduus ini ada temen saya yang seperti itu, ketika ia tahu dan mendapat jawab dari pertanyaan itu, ia sangat berterima kasih sekali, oleh saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada SC”
Sungguh Ajaib, ternyata apa yang kita lakukan dahulu tidak sia-sia. Sungguh membahagiakan sekali mendengar kabar ini.
Dalam acara ini juga banyak juga yang mengasyikan, seperti yang diungkap Tina “ Acara yang diadakan mengasyikan, terutama senam otak, palagi kalo pake music enak banget kayaknya. Pengembangan dirinya oke!”. Hal yang sama juga diungkapkan Naya “menyenangkan!! Tambah wawasan, pengetahuan baru dan ilmu baru. Pokoknya asyik tenan!”
Info keg : http://www.senyumkita.com/kabar-senyum/senyum-ceria-srdpa-di-panti-al-quddus/
Senyum Ramdhan di PA Yatim Putri Islam (PAYPI)
Kalau di acara di Ibadah Bunda kita berkolaborasi dengan YMCI, maka dalam kesempatan ini kita berkolaborasi dengan teman-teman GEMAH (Gerakan Moral Asmaul Husna). Acara pun berlangsung cukup ajaib. Dan ini beberapa buktinya yang diungkapkan anak Sri Sulasih: “Saya merasa senang karena dengan hadirnya Senyum Community di PAYPI ini. Saya dan teman-teman mendapatkan banyak motivasi untuk mempunyai mimpi dan mencapainya. Dan sekarang Samangat saya bertambah besar untuk mencapai cita-cita saya”
Hal yang serupa juga diungkap Lusiana,” Senyum Community asyik, bisa bikin kita semua ketawa dan tersenyum. Dan mengajarkan kita berbuat kebaikan dan memotivasi kita supaya menjadi orang yang bermakna dan bermanfaat”
Bukti-bukti di atas tentu saja menguatkan kita. Hal yang sederhana yang kita lakukan bisa memberkan dampat positif bagi mereka. Kita sadar banyak hal yang harus diperbaiki, banyak tantangan ke depan.
Berikutnya akan kita bahas Rahasia dibalik Rahasia keajaiban Senyum Ramadhan ini. Dan bagaimana sebuah mimpi bisa mewjudkan keajaiban dan tentunya LEBIH BANYAK KEAJAIBAN yang terjadi dikisah berikutnya…
(bersambung..)
Jumat, 03 September 2010
Keajaiban Senyum Ramadhan (2)
Duduklah dan izinkan saya menetapi janji saya untuk melanjutkan Keajaiban Senyum Ramadhan. Seperti yang telah saya ungkapkan sebelumnya, untuk memahami keajaiban ini kita harus yakin kita bisa menciptakanya keajaiban. Tidak ada kebetulan didunia ini, pasti ada sebab-akibat dari suatu kejadian yang ada. Inilah kisah keajaiban itu tercipta :
Keajaiban Senyum Ramadhan di PA AL Wahhaab dan PA Al Qahhaar
Dari judulnya saja sudah ajaib. Bagi yang tidak mengikuti event ini pasti bertanya: Ada di dua tempat? Ya, memang dalam kegiatan ini kita berkesempatan untuk silaturahmi di dua Panti sekaligus di dua tempat yang berbeda. Kog bisa? Begini ceritanya
Sore itu saya tiba sebelumnya acara dimulai (jam 15.34 tepatnya). Disana sudah ada Handri yang baru saja tiba. Namun ketika saya turun dari motor, tiba-tiba saya dikejutkan. Ternyata mereka mempunyai acara lain. Mereka akan berbuka di tempat lain. “Hah? Kog bisa?” padahal dua minggu sebelum Ramadhan kita sudah “pesan tempat” untuk buka bersama, disertai surat resmi pula.
Ternyata ada miskomunikasi antar pengurus panti tersebut. Kejadian semakin tidak menentu karena PIC hari itu belum datang juga, padahal beberapa pejuang senyum sudah datang dulu. Dan ketika PIC sudah datang untuk konfirmasi dan mencari alternatif lain. Keadaan menjadi lebih tenang karena kita mungkin akan bergabung dengan kelompok lain yang juga mengundang anak panti tersebut.
Namun perubahan kembali terjadi. Ada usulan agar bisa melaksanakan kegiatan ditempat (Panti) lain saja. Hal ini ditambah banyaknya anggota SC yang datang acara hari tersebut. “Wah, pas akeh sing teko kog malah ngene. (wah, pas banyak yang datang kog jadi kayak gini.)”. celetuk salah satu Pejuang Senyum. Keadaan semakin tidak menentu ketika beberapa orang dari kami tidak bisa menghubungi beberapa pengurus panti. Dan ketika ada yang bisa dihubungi ternyata ditempat tersebut juga ada acara.
Waktu pun hampir mendekati buka. “kalau gini acara utama hari ini adalah mencari panti” batinku. Setelah berulang kali mencoba. Akhirnya sang PIC mendapat jawabannya. Dan Kita direkomendasikan untuk menuju All Qohaar, yang tempatnya masih misterius. Misterius? Yah karena kita belum pernah kesana. “Yah, saatnya Touring” ungkap sobat dari YMCI yang kebetulan ikut meriahkan acara ini.
Dan Alhamdulliah kita bisa menemukannya. Dan ajaibnya tempatnya yang pelosok tersebut cukup memberikan “kado” hari kita. Mengapa? Tempat yang sejuk dan cukup nyaman untuk melaksanakan kegiatan. Walaupun kita sampai di lokasi pas berbuka, para pejuang senyum cukup puas karena bisa berbagi hari ini. Hari ini juga memberikan pelajaran banyak untuk lebih siap terhadap segala hal yang terjadi.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa hal itu bisa terjadi? Orang yang tidak memahami keajaiban akan menjawab: “itu terjadi diluar kendali kita”, “itu karena faktor dari luar diri kita”. Yah, itu tidak salah, namun kalau Anda percaya, apa yang terjadi dalam diri kita adalah karena apa yang telah kita pilih, putuskan dan lakukan sebelumnya. Saja menjadi Sarjana Psikologi karena saya memilih masuk Fakultas Psikologi UGM, kamu menjadi apa sekarang karena keputusan yang telah kamu ambil sekarang.
Lalu apakah masalah yang dari “luar diri kita” tersebut karena apa yang telah kita pilih atau putuskan? Ya, saya sendiri mengakuinya (walaupun saya tidak menjadi panitia acara hari itu, saya adalah penanggung jawab progam ramadhan ini), saya mungkin terlalu “nyantai”. Dan ini juga di amini beberapa Pejuang Senyum yang “nggampangke”. Dan Allah memberikan rencana lain agar menyadari apa yang sudah kita lakukan. Dia memberikan keajaiban dengan cara lain.
Hal ini cukup memberikan pelajaran bagi kami. Sedikit rahasia kecil saja, dalam progam ini untuk pertama kali saya mulai mendelegasikan beberapa acara kepada Pejuang Senyum yang lain. Saya harap mereka juga mampu menciptakan Keajaiban. Dan Tuhan memberikan pelajaran yang cukup mahal bagi kami. Dan yang menarik pelajaran ajaib kembali diajarakan dalam event selanjutnya. Apa itu? Walaupun tidak sesuai rencana tapi tetap saja berjalan lancar? Kog bisa? Dan inilah ceritanya :
Keajaiban Senyum Ramadhan di PA Islam Ibadah Bunda
Sebelum saya menceritakan kembali keajaiban senyum ramadhan, ijinkan kembali saya mengungkapkan rahasia ajaib ini. Rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang Besar pencipta keajaiban. Rahasia ini adalah tentang siapa yang mengarahkan kehidupan Anda. Jika kita fokus pada kekurangan, maka kita akan semakin kekurangan. Tapi jika kita fokus pada apa yang kita ingginkan, kita akan memperoleh apa yang kita inginkan tersebut.
Jika Anda tidak memilih atau memutuskan arah anda kemana (tujuan Anda), Anda akan pergir kea rah yang diinginkan bawah sadar Anda menurut Cal Jung” Sebelum Anda membuatnya secara sadar, bawah sadar Anda akan mengarahkan kehidupan Anda, dan anda akan menyebutnya nasib”. Ya, kalau Anda percaya, kamu bisa mengubah nasibnya sesuai yang kamu inginkan. Jika kamu berusaha mengubahnya tentunya.
Lalu apa hubunganya dengan Keajaiban Senyum Ramadhan di PA Islam Ibadah Bunda? Dalam acara ini kita mendapat keajaiban lagi, yaitu Walaupun tidak sesuai rencana tapi tetap saja berjalan lancar? Kog bisa? Dan inilah ceritanya :
Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, saya sudah mendelegasikan acara ini kepada Pejuang Senyum yang lain. Dan rencananya dalam acara ini saya “Cuma datang sebagai penyemangat” saja. Tidak ada tugas yang diberikan kepada dalam acara ini. Namun kenyataan berkata lain.
Setiba disana saya memang santai, wong ga punya tanggun jawab apa-apa. Dan saya pun menyempatkan diri untuk narsis sejenak.
Namun ketika acara akan dimulai, saya mulai “mencium” gelagat ga enak. Acaranya gimana ni? Kog belum jelas dimulai kapan? Terus acara ngapain aja juga belum jelas? Dan ajaibnya ketika acara dimulai yang membawakan acara malah dari Anak Panti tersebut. Yang menjadi panitia pun “kegirangan” karena saya lihat ga ada yang siap jadi MC.
Dan ketika acara dimulai, saya langsung diminta untuk sidikit memberikan sambutan. “okelah kalau gitu” batinku, walau tanpa persiapan. Yang membuat kaget juga sekalian diminta membawakan games. “Siip daah” :D. dan dengan spontan saja saya menyampaiakan sambutan dan sedikit games yang paling gampang. BooM!!. Dalam kesempatan itu juga, secara spontan saya melihat ada yang berpotensi menggantikan saya (Mas Ajie). Dan dengan senang hati saya menawarkanya. Ajaibnya Mas Ajie bersedia melanjutkanya dengan spontan juga.
Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Dan anak-anak tampak antusias mengikuti acara. Bahkan para panitia juga larut dalam acara hingga lupa menghitung jumlah “jatah” yang ada. Namun ajaibnya konsumsi pas, hanya menyisakan satu saja. ^^
Jumat, 27 Agustus 2010
Keajaiban Senyum Ramdhan (1)
Apakah Anda sudah merasakan indahnya Ramadhan tahun ini? Sebagian orang mungkin menggangap Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan yang penuh keajaiban. Saya mungkin salah satu orang yang menggapa puasa ini ajaib. Pada awal puasa saya sempat sakit (flu), mungkin jika diluar Ramadhan saya akan memilih tidur seharian saja. Tapi karena kegiatan di Bulan Ramdhan ini cukup padat, maka saya pun memaksakan untuk tetap beraktifitas seperti biasa, dan ajaib pilek saya hilang, tanpa minum obat, tanpa istirahat yang cukup.
Hal itu benar-benar membuat saya yakin akan kekuatan iman. Keyakinan akan sesuatu yang lebih besar. Dan cerita “ajaib” tidak berhenti sampai disitu. Ijinkan saya menceritakan beberapa kisah yang terjadi dibalik Senyum Ramadhan di Panti Asuhan (SRdpA). Beberapa orang mungkin akan menganggap hal itu kebetulan, tapi saya yakin bahwa tidak ada kebetulan, semua sudah diatur olehNya. Dan inilah kisahnya:
Keajaiban Senyum Ramdhan di PA AL Islam
Acara ini merupakan kegiatan pertama dalam rangkaian acara SRdPA. Acara yang berlangsung tanggal 14 Agustus 2010 bisa dibilang tidak memerlukan persiapan khusus, bahkan dibilang sangat kurang. Sehari sebelumnya persiapan publikasi masih belum siap. Ada beberapa kolega tidak bisa datang briefing akhir tersebut. Awalnya memang sedikit mengganggu, namun dengan pengalaman sebelumnya saya berkeyakinan bahwa Semuanya akan berlangsung lancar. Tetap Optimis dan Just Do it.
Namun malamnya (sepulang dari briefing akhir) saya mendapat tawaran untuk mempormosikan Senyum Community (SC) dalam sebuah acara yang dilakukan oleh mitra SC. Tentu saja kesempatan tersebut tidak dilewatkan begitu saja. Walaupun waktunya mepet dengan persiapan acara, namun saya tetap berkeyakinan semua akan baik-baik saja ^^.
Dan yang menarik adalah paginya. Ketika saya keluar dari rumah saya, Hp saya ketinggalan. Dan ketika kembali ada 9 misscall dan 3 sms. Dua nomer yang tidak saya ketahui identitasnya. Dan 3 sms tersebut juga berasal dari 1 nomer yang tidak ada dalam phonebook saya. Ketika say abaca sms tersebut, ternyata saya diminta untuk memberikan testimony terhadap mitra SC. Mitra SC tersebut mendapat kesempatan untuk diliput dalam suatu acara Televisi Nasional, dan saya diminta untuk member komentar satu jam lagi. Satu jam lagi? Ya, saya pun dengan senang hati segera bergegas ke tempat mitra tersebut.
Kedua acara mendadak tersebut memang bisa saya lalui dengan lancar. Setelah wawancara dengan reporter TV, saya juga sempat mengenalkan dengan peserta pelatihan mitra kami yang lain. Dan saya juga bisa mempersiapkan acara SRdpA di Panti Islam sesuai direncankan. Namun ketika acara akan dimulai, masalah kembali melanda. Saya yang saat itu membawakan acara tiba-tiba “blank”. Saya tidak bisa focus pada apa yang saya lakukan. Ternyata saya lumayan capek.
Dan ketika saya sudah mulai “tidak tahu harus ngapain” dan para peserta juga mulai bosan, ada sosok yang hadir yagn diluar rencana. Ada Pejuang Senyum yang bisa membantu saya mengisi acara ini. Walaupun terkesan spontan Pejuang Senyum tersebut telah “menyelamatkan” acara hari ini Alhamdulillah acara ini memberikan kesan positif. Dan dari form evaluasi juga banyak pesan agar SC datang kembali ke Panti tersebut.
(info kegiatan : http://www.senyumkita.com/kabar-senyum/srdpa-di-panti-asuhan-al-islam/)
Keajaiban Senyum Merdeka di Panti Nurul Yasmin
Ada yang berbeda dalam pelaksanaan acara ini dibanding acara lain. Selain karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Acara ini merupakan satu-satunya acara SRdPA yang dipanitiani oleh anak panti sendiri. Anak panti yang jadi Panitia? Terus SC ngapain? Ya, Organisasi Anak Panti Nurul Yasmin (baca : http://www.senyumkita.com/kabar-senyum/pembentukan-organisasi-anak-panti-nurul-yasmin/) yang bertanggung jawab acara hari ini, dan SC membantu pelaksanaan teknis dengan memfasilitsi perkap dan konsumsi saja.
Hal tersebut tentu menjadi prestasi sendiri bagi SC. Selama ini SC menganggap anak panti hanyalah objek saja, namun sekarang kita menggapa mereka jadi Subjek, mereka jadi salah satu actor penting dalam progam kita. Dan ternyata mereka juga mampu. Saya juga lumayan kaget, ternyata mampu mengorganisir sangat baik. Bahkan dalam acara tersebut saya juga baru tahu potensi beberapa anak panti.
Salah potensi yang cukup membuat kami bangga adalah mereka sekarang mempunyai lagu yang mereka ciptakan sendiri. Bahkan salah lagu yang merka nyanyikan tentang ibu, membuat saya tidak tahan meneteskan air mata. Mereka tidak hanya membawakan dengan penuh emosional tapi juga dengan cinta dan senyuman
Keajaiban tidak berhenti disitu. Dalam acara ini juga SC kehadiran sebuah tamu unik. Pejuang Senyum satu ini berasal dari Serang. Dia mengetahui SC dari FB. Dan uniknya sekarang dia baru saja pindah ke Semarang untuk melanjutkan kuliah. Ajaibnya lagi dia bisa datang dalam acara ini karena mempunyai saudara di Jogja.
Dan membuat bertambah ajaib adalah ketika dia membawakan buku tentang FIsika. Ada apa dengan Fisika? Terakhir kita mengadakan acara di Panti ini, ada sebagian anak panti yang mengeluh pelajaran ini, dan ajaibnya tanpa saya minta (dan dia juga mengaku kebetulan “kebawa”) dia membawa buku Fisika tersebut untuk diberikan kepada anak Panti. Subhanallah.
(info keg: http://www.senyumkita.com/kabar-senyum/senyum-merdeka-ramadhan-di-panti-nurul-yasmin/)
(bersambung…)
Nb:
Terima kasih kepada pada semua pihak yang telah mendukung mewujudkan segala keajaiban ini :
Mas Wawan (Dapur Sambal), Pak Eko (Mie Sehati), Mbak Sari (Goeboex coffee), Mas Agung (Simply Fres Laundry), Mas Hendri (SuperSucces), Dekha M, Liga Filosa dan semua Pejuang Senyum Ramadhan yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu serta semua pihak yang membantu senyum community