Kamis, 18 Februari 2010

Sebuah prioritas



Tadi malam saat hujan turun, q mampir di Angkringan untuk berbuka puasa. Beberapa saat menunggu hidangan, tiba-tiba penjual angkringan “ijin” ingin shalat magrib dulu, karena Iqomah sudah dikumandangkan. Dan dia meninggalkan angkringanya. Dia percaya pasti ada yang menjaga jualannya.

Menurutku orang satu ini merupakan salah satu orang yang bisa memprioritaskan hidup, mana yang lebih penting untuk dilakukan. Berbeda dengan kebanyakan rekan-rekan baru yang saya temui, kebanyakan mereka masih bingun, sebenarnya mana yang harus didahulukan. Bahkan beberapa rekan sempat bingun ketika saya minta ketegasan,, “sebenarnya yang kamu inginkan itu apa?”, “apa yang menurut kamu paling penting?”.
Dan tidak sedikit dari mereka masih terombang-ambing oleh “iming-iming” kesempatan dan peluang yang belum tentu dia inginkan. Menurut pengalaman saya, akan selalu ada godaan yang menghadang disetiap keputusan kita. Disaat saya harus “mengabdi” di jogja, banyak tawaran yang tentunya dengan imbalan harta dan pangkat yang memuasakan. Memang kalau kita berpikir sempit, kita bisa tergelincir dalam kenikmatan sesaat. Kita lupa terhadapa “apa yang sebenarnya kita impikan”

Dan yang bisa sampaikan adalah saat kita tahu kemana kita menuju. Kita harus BERANI melakukan hal yang berharga (walau pahit). Kita harus mampu memilih mana prioritas kehidupan kita. Semoga


nb: maaf jika pada nungguin tips baru (GR ni ), kalau pengen baca lain tips bisa di :
a. http://www.senyumkita.com/senyum-inspirasi/cara-menghilangkan-gelisah-grogi-saat-harus-berbicara-didepan-orang-banyak/

b. http://www.senyumkita.com/senyum-inspirasi/cara-mencintai-diri-sendiri/

c. http://www.senyumkita.com/senyum-inspirasi/rahasia-meningkatkan-percaya-diri/

14 comments:

Arum Suryaningtyas mengatakan...

Hmmm..Mantap deh postingannya maz dwi..

heheeee.. :D

Tyas mengatakan...

Pas banget sama kondisiku sekarang mas...
Masih bingung nentuin apa yg terbaik buat masa depanku kelak...

Thariq mengatakan...

setuju setuju banget..lakukanlah yang berkualitas meskipun pahit...

Anonim mengatakan...

Begitulah, kl mementingkan keduniawian itu ga da habisnya, sdg wkt kan trs maju, trus kpn kl kt ga bs milih prioritas, nunggu senggang ga bakal didapat...
semangat,,,,,,

Elsa mengatakan...

hebat tuh penjualnya... bisa kayak gitu. aku masih belom bisa....

hiks...

SeNjA mengatakan...

sungguh pedagang yg patut diteladani ^^

Clara Canceriana mengatakan...

setuju. aku juga selalu berharap bisa fokus pada prioritas

affanibnu mengatakan...

menyimak tulisan yang hebat!

Isti mengatakan...

kadang orang mash bingung apa yg dia mau,karena belum menggali potensi dirinya dan ga yakin..nice post,fren. salam kenal

Ninda Rahadi mengatakan...

fokus!!! fokus!!! tetep fokus!!

mayank mengatakan...

mengingatkan lagi...

salut sama pedagang angkringannya..
orang hebat...

wina! mengatakan...

wah keren penjualnya yaa..

adimunandar mengatakan...

Hebat ya sang penjual...namun dapat menjadi suatu pelajaran bgi kita semua dunia beserta seluruh isinya hanya titipan dan tidak terlalu utama seharusnya kita selalu mengedepankan Allah. Dalam aplikasi kehidupan kita harus mengedepankan shalat dari pada semua kegiatan duniawi kita.

Suciati Cristina mengatakan...

Jarang-jarang ada yg pedagang kaya itu..
ceileee tips. tetep bertips ria mas.
:)