Indonesia kembali dikejutkan dengan kasus penahanan Ketua KPK, Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan Nasrudin. Hal ini menambah daftar “lembar hitam” negeri ini.Sebegitu parahkah “keadaan moral” negeri ini? Sudah tidak ada lagikah yang dapat kita banggakan di negeri ini? Memang kalau kita terus terjebak dalam wacana defisit ini, seolah-olah kita tidak akan pernah berhenti menemukan kekurangan. Namun coba kita lihat beberapa data dibawah ini:
Ketika kejujuran sudah menajdi barang langka. Waras, korban Lapindo Asal Kelurahan Siring, Porong MENGEMBALIKAN KELEBIHAN pembayaran uang muka ganti rugi RP 429 Juta dari PT Minarak Lapindo
Ketika Krisis energi masih membayangi, Masyarakat Desa Bomomami, Distrik Mapia, Kabupaten Nabire, Papua. Mencukupi kebutuhan listrik secara SWADAYA dengan membangun pembangkit listrik berkapasitas 3.000-5000 Watt. Pembangkit ditenagai kincir yang digerakan dengan air dari sungai dan parit alami
Di tengah pendidikan Indonesia yang masih carut marut. Jonathan Pradana Mailoa, kelas III SMAK 1 Penabur merebut gelar THE ABSOLUT WINNER dalam Olimpiade Fisika Internasional. Dan dinobatkan sebagai THE BEST ASEAN STUDENT dan MAN OF THE YEAR dalam bidang Fisika
Dan mungkin masih banyak hal positif lagi di negeri ini. Memang hal yang negatif seringkali menarik,namun secara tidak sadar Anda akan dibawa kepada keadaan yang negatif pula. Anda akan kesulitan menghargai segala hal yang disekiling Anda. Anda tidak dapat mengambil hikmah kehidupan. Untuk itulah kita perlu mengembangkan apresiasi dalam kehidupan.
Berpikir apresiatif berbeda dengan berpikir positif, berpikir afirmatif atau berpikir anti-kritik. Menurut Budi Setiawan, Master Appreciative Inquiry, berpikir apresiatif bukan berarti menafikkan apa yang negatif. Bukan membutakan diri terhadap kelemahan. Bukan tidak mengakui kekurangan. Setiap orang pasti pernah salah. Dan berpikir apresiatif merupakan upaya menghargai apa yang ada pada diri kita, mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kita lalui.
Dengan berpikir apresiatif tersebut kita akan lebih terfokus pada hal-hal positif. Anda mungkin akan lebih menghargai nikmatnya segelas air putih, indahnya matahari terbenam ataupun mempesonanya senyum sahabat. Dengan segala kelemahan yang ada, kita bisa melihat banyak hal positif yang membuat Indonesia bertahan hingga kini. Dan masih banyak harapan dan impian yang bisa kita wujudkan dalam negeri ini
Anda tidak perlu lagi menyesali segala kesalahan dan kekurangan. Jadikan ancaman menjadi Tantangan. Fokus pada kelebihan dan kekuatan Anda. Berikan kontribusi utnuk kehidupan ini. Buat Dunia menjadi tempat yang lebih baik. Mulailah dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari yang paling mudah. So, Mulailah dengan Senyuman=)
Keep smile=)
Nb: Ketika kam membuat komunitas (senyum community) ini, kami tidak menyangka efeknya akan sedemekian LUAR BIASA=). Dari namanya saja, orang bisa langsung terSENYUM=). Dan Sekarang pun Anda ketika membacanya juga terSENYUM=) (setidaknya terSENYUM dalam hati^^). Jangan ragu lagi untuk mengajak sahabat lainnya untuk bergabung dalam SENYUM Community. Dan pastikan mereka terSENYUM dan BAHAGIA.
(BARU!! SENYUM CARE. Untuk kalian yang ingin Curhat atau konsultasi online GRATIS!! Hanya di http://www.senyumkita.com/)
Minggu, 10 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
aq salah satu yg ga percaya Antasari tersangka-nya :)
yah, walopun Ketua KPK-nya ditangkap, atw KPK-nya dibubarkan,,, toh, perubahan memang dimulai dari diri sendiri...
tetap tersenyum Mas Arif... :D
aq link blognya ya,,, ;)
Posting Komentar