Minggu, 10 Januari 2010

Mengungkap keajaiban mendengarkan (bag 1)

Sering ketemu orang yang ga nyambung?
Diajak ngomong ini tapi jawabnya malah itu? capek deh..

Salah satu hal yang membuat hal tersebut terjadi adalah karena kurangnya kemampuan komunikasi kita. Dah lebih spesifik lagi adalah kurangnya kemampuan mendengarkan. Mendegarkan? Yah, emang kita bisa mendengar apa yang disampaikan tapi terkadang kita tidak “mendengar” apa maksud atau makna yang orang lain sampaikan
Untuk memahami kemampuan mendengarkan ini, setidaknya kita harus mengerti tentang 3 perbedaan level komunikasi yaitu : fakta, pendapat atau keyakinan, dan perasaan atau emosi. Dengan memahami level komunikasi tersebut kita bisa tahu apa sebenarnya yang disampaikan oleh lawan bicara kita. Kamu harus bagian mana yang paling penting ingin disampaikan. Sehingga tidak ada mispersepsi dalam komunikasi tersebut.
Dalam prakteknya, ada salah satu poin penting yang agar Anda bisa mendengarkan secara efektif, yaitu menyingkirkan segala hal yang menghambat pesan tersebut. Beberapa cara yang bisa mengurangi hambatan tersebut adalah :
1. Berhenti bicara.
Ada akan kesulitan jika Anda mendengarkan juga bicara dalam waktu yang sama.
2. Dalam kondisi nyaman.
melakukan komunikasi dengan suasan nyaman dan relaks membuat semua orang bisa berkomunikasi secara efektif. Beri waktu khusus bagi kita untuk berkomunikasi. Sehingga tidak terjadi interupsi.
3. Buang segala gangguan yang mungkin timbul.
Pendengar yang baik sehiarusnya mematikan TV atau radio, atau berhenti membaca buku. Anda harus memberikan perhatian penuh.
4. Berempati.
Terkadang hal yang disampaikan tidak sesuai dengan pandangan kita. Namun hargai pendapatnya. Cobalah melihat dari sudut pandan orang tersebut.
5. Bersabar.
Ada beberapa orang yang kurang pandai menjelaskan sesuatu. Mereka membutuhkan waktu untuk menyapaikan inti permasalahan.
6. Jangan tergesa-gesa memberikan pendapat atau persetujuan.
Jangan langsung memberikan suatu pendapat atau persetujuan dengan cepat. Coba pahami permasalah dengan komprehensif. Dan bila anda terlalu cepat menyimpulkan sesuatu belum tentu hal tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.

(bersambung…..)

10 comments:

None mengatakan...

tips yang bagus, buat tambah temen, temen jadi krasan buat curhat, asala ngga lama-lama aja, bisa panas ni oantat gara gara duduk khehehe, becanda mas,

ini sangat bermanfaat bagi yang berteman dengan aku, secara, aku kan cerewet :D

Etha mengatakan...

tips nya bagus ...

BrenciA KerenS mengatakan...

nice share bos... mendengarkan bagus untuk belajar..
bahkan dengan mendengarkan kita bisa mengenali karakter lawan bicara..

affanibnu mengatakan...

pendengar yang baik adalah teman bicara yang enak!

Elsa mengatakan...

yup, emang bener...jadi pendengar yang baik itu sangat sangat diperlukan.
aku nih pedagang... banyak sekali pembeli yang cuma beli satu barang kecil, tapi berjam jam di tokoku. karena mereka suka curhat. dan aku hanya mendengarkan saja...
sepertinya "hanya" mendengarkan saja sudah sangat membantu,

terima kasih tipsnya. akan dipraktekkan langsung!!!

Ninda Rahadi mengatakan...

karena itulah Allah ngasih kita dua telinga dengan satu mulut :D quote klise tapi aku suka


ditunggu lanjutannya ya mas

Yanuar Catur mengatakan...

aku tuh sering ketemu sama orang yang tipe keempat, berempati
hehehehe

elpa mengatakan...

wah kok bs samaan nih,ku juga posting etika kd pendengar.....

miwwa mengatakan...

kalo temen ngomong jangan dipotong, itu juga udah jadi pendengar yang baik. gamasalah kalo kita gabisa ngasi solusi, yang penting dia punya tempat untuk berbagi kan. :)

Aryunani mengatakan...

bagus mas tulisannya jadi semakin gak canggung mau bersosialisasi dengan orang lain karena sudah tahu caranya yang baik.