Saya masih ingat betul tiga bulan sebelum Ramadhan, saya sangat merindukan Ramadhan tahun ini. Dan tidak terasa kita telah melewati bulan tersebut.
Lalu apakah Ramadhan tahun ini memberikan efek positif bagi kita? Atau tidak ada bedanya dengan bulan-bulan yang lain?
Bulan ini memang spesial bagi saya pribadi. Namun saya juga sempat kehilangan makna bulan ini, hingga akhirnya kembali menemukan Hikmah bulan ini. Bulan dimana kita dilatih untuk meningkatkan kualitas sebagai manusia ciptaaNya. Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk melakukan perubahan positif
Apa itu? Bagi saya, Ramadhan tahun ini telah memberikan banyak pelajaran dari berbagai aspek kehidupan. Dan setidaknya saya mempunyai beberapa resolusi baru :
1. Spiritual : belajar satu ilmu dan diamalkan
Saya sudah terlalu banyak membaca buku, ikut kajian dll. Namun pertanyaan sudah seberapa banyak diamalkan? Lebih baik belajar sedikit dan langsung diamalkan dan menjadi kebiasaan kita. Dan bila sudah menjadi kebiasaan, hal tersebut tentu akar mengakar pada kepribadian kita. hal ini sebenarnya tidak hanya di aspek siritual tapi coba saya parktekan dalam aspek lainnya juga.
2. Kesehatan : Mengatur Pola Makan
Salah satu hal yang sulit bagi saya yang suka makan :D. Namun saya sadar makan tidaka berlebihan dan sehat merupakan investasi masa depan. Hal ini sudah kita latih saat Puasa, mengapa tidak kita biasakan? Langkah konkretnya adalah berusaha makan setelah lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Serta mencoba menambah porsi sayur dan buah dalam makanan.
3. Sosial/bisnis : satu minggu satu teman/jaringan baru
Ini sebenarnya bukanlah resolusi baru, tapi bulan ini saya benar-benar mendapatkan bukti nyata. Banyak teman, banyak rejeki dan banyak jalan menuju kebahagiaan dan kesukesan. Bulan ramadhan ini saya mendapatkan banyak sekali teman baru, jaringan baru dan hal-hal yang baru. Dan yang menarik, hal tersebut juga membuka peluang-peluang baru lainnya. Hal ini membuat saya menetapkan target minimal : setiap satu minggu satu teman/jaringan baru. Dan hal ini juga membuat lebih banyak lagi target kunjungan dan silaturahmi tiap minggunya.
4. Merencanakan “Progam Kebahagiaan”
Bulan Ramadhan saya kehilangan adik kelas SMA dan kuliah. Kami tidak terlalu dekat, namun justru hal inilah yang menjadi perenungan saya. Bukan waktu yang banyak, bukan banyaknya pencapaian. Tapi hidup ini juga tentang kualitas dan makna. Buat apa kita bisa menghabiskan banyak waktu untuk orang lain tapi tidak mempunyai hubungan yang berkualitas? Buat apa kita memperoleh banyak hal tapi tidak ada artinya bagi kehidupan kita?
Hal ini membuat saya mulai merancang (kembali) hal yang membuat kita bahagi dan bermakna. Tidak perlu banyak dan muluk-muluk. Cukup sederhana tapi bermakna. Salah satu contoh rencana bahagia saya bulan ini adalah : mentraktir teman yang belum sempat terealisasikan, makan sate rekomendasi teman.
Dan buat rencana-rencana lain yang akan Anda kenang seumur hidup, hal-hal yang akan dikenang oleh orang lain. Saya menyebutnya “Investasi Kenangan”. Hal-hal apa sajakah yang ingin kamu ceritakan kepada anak-cucumu? Hal-hal apakah yang orang bicarakan ketika kamu mati? Bayangkan seperti kamu akan membuat buku sejarahmu/otobiografimu
Dan diatas kesemua itu saya mendapat kata hikmah yang LUAR BIASA dan menjadi mission statement baruku :
“Buat hari ini hari TERBAIK, minggu ini minggu penuh Kenangan, dan bulan ini mejadi Bulan berSejarah bagi kita”
Enjoy the process, Enjoy yourlife
@dwarifn
2 comments:
Bulan Ramadhan telah berlalu, sayangnya saya masih merasa belum memanfaatkan bulan yang penuh berkah itu dengan sebaik-baiknya....
Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir & bathin...
mohon maaf lahir bathin mas dwi :)
smoga bisa ketemu sama bulan ramadhan lagi amin,
hikmah ramadhan yg penuh berkah, klo aku ngerasa ibadah lebih khusyu, gimana menciptakan itu di 11 bulan ke depan. sulit tapi harus coba dilakukan..
Posting Komentar