mau tahu tentang branding? ni simak diskusi lagi teman2 TDA Jogja di Group FB
Apa sih Branding itu?
Kenapa perusahaan butuh branding? Bagaimana cara membuat branding? Apa
keuntungan dari branding? ini pertanyaan-pertanyaan fundamental yang muncul di
benak saya akhir-akhir ini.
Kesimpulan yang saya dapat bahwa branding itu lekat dengan merek usaha kita, yang lalu 'melimpir' ke positioning produk/ jasa kita di masyarakat. Kekuatan branding bukan sekedar muncul dari grafik / warna yang ada di logo atau pernak pernik perusahaan, tapi juga terbentuk dari persistensi yang kita lakukan selama kita menjalankan perusahaan kita.
Persistensi apa? persistensi dalam kualitas produk, persistensi dalam pemasaran, persistensi dalam service, persistensi dalam mengkomunikasikan produk kita, persistensi dalam inovasi, dsb. Intinya persistensi yang kita lakukan dalam usaha kita itulah yang membentuk branding perusahaan kita.
Kesimpulan yang saya dapat bahwa branding itu lekat dengan merek usaha kita, yang lalu 'melimpir' ke positioning produk/ jasa kita di masyarakat. Kekuatan branding bukan sekedar muncul dari grafik / warna yang ada di logo atau pernak pernik perusahaan, tapi juga terbentuk dari persistensi yang kita lakukan selama kita menjalankan perusahaan kita.
Persistensi apa? persistensi dalam kualitas produk, persistensi dalam pemasaran, persistensi dalam service, persistensi dalam mengkomunikasikan produk kita, persistensi dalam inovasi, dsb. Intinya persistensi yang kita lakukan dalam usaha kita itulah yang membentuk branding perusahaan kita.
Jadi branding ga bisa dibangun dalam semalam, branding hanya bisa dibangun secara bertahap. Setelah satu konsumen merasakan produk kita, lalu konsumen berikutnya juga merasakan, lalu konsumen yang lainnya lagi juga merasakan produk kita, maka para konsumen itu akan mempunyai suatu persepsi "Oh jadi perusahaan ini tu jualannya yang kaya gini ini to". Ketika persepsi yang dirasakan konsumen itu SECARA SAMA dirasakan kembali di waktu berikutnya konsumen merasakan produk kita, lalu SECARA SAMA dirasakan berulang-ulang kembali, maka terjadilah penguatan branding.
Branding yang semakin kuat, berarti menjadikan perusahaan menjadi semakin terpercaya. Terjadilah viral marketing, pasar semakin terbentuk, semakin banyak juga yang ingin ikut-ikutan, semakin terasa urgent pula bahwa brand harus dipatenkan.
Yang saya rasa, konsep dasar membangun brand adalah sejalan dengan konsep dasar membangun bisnis, yaitu persistensi (istiqomah gak menyerah)
Ini yang saya rasakan (rasakan, karena saya sebenernya ga tau ilmunya) tentang branding. Apa yang kau rasakan? Mungkin ada yang bisa ikutan sharing-sharing, karena saya juga masih mencari-cari jawaban yang paling tepat.
@mastiyok
Hasnil Afrizal Muttaqien "Style Produk/ bisnis yang persisten dan istiqomah, barulah melahirkan
branding di benak masyarakat. Kemudian dengan branding itulah segmen masyarakat
tertentu yang akan membeli produk atau tertarik dengan bisnis kita. Kalau ingin
mulai branding seperti apa, mulailah dari minimal 1 hal kelebihan kita dan kita
memang ahli di kelebihan itu."
Hasnil Afrizal Muttaqien : "ok mas, tidak apa apa. berarti branding itu bisa jadi efek bonus
dari persistensi kita ya?"
Hasnil Afrizal Muttaqien "ya. Dulu di RSH, kami belum mampu beli seragam dan fasilitas cukup
minim, hanya menggunakan apa yang ada saja. Tetapi kami punya 2 hal, yaitu
keramahan seperti teman dan ilmu. Jadi keramahan seperti teman dan ilmu itu
yang jadi keunggulan. Tinggal digali saja. Sekarang ada yang nyeletuk gini dari
salah satu pasien "Saya betah di RSH, karena orang2nya tidak serius
banget. Serasa di rumah." dan untuk ilmu, kami malah bagi2kan dan edukasi
kan ke masyarakat. Hasilnya mereka lebih terdidik dan secara sadar
memilih RSH mas.Dalam dunia terapi psikologis yang saya geluti dulu, kesadaran
adalah puncak tertinggi dari psikis manusia. Mereka memilih bukan karena
dipengaruhi oleh harga dan sekedar emosi sesaat. Karena harapannya mereka juga
getuk tular ke yang lain. ya kan? Menyenangkan kan."
Danto Adityo "Mantaapp maass.. mari mbrandiiing...salah satunya adalah dgn menulis
tulisan ini . Danto colorful"
Satriyo Yok “Hasnil
Afrizal Muttaqien mnurut saya memang keramahan dan
ngilmu itu yang jadi brandingnya RSH mas. Cahyadi Joko Sukmono itu makanan apa e pak? Danto Adityo sempet dulu ada bahasan, mbranding dengan nama pribadi disanding
dengan nama usaha tdk baik bos. bener ga ya? alasannya akan susah melepas image
pribadi kita dari image perusahaan. Iffah M Dewi njenengan itu contoh persistensi yang luar biasa mbak “
Cahyadi Joko Sukmono “Selain presistensi, branding itu butuh kejujuran (integritas) dan
peta jalan ...”
Satriyo Yok “Bong
Rizqi saya kira mirip sama branding band
atau artis. orang-orang itulah produknya sehingga harus dibrand.”
Satriyo Yok “Dian
Isnawati hehe.. pertanyaan menarik..
nyatanya memang banyak yang ngaku kecapnya nomor satu”
Danang Prihastomo “Nderek cuap2 ngih...hehee....dalam Branding, kita jual merk bukan
sekedar produk... Ketika branding kita berhasil added value merk kita itu yang
tak teritung harganya...makanya knp jual beli brand itu mahal minta ampun
(sampoerna, dibeli philips moris)
Ga selamanya kan kita nyaman produk kita selalu dinilai dengan harga produksinya, dibandingi harga sama kompetitor... Hanya Dengan membangun brand (branding) inilah kita bisa menghargai produk kita jauh dr harga produksi. Tahapan dalam membangun sebuah brand Segmenting » Targeting » Positioning , ketika kita tau segmen kita, sasarannya, kemudian kita memposisikan brand kita d benak konsumen. Positioning biasanya melekat lama dlm brand dan tersirat... Misal Honda » terkenal irit, itu positioning yang melekat pd konsumennya (tp positioning hrs tetap relevan, jujur). Dapat juga untuk menggiring ke positioning kita menggunakan tagline. Heheee monggo lanjutkan diskusinya...”
Ga selamanya kan kita nyaman produk kita selalu dinilai dengan harga produksinya, dibandingi harga sama kompetitor... Hanya Dengan membangun brand (branding) inilah kita bisa menghargai produk kita jauh dr harga produksi. Tahapan dalam membangun sebuah brand Segmenting » Targeting » Positioning , ketika kita tau segmen kita, sasarannya, kemudian kita memposisikan brand kita d benak konsumen. Positioning biasanya melekat lama dlm brand dan tersirat... Misal Honda » terkenal irit, itu positioning yang melekat pd konsumennya (tp positioning hrs tetap relevan, jujur). Dapat juga untuk menggiring ke positioning kita menggunakan tagline. Heheee monggo lanjutkan diskusinya...”
Hasnil Afrizal Muttaqien Ya. Mas Satriyo
Yok. Tidak boleh membranding diri dengan
usahanya. Ketika sudah ada di usaha, maka meleburlah jadi satu dengan
perusahaan. Ketika kita "mati" maka perusahaan tetap
"hidup." Salah satu yang kami ajarkan ke temen2 adalah "DIRI
ANDA BUKANLAH PERUSAHAAN ANDA." Agar juga tidak terjadi putus asa ketika
perusahaannya bangkrut. Yang bangkrut itu perusahaannya, bukan ownernya. Agar
Life Must Go On. Ya kan? Oleh karena itu menurut saya pribadi, owner perusahaan
yang sukses beneran, biasanya foundernya bukan orang yang suka tampil di mana2.
Karena kalau suka dan sering tampil di mana2 (ngisi seminar dll), jika
perusahaannya belum siap, jadinya amburadul.
Hasnil Afrizal Muttaqien Mas Fébrì
Süksès Mùlìä. Ya mas, itu adalah salah satu cara
branding RSH, karen dengan itu menjadi media mengedukasi masyarakat agar tidak
sekedar ngikut dengan banyaknya hoax yang dilempar ke masyarakat terkait
kesehatan. Sehingga masyarakat mulai sadar untuk memilih sarana kesehatan
seperti apa. Kalau ingin dapat inspirasi, salah satu situs yang menurut saya
baik adalah http://www.ted.com/. Agar bisnisnya tidak hanya sekedar bikin uang, tetapi solusi bagi
masyarakat.
Satriyo Yok “Hasnil
Afrizal Muttaqien : mantab mas, prinsip bisnis
memang hanya kendaraan untuk sampai di tujuan. Kalo kendaraannya rusak ya
dibenerin. Kalo kendaraannya mogok, gak bisa dibenerin, ya kendaraannya
ditinggal aja lalu cari kendaraan lain yang lebih baik,, biar bisa sampai
tujuan dengan cepat, selamat, dan sehat wal'afiat. kopas dari kata-kata
pak Cahyadi
Joko Sukmono, ijin kopas ya pak “
Hasnil Afrizal Muttaqien “Oya mas. Ada satu lagi cara branding unik yang saya lihat di iklan
tv. Yaitu caranya dengan berkisah. Kisah tentang bagaimana proses produksi
produk kita. Katanya Ferrari dan harley davidson menggunakan cara itu. Kenapa?
Karena setiap orang suka dengan kisah. Baik tua maupun muda”
Satriyo Yok “iya mas. saya kira itu juga benar. Pak Roni Yuzirman founder TDA pun
juga mengalami brand story yang luar biasa. pak Roni pernah cerita kalo ada
orang yg kenal pak Roni sebagai pengusaha yang out dr tanah abang dan sukses
dengan mannet nya, kisah yang saya rasa hampir semua orang TDA tahu. dan sampai
kapanpun saya kira pak Roni akan lekat sengan cerita itu. ngomongin brand story
senggol mas Dwisuko
Adinugroho ah “
Hasnil Afrizal Muttaqien “Oya, salah satu kunci branding menurut saya adalah JUJUR. Baik jujur
sesuai makna asli. Maupun Jujur sesuai kenyataan yang ada pada kita. Branding
yang berlebihan (kurang jujur) bisa mengakibatkan kekecewaan. Bagaimana rasanya
jika temen2 dibohongi?”
Arqom Maksalmina “wah mas Guk
Seta.. hehee.. sesekali motivator d butuhkn
jg lho untuk aktifitas internal branding.. bantu komunikasikn value perusahaan
k karyawan misalny.. sebelum keluar..brand essence harus d pahami n terwujud
dlu di internal..”
Novita Katarina “Branding itu perlu, untuk menegaskan pasar yang dituju. Misalnya,
niat awal membidik pendengar seusia Ashanty, maka disiapkan komponen
pendukungnya. Jangan salah poles, ntar malah jadinya Ayu Ting-ting. *smile”
Fuad Dibekali Lempuk “ikut berbagi.. brand terbentuk dari kepercayaan, sekali melanggar
kepercayaan maka tamatlah brand. Branding merupakan usaha mengenalkan dan
membesarkan brand, brand itu "hidup" karena itu dia juga butuh
perhatian, pendampingan dan pengawasan.”
Satriyo Yok “positioning, integritas, dab kepercayaan ya.. sip sip.. jadi makin
jelas terlihat apa itu makna branding”
Dwisuko Adinugroho “Haha, mas Satriyo
Yok bisa aja.. Dahsyat sekali
tulisannya. Everybody love a story, that`s why building our brand is very
important. Ikut menyimak “
0 comments:
Posting Komentar